Loading

SPAM Pedesaan Atasi Kesulitan Masyarakat Desa Nagarawangi Memperoleh Air Minum Bersih


Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 601 kali


Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat mengunjungi SPAM Pedesaan di Desa Nagarawangi, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Senin (04/10/2021). (Foto : Reza / Humas DPRD Jabar)

SUMEDANG, Medikomonline.com - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Mochamad Ichsan mengatakan, Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pedesaan dilaksanakan atas dasar kesulitan masyarakat memperoleh air minum yang bersih, khususnya yang tinggal di plosok dalam.

SPAM Pedesaan merupakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Pusat dan diteruskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke kabupaten/kota.

Menurut Ichsan, bantuan ini lebih mengutamakan pendistribusian air ke masyarakat yang sebelumnya melakukan pengambilan secara mandiri melalui selang-selang kecil dari sumber mata air sehingga air yang tertampung di setiap rumah tidak merata.

"Setelah adanya instalasi water meter pendistribusian di wilayah ini lebih berkeadilan dan merata ke setiap rumah," ujarnya usai meninjau SPAM Air di Desa Nagarawangi, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Senin, (04/10/2021).

"Jadi setiap rumah itu mendapatkan akses air kurang lebih perkubiknya itu 1500, sedangkan rata-rata penggunaan air di wilayah ini sektira 10 kubik perbulan, sehingga masyarakat mengeluarkan biaya untuk pembelian air itu 15.000," lanjutnya

Menurut informasi yang diberikan oleh Disperkim, sudah ada 1.00 unit water meter yang terpasang di wilayah Desa Nagarawangi.

"Sudah ada 100 unit water meter yang terpasang di wilayah ini untuk mengcover 2 RW, sedangkan di desa ini sendiri jumlah RW-nya ada 7 sehingga masih membutuhkan water meter untuk 5 RW lagi," ucap Anggota F-PKS DPRD Jawa Barat.

Dirinya juga menyebutkan program pendampingan Pamsimas ini akan berakhir di tahun 2021. “Sehingga kami akan mendorong kepada pihak terkait untuk bisa mengadakan lagi program seperti ini guna mencegah peningkatan angka stunting di Jawa Barat,” ujarnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait