Penulis: Nanang
11 Bulan lalu, Dibaca : 291 kali
SUMEDANG, Medikomonline.com- Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman bersama unsur Forkopimda melakukan
peninjauan ke sejumlah titik lokasi terdampak bencana gempa di Kabupaten
Sumedang, Minggu malam, (31/12/2021).
Data BMKG, gempa terjadi di malam tahun baru, pukul 20.34, Minggu 31 Desember 2023. Gempa ini diawali
oleh dua gempa bumi pembuka berkekuatan M 4.,1 yang terjadi pada pukul 14.35
WIB dan M 3,4 pada pukul 15.38 WIB.
"Kami langsung lakukan cek ricek dan kroscek lapangan. Ada dua
area terdampak pertama RSU Sumedang dan
Pakuwon. Kemudian kedua, area pemukiman yaitu Babakan Hurip, Tegalsari,
Cipameungpeuk dan Cimalaka," ujar Pj Bupati Herman usai apel kesiapsiagaan
tahun baru 2024.
Herman mengatakan, ada tiga bangunan yang retak di RSUD dan saat
langsung dilakukan asesmen secara cermat yaitu di Paviliun, VIP dan Sakura.
"Kami putuskan semua pasien yang ada di 3 bangunan utama dievakuasi.
Sebanyak 248 pasien rawat inap ditambah 83 pasien di IGD dievakuasi ke tempat
aman, kami tempatkan di 5 tenda," ujarnya.
Dikatakan Herman, dalam upaya mengevakuasi bencana gempa di rumah sakit,
pihaknya berupaya memperhatikan keselamatan pasien agar tidak sampai menimbulkan ekses terhadap
kesehatan para pasien.
"Prinsip kami jangan sampai menangani permasalahan kemudian ada
ekses. Satu sisi kami harus evakuasi, tapi kami harus perhatikan juga
keselamatan pasien karena warga sakit terutama yang kritis dan anak anak. Untuk
kondisi saat ini aman terkendali, namun tetap waspada," ujarnya.
Menurut Herman, untuk RS Pakuwon, walaupun tidak terdampak, sebagai
antisipasi semua pasien dievakuasi keluar dari gedung rumah sakit Pakuwon ke
tempat yang aman.
Pascagempa BPBD melakukan asesmen
untuk memastikan bangunan di Pakuwon dalam kondisinya baik dan jika
sudah bisa disimpulkan hasil asesmen baru dilakukan langkah berikutnya untuk
mengembalikan pasien ke ruangannya masing-masing.
"Prioritas kami keamanan dan keselamatan pasien, demikian juga yang
di RSUD. Tadi sudah disimpulkan BPBD yang 3 bangunan di RSUD itu sangat riskan.
Tentu kami menunggu ahli bangunan untuk mendalami lebih jauh, jadi mungkin
sampai besok," jelasnya.
Khusus untuk area pemukiman, lanjut Herman, yang paling banyak terdampak
di Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, Sumedang Utara. Kurang lebih ada 53
rumah yang retak-retak.
"Warga dievakuasi ke tiga tempat di lapangan dan BPBD
melakukan asesmen mana saja rumah yang riskan," ungkapnya.
Pj Bupati Herman menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak
terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui
kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi serta informasi dari
Forkopimda.
"Kami pastikan Sumedang aman dan terkendali. Hati-hati dengan
hoaks. Informasi hanya satu dari Forkopimda dan nanti kami siapkan posko
informasi itu ada di depan Alun-alun yaitu posko utama kita nanti a sampai z
terkait korban dan sebagainya," katanya. (Nanang)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer