edie ns
17 Hari lalu, Dibaca : 118 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com - Sungguh
mengherankan jika setingkat direktur Utama (Dirut) PT. KAI Didiek Hartantyo bisa mengirim
surat tanggapan kepada Media Tanpa memperhatikan Tata Persuratan yang lazim
berlaku di Indonesia. PT. KAI sebagai salah satu BUMN yang besar di negeri ini
tentu sudah memahami pengelolaan surat. Dalam pembuatan surat keluar pasti sudah lengkap dengan kepala surat (bertanggal,
bernomor, berstempel, dan telah ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang).
Pengelolaan surat
masuk hingga pembuatan surat keluar. Pengelolaan surat menyurat di PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) telah diatur dalam Buku Pedoman Surat Menyurat PT.
Kereta Api Indonesia (Persero). Jadi pengelolaan surat masuk dan surat keluar
suda menggunakan aturan yang berlaku.
Pada 5 Februari 2025 Tim Demokratis
mengajukan surat konfirmasi tertulis yang ditujukan kepada Direktur
Utama PT. Kereta Api Indonesia (persero ). Surat tersebut ditandatangani oleh
Tim yang terdiri dari wartawan Demokratis dan online, Medikom dan online, Buana Minggu dan online. Pada 28 februari 2025 Humas PT Kreta Api Indonesia mengundang Tim Wartawan untuk
memberikan tanggapan terhadap surat konfirmasi tertulis. Pada pertemuan itu PT. KAI diwakili oleh Rusen (Humas), Solihin (tim Penjualan) dan 2 orang dari Tim Legal, ingin menanggapi surat konfirmasi secara lisan,
tapi tim meminta agar tanggapan tersebut disampaikan secara tertulis saja, agar tidak
terjadi debat kusir.
Keesokan harinya, ketika tim Wartawan menanyakan tanggapan tersebut, pihak PT. KAI mengatakan akan mengirim via Email Demokratis. Dan pada Selasa (4/3/2025) tanggapan tersebut telah diterima di Email Demokratis di Kantor Redaksi
Sangat disayangkan, surat tanggapan yang
masuk via Email tersebut layaknya surat kaleng, tidak jelas asal usulnya.
Karena surat tanggapan tersebut Tanpa memperhatikan
Tata Persuratan yang lazim. Surat tersebut tanpa kepala surat (bertanggal, bernomor, berstempel, dan telah
ditanda tangani oleh pejabat yang berwenang). Redaksi SKU Demokratis mencurigai
surat tersebut bukan dari PT. KAI, tapi surat kaleng yang tidak diketahui asal
usulnya.
Surat Konfirmasi
tertulis TIM SKU Demokratis ditujukan kepada Direktur Utama PT. KAI (persero),
surat tanggapan pun seharusnya ditandatangani Direktur Utama PT. KAI atau
setidak tidaknya atas nama Direktur Utama, bukan surat kaleng yang tidak jelas
asal usulnya.
Direktur Utama PT.
KAI (persero ) Didiek Hartantyo harus menjelaskan apakah surat keleng seperti
itu dianggap sah dalam memberikan tanggapan kepada Media. Bukankah itu malah
melecehkan Keberadaan Direktur Utama PT Kereta
Api Indonesia (Persero) yang tercatat sebagai satu dari 19 Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) masuk dalam
daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan perusahaan
pada 2023. (TIM)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer