Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 787 kali
CIMAHI,
Medikomonline.com - Wakil
Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat (Jabar) Abdul Hadi Wijaya mengapresiasi paparan Rancangan
Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(KUA-PPAS) Dinas Pendidikan Jabar guna meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa
Barat.
Abdul Hadi atau kerap dipanggil Gus Ahad itu
menjelaskan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah melakukan beberapa
terobosan, di antaranya berhasil memperjuangkan 17 ribu formasi lebih guru P3K
khususnya di Jabar. Ia pun menilai akan berefek kepada kesehahteraan guru di
Jabar.
“Kami apresiasi dari Dinas Pendidikan
mempunyai konsep untuk perubahan pendidikan di Jawa Barat, yaitu di mana
berhasil diperjuangkan 17 ribu lebih formasi guru untuk P3K di Jawa Barat. Tentu
ini meningkat dari yang diharapkan, semoga ini berefek kepada kesejahteraan
guru di Jawa Barat karena ini energi positif bagi dunia pendidikan," kata Gus
Ahad di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jabar Wilayah VII Kota Cimahi, Rabu
(18/8/2021).
Gus Ahad juga menyoroti desentralisasi yang
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dinilai sudah membaik. Komisi V
akan merekomendasikan untuk menambah kembali Kantor Cabang Dinas (KCD)
Pendidikan di Jawa Barat karena dinilai masih belum ideal.
“Lalu KCD di Jawa Barat alhamdulillah
desentralisasinya semakin bagus, kami merekomendasikan untuk menambah jumlah
KCD di Jawa Barat karena idealnya satu KCD mengelola 150 sekolah,"
lanjutnya.
Dirinya menyambut baik bantuan Bantuan
Pendidikan Menengah Universal (BPMI) diintegrasikan dengan pelayanan bagi siswa
yang miskin agar sekolah sekolah swasta akan tetap mendapatkan bantuan dengan
persyaratan ada subsidi bagi siswa miskin.
“Karena banyak kasus anak-anak yang kurang
mampu yang tidak masuk negeri, tapi tidak mampu juga untuk bersekolah di
sekolah swasta karena terkendala biaya, ini sebuah solusi yang baik,"
ucapnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada
Dinas Pendidikan Jawa Barat terkait peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), di mana nanti akan mengitegrasikan anak-anak yang biasa di pesantren
yang selama ini tidak tercatat sebagai capaian pendidikan, ketika mereka lulus
itu supaya dilinkkan dengan pusat dengan kegiatan PKBM.
“Jadi nanti anak lulusan pesantren tidak
hanya mendapatkan ijasah dari pesantren tapi dapat juga ijasah paket C. Saya
kira Disdik harus menjalin kolaborasi dengan Biro Kesra agar ini bisa segera
terwujud," tutup Abdul Hadi.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer