Loading

Komisi IV Rekomendasikan Penggalian Sendimentasi Irigasi Cipanas


Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 849 kali


Komisi IV DPRD Jawa Barat meninjau langsung DI Cipanas di Desa Jatimungkul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Bandung di bawah pengelolaan UPTD PSDA Wilayah Sungah Cimanuk - Cisanggarung. (Foto : Farhat, Re

INDRAMAYU, Medikomonline.com – Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat meninjau langsung Daerah Irigasi (DI) Cipanas di Desa Jatimungkul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Bandung, Senin (11/10/2021). DI Cipanas yang berada di bawah pengelolaan UPTD PSDA Wilayah Sungai Cimanuk - Cisanggarung ini mengairi lahan 2,850 hektar yang merupakan kewenangan provinsi.

Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat akan merekomendasikan penggalian sendimentasi DI Cipanas karena itu akan menggerus debit air yang ada. Ke depannya Komisi IV akan melakukan rapat koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk – Cisanggarung dan Dinas Sumber Daya Air Jawwa Barat untuk penanganan DI Cipanas lebih lanjut.

"Komisi IV akan merekomendasi penanganan jadi penggalian sendimentasi yang ada di atas karena sendimentasinya cukup dalam, sehingga bisa menggerus debit air yang ada. Selanjutnya Komisi IV akan melakukan rapar koordinasi antara Komisi IV, BBWS dan Dinas SDA untuk penanganan selanjutnya," kata Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Daddy Rohanady di Kabupaten Indramayu, Senin (11/10/2021).

Daddy Rohanady mengungkapkan, Komisi IV meninjau DI Cipanas yang bersinggungan dengan wilayah kewenangan BBWS Cimanuk – Cisanggarung yang mengairi cakupan cukup luas 2.850 hektar yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, namun di atasnya adalah kewenangan Pemerintah Pusat sehingga pihaknya akan meminta bantuan dari pusat terkait dengan penanganan DI Cipanas.

"Di atasnya debit airnya justru kurang. Jadi gimana saluran air ke bawahnya bisa bermanfaat kalau saluran air di atasnya kurang debit airnya," ujar Daddy, politisi Partai Gerindra ini.

Daddy juga menambahkan, DI Cipanas merupakan saluran primer atau utama, sedangkan ada delapan saluran air sekunder yang di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi. Menurutnya, 2850 hektar merupakan cakupan yang cukup luas, namun pada kenyataannya hanya bisa mengairi 250 hektar, dan hanya satu dari tiga musim yang bisa 100 persen terairi.

"Daerah Irigasi Cipanas merupakan saluran primer, kemudian ada 8 saluran sekunder yang punya provinsi , 2.850 hektar sebenarnya cukup banyak. Namun kenyataannya hanya bisa mengairi 250 hektar saja. Itupun dari 3 musim tanam yang ada hanya 1 musim yang 100%, sisanya hanya bisa 50%," tambah Daddy, dewan dari Daerah Pemilihan Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Kota Cirebon.  

Tag : No Tag

Berita Terkait