Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 962 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daddy Rohanady membunyikan alarm
bahaya atas situasi penanganan pasien Covid-19. Hal itu disampaikan Jumat
(16/07/2021) kepada media melalui telefon genggamnya. "Bahaya,"
ujarnya singkat ketika ditanya situasi terkini terkait pandemi.
"Tidak sedikit tenaga kerja kesehatan (Nakes)
diberitakan mengundurkan diri. Mereka kelelahan karena melayani pasien sejak
setahun lalu. Di sisi lain, gelombang pasien yang masuk sudah mengantre.
Padahal, ruang perawatan yang ada sudah kewalahan," lanjut Wakil Ketua
Fraksi Gerindra DPRD Jabar itu.
Ketersediaan oksigen mulai diantisipasi.
Oabat-obatan mulai dipasok. APD mungkin masih harus ditambah. Ruang perawatan
di beberapa wilayah diusahakan juga untuk ditambah, entah dengan tenda darurat atau
bahkan ada yang menggunakan kontainer.
"Urusan Nakes tak bisa diabaikan.
Katakanlah semua tersedia, semisal obat, oksigen, APD, ruang rawat. Kalau
nakesnya tidak ada atau sangat tidak mencukupi, apa jadinya?" tanya Daddy
retoris.
Memang sempat ada kesepakatan bersama di
tingkat pusat untuk menanggulangi ketersediaan Nakes. Namun, hingga kini hal
itu belum dieksekusi. Padahal, situasi sudah begitu mendesak.
Betapa tidak, kata Daddy, setelah setahun
lebih bergelut, pasti para Nakes mulai kelelahan. Manusiawi sekali. Selain itu,
mereka juga ada yang terpapar sehingga ada yang harus isolasi mandiri atau
dirawat.
“Bahkan, tidak sedikit yang kemudian
meninggal dunia. Beban berat pekerjaan seperti itu pasti memberi tekanan yang
tidak ringan kepada Nakes secara pribadi maupun keluarganya. Jangan sampai
mereka masih harus memikirkan urusan yang tidak perlu mereka pikirkan,”
ungkapnya.
Ujung-ujungnya, sebut Daddy, tidak aneh kalau
lantas banyak pasien yang dinilai lambat tertangani. Bahkan, instalasi gawat
darurat (IGD) beberapa rumah sakit terlihat membludak. Akhirnya, pasien lebih
memilih isolasi mandiri. Pihak rumah sakit bukan menolak pasien, tetapi hanya
karena jumlah pasien yang membludak.
Daddy menyatakan, ini sudah situasi darurat.
Namun, para Nakes harus diselamatkan. Jangan sampai mereka justru lantas
mengundurkan diri.
"Ini butuh langkah luar biasa, termasuk
kebijakannya, karena keadaannya pun luar biasa. Selain itu, evaluasi pula PPKM
darurat, karena grafik pasien terpapar tidak melandai," pungkas anggota
DPRD dari daerah pemilihan Cirebon-Indramayu tersebut.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer