Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 671 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali mengingatkan kepada warga untuk
tidak panik jika terkonfirmasi positif Covid-19. Jika tidak bergejala atau
hanya ringan, langkah awal langsung melapor ke aparat setempat dan segera
melakukan isolasi mandiri (isoman).
"Sehingga tidak semua warga yang positif
dilarikan ke Rumah Sakit maupun Puskesmas," kata Sekretaris Daerah (Sekda)
Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau tempat isoman di Gedung Wyata Guna,
Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (6/7/2021).
Bagi warga yang tempat tinggalnya kurang
layak untuk melakukan isoman, lanjut Sekda, bisa memanfaatkan fasilitas yang
disiapkan oleh aparat kewilayahan. Seperti tempat isoman di Gedung Wyata Guna
yang disediakan untuk warga Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo.
"Nah yang begini harus maksimal di Kota
Bandung, karena kalau semua berorientasi harus ke puskesmas/faskes, berat.
Rumah sakit nanti kita tentukan hanya melayani yang kondisi berat. Kalau yang
ringan bisa isoman," ujarnya.
Sekda mengatakan, fasilitas yang tersedia di
Gedung Wyata Guna cukup representatif menjadi tempat isoman. Selain memiliki
banyak ruangan, di tempat tersebut juga terdapat halaman yang cukup luas untuk
berbagai aktivitas selama isoman.
Ia mengungkapkan, saat ini Kota Bandung
memiliki sebanyak 132 tempat isoman yang tersebar di seluruh kecamatan.
"Memang kalau dijumlah sudah 132 tempat isoman. Tapi kalau tidak
dimanfaatkan, ya alhamdulillah mungkin karena masyarakatnya sehat,"
katanya.
Saat meninjau Wyata Guna, Sekda melihat warga
yang sedang isoman bisa berolahraga, berjemur, dan melakukan kegiatan lainnya.
Apalagi tempat tersebut cukup jauh dari permukiman warga.
"Jadi khusus untuk warga Kecamatan
Cicendo, Kelurahan Pasirkaliki, saya fikir sekarang sudah punya fasilitas
(isoman) yang bisa dimanfaatkan," terangnya.
Di kawasan tersebut, ada dua bangunan dengan
fasilitas yang cukup memadai yang akan dijadikan tempat isoman dan mampu
menampung tujuh orang.
"Di satu rumah itu bisa empat orang, di
rumah ini tiga orang. Jadi kalau untuk tujuh orang bisa. Saya punya keyakinan
kalau perlu ditambah," tuturnya.
Namun untuk saat ini, tambahnya, salah satu
kendala yang dihadapi adalah, menguatkan mental masyarakat. Pasalnya ia
khawatir masyarakat yang melakukan isoman di sana merasa takut karena lokasinya
yang berada di belakang.
"Tapi persoalannya bagaimana harus menguatkan mental masyarakatnya karena kalau sendiri takut, tempatnya di belakang. Jadi kalau ada 2-3 orang aman dan itu pernah dilakukan di ruang yang sebelah," ucapnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer