Loading

Jalan Utama Desa Nunuk Lelea Bak Kubangan Air, Dinas PUPR Terkesan Tutup Mata


Reporter: Yonif - Editor: Yonif
7 Bulan lalu, Dibaca : 406 kali


Parah. Kerusakan jalan utama desa Nunuk Lelea sangat parah (Yonif-Medikomonline.com)

Jalan Utama Desa Nunuk Lelea Bak Kubangan Air, Dinas PUPR Terkesan Tutup Mata

INDRAMAYU, MEDIKOMONLINE.COM - Disaat Pemerintah Kabupaten Indramayu yang di nahkodai bupati Hj Nina Agustina tengah berupaya melakukan pembangunan diberbagai sektor. Namun masih dijumpai adanya jalan utama yang kondisinya rusak parah, bahkan kerusakan jalan tersebut bak kubangan air. Seperti yang terjadi pada ruas jalan desa Nunuk kecamatan Lelea Indramayu.

Ironisnya pemandangan seperti itu sudah berlangsung cukup lama, dan terkesan dibiarkan oleh Dinas PUPR. Padahal jalan utama desa Nunuk yang menghubungkan jalan antara desa Larangan hingga Cikedung-Terisi itu sering kali dilalui oleh pejabat Pemkab Indramayu. 

Namun nampaknya pemandangan itu, hanyalah tinggal pemandangan dan tak dihiraukan oleh Dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kabupaten Indramayu. 

Tak ayal apabila sikap dinas PUPR itu menjadi tanda tanya besar masyarakat luas, ada apa sesungguhnya dengan Dinas PUPR Indramayu yang dipimpin oleh Asep Abdul Mukti tersebut.

Seperti yang dituturkan Jakaria (53) warga Lelea Indramayu. Menurutnya  kerusakan jalan utama desa Nunuk itu sesungguhnya tidak harus terjadi, manakala dinas PUPR memiliki kepekaan akan kondisi jalan yang ada di Indramayu khususnya jalan utama desa Nunuk.

Apalagi menurutnya, kerusakan jalan itu sudah berlangsung berbulan-bulan. Tapi nampaknya kerusakan jalan tersebut, hanya menjadi pemandangan yang tak sedap dipandang mata.

Pria yang biasa disapa bang Jek itu mengungkapkan, kerusakan jalan desa Nunuk itu disamping menghambat laju perekonomian masyarakat sekitar. Juga tidak jarang warga yang melintas diareal itu ada yang terjatuh akibat berebut jalan dan menghindari kubangan lubang yang cukup besar. 

"Terus terang apabila kondisi jalan tetap dibiarkan, maka dikhawatirkan akan berdampak pada keselamatan pengguna jalan, yang pada gilirannya akan merugikan masyarakat sekitar," tandas Jaka kepada medikomonline.com (22/04/2024).
Hal senada juga disampaikan warga kecamatan Lelea lainnya, A. Rifa'i. Menurutnya ia pernah terjebak dan jatuh saat motor yang dikendarainya melewati jalan tersebut. "Saat itu saya  mengira air yang menggenangi lubang jalan yang saya lalui itu tidak terlalu dalam. Tapi ternyata kubangannya cukup dalam, sehingga membuat saya kaget dan terjatuh," terangnya.

Dalam perkembangan yang sama sebagaimana diketahui, kegiatan infrastruktur jalan adalah salah satu prioritas utama program pembangunan yang dicanangkan oleh bupati Hj. Nina Agustina. 

Kondisi itu sejatinya harus ditindaklanjuti oleh Dinas PUPR Indramayu, bukan malah membiarkan terjadinya  kerusakan jalan. Ini jelas kontradiksi atau berlawanan dengan program yang dicanangkan bupati Nina Agustina.

Karenanya bupati Hj. Nina Agustina, layak untuk memberikan teguran keras kepada Kepala Dinas PUPR. Kabid Jalan, serta pejabat yang berkompeten di lingkup PUPR karena telah melakukan pembiaran terhadap kerusakan jalan, sehingga menimbulkan keresahan bagi masyarakat pengguna jalan.

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan (22/04/2024) medikomonline.com belum berhasil menemui Asep Abdul Mukti selaku Kepala Dinas PUPR maupun Kepala Bidang Jalan Yayat, atau pejabat terkait lainnya pada dinas dimaksud.

Menurut petugas piket pada Jumat (19/4/2024) pa kadis tidak ada ditempat. "Bapak belum ada dikantor pa, kemungkinan beliau masih ada di pendopo, ujarnya.***

Editor: YF


Tag : No Tag

Berita Terkait