Penulis: Sandi LJ
2 Tahun lalu, Dibaca : 995 kali
MALANG, Medikomonline.com
- Women20 (W20) mengadakan pertemuan kedua di Kota
Batu Jawa Timur, 8-9 Maret 2022. Pertemuan diadakan secara hybrid mengangkat
tema "UMKM Milik Perempuan: Kunci Pertumbuhan Inklusif". Pertemuan
ini bertepatan dengan peringatan “Women International Day”.
W20 berfokus pada advokasi
yang kuat dengan menciptakan strategi untuk mengumpulkan komitmen nyata melalui
kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan guna membangun solidaritas dan
persaudaraan, serta menambatkan komitmen pendanaan, dengan pengembangan
investasi berdampak yang kuat dengan tidak mendiskriminasi pihak mana pun,
berkolaborasi dengan engagement groups
dan working groups G20 lainnya, untuk
memelihara pengembangan berstandar tinggi dan praktik yang menjanjikan yang
dapat bermanfaat bagi perempuan di negara-negara anggota G20, dan menghasilkan
advokasi berbasis bukti dan business case
untuk pemberdayaan perempuan dan kesetaraan bagi perempuan.
Pada hari pertama kegiatan, Ketua KND Dante Rigmalia mengatakan, agenda acara
berfokus kepada pembahasan isu utama W20 dan Praktik Baik dalam Kewirausahaan
Perempuan dan UMKM termasuk: Pemetakan dan Pembangun Ekosistem, termasuk Akses
Pasar, Hak untuk Memiliki Properti, Akses ke Keuangan, Asosiasi Bisnis Wanita
dan Peningkatan Kapasitas, termasuk Kapasitas Digital, Asosiasi dan Advokasi
Bisnis Wanita, dan Penelitian dan
Pembuatan Kebijakan Berbasis Bukti
Dari hasil sosialisasi ini,
komite G20 telah memberikan undangan secara informal kepada Komisi Nasional
Disabilitas melalui Ibu Dante Rigmalia untuk menghadiri plenary ketiga yang akan diadakan pada bulan Mei 2022.
Pada hari
kedua, kata Dante, membahas
Layanan Keuangan untuk Perempuan Ultra Mikro dan Usaha Mikro Sebagai Bagian
dari Pemulihan Ekonomi. Di mana riset yang dilakukan membuktikan juga bahwa
usaha UMKM juga mengalami dampak yang luar biasa dalam masa pandemi COVID-19.
“Meski
pemberdayaan perempuan, dan anak perempuan di pedesaan serta penyandang
disabilitas menjadi satu dari empat prioritas dalam W20, namun secara
keseluruhan materi dan acara belum menunjukkan pelibatan perempuan dengan
disabilitas. Pada W20, sesi mengenai perempuan disabilitas dan keterlibatannya
dalam industri UMKM masih hanya sebatas agenda yang diikutkan dalam W20,” kata
Dante.
Materi keynote
speakers dan diskusi panel juga, lanjut Dante, belum banyak melibatkan dan
menyoroti perempuan disabilitas, namun masih hanya seputar peranan perempuan
secara umum. “Hal ini tentu menjadi sebuah motivasi bagi KND untuk mendorong
W20 secara khusus dan G20 secara umum untuk tidak hanya melekatkan disabilitas
sebagai bagian dari isu yang dibawa dalam kegiatan W20 dan G20,” katanya.
Dalam kegiatan W20, KND juga melakukan penandatanganan MoU dengan PNM secara resmi. Selain itu, KND juga melakukan diskusi dengan SKP. Dalam diskusi ini didapatkan informasi bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sudah bersedia untuk melakukan perubahan dalam pendataan warga dengan disabilitas. Kegiatan ini akan dimulai dengan penyerahan KTA dan KTP yang akan dilaksanakan pada hari Senin (14 Maret 2022) di SLB A PTN Jakarta. Pada sela kegiatan W20, Ketua KND juga melakukan diskusi dengan Yayasan Pancaran Kasih Lumajang seputar pendidikan vokasi bagi Penyandang Disabilitas, kondisi layanan pendidikan dan tantangan dalam memberikan layanan pendidikan Penyandang Disabilitas di Lumajang. Diskusi ini juga menghasilkan satu wacana untuk mendorong pemerintah daerah Lumajang untuk membuat Perda tentang Penyandang Disabilitas. Yayasan Pancaran Kasih Lumajang akan membantu dalam inisiasi kegiatan ini. KND yang sudah mendapatkan undangan untuk hadir pada plenary ketiga dari W20 pada bulan Mei 2022, akan mengusahakan agar pada kegiatan berikutnya KND diberikan waktu/sesi untuk membawa isu mengenai perempuan disabilitas dalam hal keuangan inklusif dan UMKM sebagai upaya KND untuk melakukan advokasi atas pelaksanaan penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak Penyandang Disabilitas dalam hal ini perempuan dan anak perempuan dengan disabilitas. KND juga ingin memastikan bahwa sinergitas dari seluruh lembaga terkait sangat penting dan diperlukan untuk menjamin partisipasi aktif Penyandang Disabilitas dan pemenuhan kesetaraan dalam hak dengan warga negara lainnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer