Reporter: Yonif - Editor: Yonif
4 Hari lalu, Dibaca : 166 kali
SKK Migas dan Pertamina EP Wujudkan LP2B Tingkatkan Sarpras Irigasi dan Jitut di Desa Jatisura Cikedung Indramayu
Jumat, 12 September 2025 | Pukul: 17:13 WIB
Program dukungan ketahanan pangan yang dilakukan Pertamina EP di Desa Jatisura meliputi perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang pertanian, serta peningkatan kapasitas petani desa.
INDRAMAYU, MEDIKOMONLINE.COM -Sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang energi dan penyumbang deviden terbesar di Indonesia. Pertamina EP ikut berperan dalam mensukseskan program Ketahanan Energi dan Pangan Nasional.
Seperti yang dilakukan di Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Kamis (11/09/2025). SKK Migas, Pertamina EP, Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Kementerian Pertanian menggelar peresmian perbaikan jaringan irigasi dan jalan usaha tani sepanjang 718 meter di kawasan pengganti Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Hadir dalam moment tersebut, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Eka Bhayu Setta, Bupati Indramayu Lucky Hakim, Ketua Kelompok Pendaftaran Varientas Tanaman Kementerian Pertanian Dr. M. Luthful Hakim, M. Si. Direktur Utama PT Pertamina EP Rachmat Hidajat. Serta dari kalangan akademisi Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Rija Sudirja. SKPD kabupaten Indramayu, serta undangan lainnya.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Eka Bhayu Setta, menyebut kolaborasi ini sebagai sejarah baru bagi sektor migas dan pemerintah daerah. “Terima kasih atas dukungan semua pihak hingga program ini dapat terlaksana dengan baik. Semoga memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, infrastruktur yang dibangun meliputi lima unit sumur bor dengan rumah pompa, tiga jalan usaha tani baru, pelebaran dan perbaikan dua jalan usaha tani, peningkatan saluran irigasi, serta pembangunan dua saluran irigasi tersier. Dengan adanya fasilitas ini, petani tetap bisa menanam meskipun di musim kemarau.
Selain itu, SKK Migas –Pertamina EP turut menyerahkan dua unit traktor, alat rotari, alat semprot hama elektrik, benih padi, dan pupuk. Perusahaan juga berkomitmen memberikan program pendampingan bagi kelompok tani selama dua tahun ke depan, untuk mendukung peningkatan produksi di Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Jatisura.
Dijelaskan Eka Bhayu Setta, bahwa Persetujuan Alih Fungsi LP2B untuk operasi hulu migas adalah yang pertama di Indonesia. “Peresmian hari ini merupakan tonggak sejarah dan awal mula sinergi sektor hulu migas dan pangan, diharapkan pula kolaborasi antara SKK Migas, Pertamina EP dan Pemerintah Kabupaten Indramayu ini terjalin lebih baik lagi," ujar Eka.
Eka menegaskan bahwa SKK Migas berkomitmen untuk mengelola sektor hulu migas dengan penuh tanggung jawab dan menjaga keseimbangan dengan sektor pertanian. “Hal ini demi tercapainya swasembada energi dan swasembada pangan sesuai Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo," tambahnya.
Direktur Utama Pertamina EP Regional 2, Rachmat Hidajat, menegaskan bahwa program ini bukan hanya bentuk pemenuhan kewajiban perusahaan, melainkan komitmen nyata dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus energi. Harapannya, aspirasi untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi bisa terwujud melalui kolaborasi seluruh pihak.
“Kami berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada kelompok tani di Desa Jatisura selama 2 tahun ke depan, dengan mereplikasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan “Jari Tangan” (Kerja Tani Berdikari dan Tahan Pangan), yang sebelumnya sudah kami lakukan di kawasan yang berdekatan dengan wilayah operasi kami di Kabupaten Indramayu,” imbuh Rachmat.
Rachmat menambahkan, proyek alih fungsi lahan ini juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal, terutama para petani, agar mereka dapat mengelola dan menjaga infrastruktur yang telah dibangun, tandasnya.
Dukungan juga datang dari kalangan akademisi. Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Rija Sudirja, menyampaikan pembangunan ini merupakan tindak lanjut kajian kelayakan alih fungsi lahan LP2B.
Dari kewajiban menyediakan lahan pengganti seluas 86 hektare, yang disiapkan justru lebih besar, yaitu 114 hektare. Hal ini diyakini mampu memperkuat produksi pangan di Indramayu.
Senada dengan Dekan Fakultas Pertanian Unpad. Perwakilan Kementerian Pertanian, Luqhtul Hakim, menegaskan bahwa Indramayu memiliki LP2B terluas di Jawa Barat sekaligus menjadi penopang utama produksi padi nasional. “Indramayu adalah juara 1 produksi padi di Jawa Barat, disusul Karawang. Program ini sejalan dengan upaya menjaga swasembada pangan dan energi,” jelasnya.
Lalu apa kata Bupati Indramayu Lucky Hakim, Kabupaten Indramayu ini dikenal sebagai lumbung pangan Jawa Barat, Indramayu ini berasnya banyak sekali. Menurut Lucky Hakim, kita tidak kekurangan beras, dengan luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan mencapai 86.486 hektare, ujarnya.
Lucky juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur dan pendampingan yang dilakukan oleh SKK Migas dan Pertamina EP untuk mendukung peningkatan hasil produksi pertanian pangan di Indramayu.
“Petani harus sejahtera ketika Indramayu menjadi benteng terdepan ketahanan pangan. Saya membuka lebar kerja sama menuju ketahanan pangan dan energi, agar Indramayu tetap memiliki sawah yang subur, energi yang lancar, dan petani yang cerdas,” tegasnya.
Menurutnya, kolaborasi antara Pemkab Indramayu, SKK Migas–Pertamina EP, Kementerian Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, serta masyarakat petani ini diharapkan menjadi model kerja sama berkelanjutan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung kemandirian energi.
Upaya ini lanjut Lucky, diharapkan dapat mendorong pencapaian swasembada pangan di Provinsi Jawa Barat. "Saya berharap, pelaksanaan kegiatan ini menjadi sebuah sinergitas dan kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam membangun Kabupaten Indramayu yang lebih maju,” katanya.
Acara ditutup dengan penandatanganan berita acara serah terima infrastruktur pertanian, bantuan sarana produksi, serta penandatanganan prasasti peresmian oleh Bupati Indramayu bersama SKK Migas–Pertamina EP.
Usai acara peresmian, rombongan kemudian meninjau langsung lokasi irigasi dan jalan usaha tani.
Sementara itu tokoh masyarakat dan petani setempat H. Herman (50), menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada SKK Migas dan Pertamina EP atas program ini. “Dengan adanya sumur bor, masyarakat tani di desa Jatisura bisa lebih terbantu, terutama saat musim kemarau. Semoga fasilitas ini terus terjaga dan memberi manfaat bagi kemaslahatan ummat, wabil khusus para petani," tandasnya.
Sebagaimana diketahui proyek perbaikan ini merupakan bagian dari pemenuhan kewajiban alih fungsi lahan LP2B untuk kepentingan umum, dalam hal ini pengembangan di sektor energi migas.
Pada kesempatan yang sama pula dilakukan serah terima bantuan sarana alat dan mesin, serta sarana produksi pertanian berupa mesin tractor dari SKK Migas dan Pertamina EP kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu yang diterima bupati Lucky Hakim.
Sementara itu, pengalihan sebagian lahan LP2B dilakukan atas dasar kepentingan umum sebagaimana diatur dalam UU No. 41 Tahun 2009. Namun, pengalihan ini wajib diimbangi dengan penyediaan lahan pengganti yang setara secara fungsi dan produktivitas.
Berdasarkan kajian teknis yang difasilitasi oleh Universitas Padjajaran, Desa Jatisura tersebut dipilih sebagai lokasi lahan pengganti, dengan kondisi lahan yang masih perlu ditingkatkan infrastrukturnya.
Dimana kondisi jaringan irigasi di Desa Jatisura sebelumnya hanya berupa saluran sederhana. Jalan usaha tani pun masih berupa jalan tanah yang rentan genangan.
Dengan dilakukan sejumlah perbaikan, diharapkan produktivitas dan indeks pertanaman dapat meningkat secara signifikan. Sedangkan program dukungan ketahanan pangan yang dilakukan Pertamina EP di Desa Jatisura meliputi perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang pertanian, serta peningkatan kapasitas petani desa. Peningkatan jaringan irigasi tersier dan pengeboran sumur-sumur air dilakukan untuk mendukung pengairan 114,85 hektare lahan sawah.
Selain itu juga dibangun jalan usaha tani berbahan beton sepanjang 718 meter untuk mendukung mobilisasi hasil panen, yang akan sangat bermanfaat terutama saat musim hujan tiba. Peningkatan kapasitas petani juga menjadi perhatian.
Dalam perkembangan yang sama, koordinasi antara pemerintah daerah, SKK Migas, Pertamina EP, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung kelangsungan pasokan energi dalam negeri, dengan tetap menjaga prinsip keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Hasil kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan dua sektor strategis nasional - pangan dan energi - bisa berjalan seiring, harmonis, dan saling mendukung jika dilandasi komitmen kuat serta perencanaan yang matang.
Pemerintah dan para pemangku kepentingan berharap keberhasilan ini dapat menjadi contoh penerapan kebijakan tata guna lahan yang berkeadilan dan berkelanjutan di wilayah lainnya.
Sebagaimana diketahui, Pertamina EP tetap memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.*** (Hyf)
Editor : Yonif
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
Indramayu Diguncang Gempa Magnitudo 4.4, Kedalaman 280 Kilometer
SAU7ANA Come Back