Oleh: Daddy Rohanady/Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat
2 Tahun lalu, Dibaca : 625 kali
Oleh: Daddy
Rohanady/Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat
Pada
tahun 2022, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan VI – Dinas Bina Marga
dan dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa
Barat mendapat alokasi anggaran paling sedikit. Padahal, panjang jalan provinsi
yang ditangani hampir merata di enam UPTD yang ada, yakni sekitar 300-350 km.
Di
UPTD VI ini juga banyak pekerjaan yang harus ditangani, misalnya Jalan Pangeran
Cakrabhuwana di Kabupaten Cirebon yang selalu terndam banjir ketika hujan.
Panjangnya sekitar 2 kilometer dan berada tepat di depan Kantor Kelurahan
Kemantren Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.
Pihak
Kelurahan Kemanteren juga sudah beberapa kali mengeluhkan kondisi tersebut.
Tentu saja kondisi jalan seperti itu sudah semestinya mendapat perhatian
serius.
Sesungguhnya,
kondisi jalan di Jawa Barat memang membutuhkan penanganan. Secara keseluruhan
jalan provinsi membutuhkan rehabilitasi atau peningkatan jalan, tidak
terkecuali di UPTD VI.
Mengapa
demikian? Lebih dari 65% jalan provinsi umur teknisnya sudah habis. Pilihan
lain jika rehabilitasi atau peningkatan jalan tidak dilakukan adalah
mengalokasikan biaya pemeliharaan yang cukup besar. Ini berkaitan dengan
kemantapan jalan yang sangat berpengaruh pada kelancaran pergerakan orang dan
barang.
Padahal,
alokasi anggaran untuk pemeliharaan dari tahun ke tahun terus menurun. Di sisi
lain tidak ada alokasi untuk rehabilitasi jalan. Kalau toh dianggarkan,
angkanya sangatlah minim.
Ini
terjadi sejak covid-19 melanda negeri ini. Ada beberapa ruas jalan yang pada
mulanya sudah dianggarkan penanganannya dalam APBD, tetapi kemudian terkena
refocusing dan realokasi anggaran.
Selain
Jalan Pangeran Cakrabhuwana, contoh lain yang seharusnya ditangani adalah ruas Jalan
Patrol-Haurgeulis di Kabupaten Indramayu. Ruas jalan ini pun membutuhkan
penanganan serius karena kondisinya sudah sangat parah. Ruas ini sudah banyak
berlubang. Namun dari sekitar 4 kilometer yang rusak parah, anggaran yang tersedia
hanya untuk menangani 500 meter saja.
Kondisi
Jalan Patrol-Haurgeulis ketika musim hujan bisa membahayakan para pengguna
jalan. Lubang-lubang di sepanjang jalan itu tidak jelas terlihat lagi. Dengan
demikian, para pengguna jalan bisa melindas lubang yang beberapa di antaranya
cukup dalam. Akibatnya pasti bisa ditebak, yakni kecelakaan. Kejadian seperti
pasti didak diinginkan oleh siapapun.
Ada
lagi ruas Jalan Jangga-Cikamurang yang juga sudah lumayan tingkat kerusakannya.
Jalan sepanjang sekitar 10 kilometer itu kondisinya juga membutuhkan
penanganan.
Jalan
penghubung dari arah Majalengka menuju wilayah Indramayu itu sesungguhnya cukup
strategis. Melalui jalan tersebutlah kita bisa menuju Indramayu setelah keluar
dari gerbang Tol Cikedung dari Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Jalan
lain yang membutuhkan perhatian adalah ruas Jalan Arjawinangun-Gopala. Ruas ini
menjadi penghubung Kecamatan Arjawinangun di Kabupaten Cirebon ke
Gopala/Karangampel di Kabupaten Indramayu. Setelah melewati jalan kereta api di
Pasar Arjawinangun ke arah utara jalan ini kerap terendam air.
Selain
akibat luapan air di musim hujan, jalan ini juga diapit dua saluran irigasi.
Yang paling mempengaruhi adalah akibat adanya saluran irigasi di sebelah timur
jalan. Saluran irigasi tersebut lebih tinggi dari permukaan jalan. Akibatnya,
air kerap kali merembes dan praktis menggenangi sebagian jalan.
Makin
ke utara, misalnya di daerah Desa Jagapura Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon,
jalan kerap kali juga terendam. Jalur ini mayoritas diapit sawah, sehingga
sering terendam. Tanahnya pun relatif labil. Faktor lain yang membuat jalan ini
bergelombang adalah cukup tingginya frekwensi kendaraan besar yang kerap
melintas dengan muatan berlebih.
Ruas
jalan Arjawinangun-Gopala/Karangampel di bagian selatan masih tersambung ke
jalan nasional Palimanan-Jatiwangi. Di sisi bagian selatan jalan ini tersambung
di dekat Rumah Sakit Sumber Waras. Bagian ini pun sering kali mengalami
kerusakan. Namun, secara keseluruhan, sekali lagi, bagian yang kerap mengalami
kerusakan, salah satunya, adalah akibat jalan ini melintasi wilayah persawahan.
Selain
karena terendam air, ada hal lain yang mengakibatkan kerusakan jalan, yakni
kendaraan yang kelebihan muatan (over load). Bukan rahasia lagi, masih banyak
kendaraan yang memaksakan diri dengan membawa muatan berlebih dari kapasitas
maksimalnya.
Apalagi
jika muatannya melebihi kapasitas jalan. Padahal secara keseluruhan kita tahu
bahwa jika sebuah ruas jalan dilintasi kendaraan seperti itu, jalan tersebut
pasti kian cepat rusak. Betapa tidak, kendaraan dengan muatan dua kali lipat
daya tampung jalan akan merusak jalan tersebut lima belas kali lebih cepat.
Jadi
jalan yang umur teknis rencananya 15 tahun dengan kapasitas 20 ton jika secara
kontinyu dilalui kendaraan bermuatan 40 ton, jalan tersebut akan hancur dalam
satu tahun saja. Kondisi seperti inilah yang kerap kali kita temukan di banyak
lokasi. Jadi, tidak aneh kalau kemudian jalan milik provinsi di Jawa Barat
semakin parah. Angka kemantapannya pun tidak terjamin lagi.
Sloga
"jalan mantap ekonomi lancar" sesungguhnya sudah sangat baik. Jika
jalan mantap, secara otomatis pergerakan orang dan barang pun akan lancar.
Akhirnya, roda perekonomian akan berbutar dengan baik. Jika itu terjadi, bisa
dipastikan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar pun akan meningkat. Walhasil,
kesejahteraan masyarakat pun turut terangkat.
Marilah
kita tingkatkan angka kemantapan jalan kita agar semua itu terwujud. Semoga
pula pandemi segera berakhir sehingga banyak pekerjaan yang tertunda dapat
diselesaikan kembali.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer