Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 712 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
- Cirebon merupakan salah satu wilayah yang terkenal dengan wisata
religi. Di sana banyak tempat yang kerap dikunjungi wisatawan, misalnya
Patilasan Sunan Gunung Djati, Makam Sunan Gunung Djati dan Masjid Agung Sang
Cipta Rasa.
Ternyata, masih banyak tempat wisata religi
lainnya yang juga "layak jual", semisal makam Keramat Talun Pangeran
Cakrabuana Mbah Kuwu Sangkan. Makam tersebut terdapat di Desa Cirebon Girang
Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.
"Cirebon Girang layak menjadi kandidat
Desa Wisata di Kabupaten Cirebon," ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD
Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady melalui telefon genggamnya di sela-sela
resesnya, Senin (09/08/2021). Hal itu berkaitan dengan banyaknya pengunjung
dari berbagai daerah yang melakukan wisata religi ke makam tersebut.
Obyek wisata religi ini berlokasi
di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Cirebon. Tempat ini
dianggap sebagai situs berdirinya Cirebon dan Babad Penyebaran Islam
di Cirebon.
Mbah Kuwu Sangkan sering disebut sebagai
penyebar Islam di Tanah Cirebon. Selain itu, Mbah Kuwu Sangkan dianggap
sebagai raja pertama Cirebon. Beliau merupakan pewaris mahkota Prabu
Siliwangi. Kemudian beliau datang dan menaklukkan Cirebon.
Berkaitan dengan penyusunan perda di Provinsi
Jawa Barat, tepat rasanya jika Desa Cirebon Girang dijadikan sebagai salah satu
kandidat utama untuk menjadi desa wisata yang dimasukkan dalam perda tersebut.
Raperda tentang desa wisata memang sedang dibahas di DPRD Provinsi Jabar.
Daddy menyatakan bahwa usulan tersebut
disampaikan secara langsung oleh Kuwu Cirebon Girang. Selain itu, Daddy juga
bertemu dengan tokoh masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Cirebon.
"Selain itu, mereka meminta bantuan
Pemprov untuk penataan tempat parkir dan perbaikan jalan menuju lokasi makam
yang masih kurang mantap," ujar anggota DPRD dari daerah pemilihan
Cirebon-Indramayu tersebut.
Masih menurut Daddy, selain masalah desa
wisata, ada beberapa aspirasi masyarakat yang disampaikan. Masyarakat juga
meminta penyediaan ambulance untuk mengantar jenazah karena banyaknya warga
yang meninggal dan harus diantar ke tempat jauh.
Kebutuhan itu menjadi begitu menguat karena
masyarakat tak kuat membayar biaya sewa ambulance akibat pandemi yang
berkepanjangan. Padahal load ambulance
di rumah sakit juga tidak kurang padatnya.
Usulan lainnya berkaitan dengan perbaikan
jalan kabupaten, yakni Jalan Ir. Soekarno. Selain itu, ada beberapa ruas jalan
desa yang rusak dan butuh bantuan perbaikan. Usulan lainnya berkaitan dengan
bantuan perbaikan rutilahu yang jumlahnya masih cukup banyak. Ada pula
permintaan sambungan listrik gratis dan bantuan penerangan jalan umum (PJU) di
beberapa lokasi.
"Pak Kades
menyampaikan juga bahwa sedimentasi embung Sarwadadi sudah cukup
mengkhawatirkan. Itu butuh penanganan serius. Ini berkaitan dengan ketersediaan
air untuk sawah-sawah masyarakat. Semoga pandemi cepat berakhir sehingga
pekerjaan infrastruktur vital tidak lagi terkena refocusing," pungkas
Daddy.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer