Penulis: Herz/Editor: Dadan Supardan
3 Tahun lalu, Dibaca : 1062 kali
KAB.
CIAMIS, medikomonline.com – Riuhnya
pemberitaan mengenai studi banding atau kungker (kunjungan
kerja) DPRD Ciamis ke DPRD atau Pemerintah
Kabupaten Kulonprogo dan Purworejo Selasa 30 Maret 2021 sampai dengan Kamis, 2
April 2021 menjadi buah bibir yang tidak
sedap.
Mengingat sejumlah
pihak melihat langsung kegiatan studi
banding tersebut, bak “secepat kilat”.
Seperti yang terjadi di Gedung DPRD
Purworejo, Jawa Tengah, Kamis 1 April 2021, kungker hanya memakan waktu 15 menitan saja.
Ketua
Pansus BPNT sekaligus ketua rombongan, Zaenal dari Fraksi PDI Perjuangan kepada
medikomonline.com Sabtu 3 April 2021
membenarkan adanya kegiatan studi banding dari DPRD
Ciamis ke Kulonprogo dan Purworejo, Jawa Tengah untuk membahas
pengelolaan BPNT. Di antaranya
tentang regulasi yang diatur oleh pemerintah
daerah, bagaimana peningkatan ekonomi pelaku usaha setempat sebagai pemasok
komoditi, bagaimana teknis pendataan KPM terkait.
“Kita
alhamdulillah diterima oleh pimpinan dan
anggota DPRD di sana, sebab kita menyerahkan teknisnya
kepada sekretariat DPRD yang dikunjungi baik dari
waktu dan lainya,” katanya.
Disoal mengenai
rombongan DPRD Ciamis yang studi banding di Gedung
DPRD Purworejo hanya beberapa menit saja, Zaenal mengutarakan, hal
tersebut benar, mengingat masalah waktu itu tergantung DPRD setempat.
“Sehubungan
ada kegiatan lain misalkan ada agenda paripurna dan mematuhi prokes setempat,” ujar
Zaenal.
Terkait dengan landasan kegiatan, menurut
Zaenal, hasil
rapat internal pansus bahwa kabupaten yang dikunjungi merupakan kabupaten yang
sudah mengeluarkan regulasi terkait pengelolaan BPNT yang dianggap
baik.
“Makanya
regulasi yang didapat dari hasil kunker di sana bisa diterapkan di
Ciamis, kalau hasil pendapat mereka itu
aman dan tertib,” tandasnya.
Zaenal
menambahkan, yang jelas jangan sampai KPM dan pelaku
BPNT bisa berjalan tidak sesuai regulasi atau perundang-undangan
yang berlaku.
Disinggung
berapa jumlah nominal anggaran yang dibutuhkan untuk kungker,
Zaenal mengatakan, hal itu sudah
sesuai dengan perundang-undangan. “Untuk
masalah jumlahnya berapa saya kurang tahu, karena itu urusan sekertariat,” tandasnya.
Akan
tetapi sejumlah aktivis maupun pemerhati kemajuan daerah, mempertanyakan keefektifan, keseriusan, dan hemat
anggaran anggota Pansus BPNT yang berangkat kungker.
Doni Martin,
SIP selaku Ketua Barisan Relawan Bhineka
Jaya (Bara Baja) Kabupaten
Ciamis menilai apa yang
terjadi di DPRD Kabupaten Purworejo,
Kamis siang sebagai kegiatan yang tidak efektif dan efisein.
“Mengingat
mereka yang hadir hanya beberapa menit saja, bahkan sebagian rombongan DPRD
Ciamis yang terlihat memesan kopi di kantin DPRD Purworejo itu pun, pada keluar
dan tidak sempat diminum kopinya,” ujar Doni.
Dirinya
sangat menyayangkan dan kecewa atas kinerja para anggota DPRD Ciamis dan
beberapa ASN yang terpantau yakni dari Dinas Sosial Kabupaten Ciamis dalam hal studi
banding guna membahas penyaluran BPNT di Ciamis.
Doni Martin
juga meragukan hasil yang didapat dari studi
banding. “Harusnya
itu bisa dipahami secara saksama, kalau mau
membuat regulasi yang lebih baik penyalurannya di Ciamis. Padahal Pedum pun
sudah jelas, tinggal bagaimana menafsirkan atau menyelaraskan
penyaluran BPNT di Ciamis ini agar tidak terjadi riak atau karut marut,” ungkapnya.
Menurutnya, lantaran kegiatan tersebut menggunakan uang negara
yang besar, harusnya jika memang urgen sekali tentunya melakukan persiapan yang
matang sebelumnya. Namun di DPRD Purworejo pun
tampak seperti tidak ada persiapan sebelumnya.
“Lantas
apakah ini sudah benar hasil persiapan matang sebelum berangkat?
Jangan-jangan studi
banding atau kungker ini hanya sebuah kamuflase atau
ruang estalase saja untuk memperlihatkan kepada publik atau masyarakat bahwa
mereka anggota DPRD sedang menjalankan amanah/kepentingan rakyat,” tanya
aneh Doni kepada awak media, Sabtu 3 April
2021.
Kalau rombongan
DPRD Ciamis yang hendak studi banding
terlihat hanya beberapa menit di Gedung DPRD Purworejo, lalu bergegas
pulang, Doni mempertanyakan apa yang bisa
dibahas secara serius terkait persoalan karut marutnya penyaluran BPNT di
Kabupaten Ciamis.
“Harapan
kami, beliau-beliau
yang terhormat ini nantinya bisa membawa berita atau informasi yang baik agar
solusi terbaik atas masalah karut marutnya
penyaluran BPNT di Kabupaten Ciamis ini bisa lebih baik,” harapnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer