Loading

DPRD Terus Pantau Kebijakan Pemprov Jabar Tangani Lonjakan Covid-19


Penulis: IthinK
2 Tahun lalu, Dibaca : 536 kali


Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Siti Muntammah. (Foto: Humas DPRD Jabar)

BANDUNG, Medikomonline.com - Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Siti Muntamah mengatakan, dewan selalu memantau kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penanganan lonjakan Covid-19 yang sangat tinggi.

“Kami Komisi V melakukan rapat dengan jajaran terkait yang di mana hadir secara daring Sekda Jabar, Dinas Kesehatan, Labkesda, juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) untuk memantau kebijakan yang diambil oleh Pemprov Jabar dalam penanganan Covid-19 yang kini tertinggi yang pernah terjadi hingga 8.000 kasus per hari," kata Siti, Jumat (9/7/2021).

Siti menyebutkan, sejauh ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan upaya yang cukup maksimal untuk menanggulangi penyebaran Covid-19, di antaranya penambahan rumah sakit yang di dalamnya telah melakukan penambahan tempat tidur. Komisi V menilai upaya itu sudah cukup sigap.

“Seperti di Rumah Sakit Al Islam dari 190 bed dan menambahkan 40 bed serta dengan tenda-tenda darurat. Demikian juga yang ada di Kota Bandung, Depok, Bekasi serta beberapa di kota lainnya," tegas Siti, dewan dari Dapil Jabar I (Kota Bandung dan Cimahi).

Terkait Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit di Jawa Barat mengalami lonjakan yang sangat tinggi, menurut Siti disebabkan oleh varian virus delta yang memiliki kemampuan transmisi atau penularan sangat tinggi dibandingkan varian lainnya.

BOR rumah sakit di Jawa Barat hampir penuh. Adapun rata-rata BOR rumah sakit di Jawa Barat secara keseluruhan mencapai 81,3 persen atau telah terisi 12.492 pasien inap dari total tempat tidur yang tersedia 15.365 unit. Angka tersebut berada di atas ambang batas BOR yang telah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 60 persen.

“Bahwa ternyata masyarakat yang terkonfirmasi Covid dengan varian delta yang begitu sangat cepat dan memberikan dampak yang sangat cepat juga, ini membuat lapisan masyarakat panik sehingga rumah sakit penuh sehingga BOR mencapai angka 90 bahkan hampir 100% yang kini beberapa rumah sakit sudah mencapai 100%," tutupnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait