Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 965 kali
BANDUNG, Medikomonline.com - "BERAT," demikian komentar
singkat Anggota DPRD Provinsi Jabar periode 2019-2024 Daddy Rohanady tentang
peluang Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) kembali
meraih WTP.
Jabar telah meraih berbagai penghargaan dari berbagai pihak.
Jabar 4 tahun beturut-turut menjadi perencana terbaik tingkat nasional
antarprovisi.
Meraih Penghargaan Pangripta Nusantara bukanlah perkara mudah.
Butuh koordinasi sangat intensif antara banyak perangkat daerah. Itu
membutuhkan seorang dirijen yang mampu mengharmoniskan berbagai unsur.
Bahkan karena prestasi tersebut, beberapa provinsi lain meminta
agar Jabar tidak usah lagi ikut sebagai peserta. Jabar diminta menjadi mentor.
Selain itu, Jabar 7 kali berturut- turut mendapat opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Untuk
meraih kedua penghargaan tersebut tentu bukanlah perkara mudah. Butuh pula
kerja sama intensif dengan semua stakeholder, termasuk DPRD," tambah
Daddy.
Lebih lanjut Daddy menambahkan, "Sayangnya, WTP terakhir,
yakni penilaian kinerja 2018 sudah hampir di tepi jurang. Oleh karena itu,
Gubernur harus mengharmoniskan dan terus mendorong semua perangkat
daerahnya."
"Mestinya kan yang sudah baik dipertahankan dan yang kurang
baik diperbaiki. Yang ada? Saya tidak melihat hal itu diupayakan secara
maksimal. Bagaimana tidak, kegagalan penangan Situ Rawakalong dan beberapa
pekerjaan besar lainnya menunjukkan betapa perencanaan sekarang ini tidak
seperti tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana mungkin Dinas Sumber Daya Air
membangun di atas Situ Rawakalong, padahal situ tersebut sedang dikeruk oleh
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Hasilnya sudah bisa dipastikan: gagal,"
ujar mantan Wakil Ketua Pansus Perubahan RTRW Jabar itu.
Ia melanjutkan, "Dengan kondisi tersebut, pekerjaan yang
dengan anggaran Rp32 miliar tersebut hanya bisa dilakukan 30%. Sisanya bisa
dipastikan akan menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa). Ini
menunjukkan betapa perencanaan dan koordinasi yang ada sangatlah buruk.
Koordinasi dengan pihak lain mutlak harus dilakukan. Kita tidak bisa "kumaha cek aing". Ini bukan
zamannya lagi."
Daddy juga menyatakan, bahwa adagium wakil sebagai ban serep
benar-benar terlihat. Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum lebih
melaksanakan tugas seremonial.
"Jadi, kalau mau memakai skala nilai dengan rentang 100, saya kira Emil hanya meraih nilai 60-an dalam tahun pertamanya," pungkas Daddy yang menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar periode 2014-2019 tersebut.
Daddy merupakan satu dari 12 Anggota DPRD Jabar periode ketiga
dari Partai Gerindra asal daerah pemilihan Kabupaten/Kota Cirebon dan Kabupaten
Indramayu.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer