Loading

P2TP2A Luncurkan Buku Saku Panduan Pencegahan Tindak Kekerasan Anak


Penulis: Nanang
2 Tahun lalu, Dibaca : 758 kali


Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir Meluncurkan Buku saku yang digagas P2TP2A bersama, TP. PKK, Dinsos P2A dan KPA Sumedang ini di Aula Tampomas IPP Setda

SUMEDANG, Medikomonline.com - Peduli terhadap anak, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumedang luncurkan buku saku "Panduan Pencegahan Tindak Kekerasan Anak dan Penyimpangan Seksual Anak"

Buku saku yang digagas P2TP2A bersama, TP. PKK, Dinsos P2A dan KPA Sumedang ini diluncurkan oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir di Aula Tampomas IPP Setda, Senin, (8/11/2021).

Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir dalam kesempatan itu menyambut baik  peluncuran buku saku tersebut. Ia pun berharap kegiatan seperti ini akan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting dalam mencegah dan menjaga anak-anak dari tindak kekerasan.

"Terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada P2TP2A yang telah menyusun dan menginisiasi penerbitan buku ini. Peluncuran buku ini merupakan ikhtiar kita dalam memberikan solusi dan pemahaman kepada masyarakat  sehingga diharapkan muncul kesadaran untuk mencegah tindak kekerasan terhadap anak," ujarnya. 

Bupati mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan tahun 2019 sampai 2020, terdapat 23 kasus kekerasan dan penyimpangan anak. Kasus tersebut meliputi tindakan eksploitasi, pelecehan seksual, pencabulan, dan percobaan pemerkosaan terhadap anak.

Untuk kasus kehamilan anak, lanjut Bupati, dari data dari Dinkes Sumedang, pada bulan Januari 2020 terdapat 134 kasus dengan rentang usia 12-19 tahun. Sedangkan untuk HIV, berdasarkan data KPA Sumedang pada bulan april 2020 mencapai 427 orang dengan rentang usia 1-50 tahun.

"Banyak program yang dapat kia lakukan untuk mengatasi persoalan ini. Tentu semua itu harus dilakukan secara sistematis melalui pola kolaboratif dengan melibatkan multi stakeholder sehingga sasaran dan target yang ingin kita capai dapat kita wujudkan bersama-sama," tuturnya.

Sementara itu, Ketua P2TP2A Sumedang Samantha Dewi mengungkapkan, bahwa buku saku tersebut disusun atas dasar keprihatinan banyaknya laporan kasus kekerasan dan penyimpangan seksual yang terjadi pada anak-anak.

Ia mengatakan, proses penyusunan buku saku ini sebenarnya sudah direncanakan jauh jauh hari. Namun karena pandemi  Covid-19, peluncuran tersebut tertunda sehingga akhirnya baru terealisasikan sekarang.

"Sebelum Covid-19 ada rencana peluncuran buku. Tetapi baru terealisasi sekarang. Ada yang berbentuk buku ada juga yang berupa buku digital yang dapat diunduh melalui web," pungkasnya.

Tampak hadir, Ketua MUI, Ketua TP. PKK Kab Sumedang, Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Bagian Kesra, Ketua KPA , Kepala Kantor Kemenag serta dihadiri secara virtual oleh para camat, Ketua Forum Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA, Ketua beserta Pengurus Forum OSIS, serta para Kader Warga Peduli Aids se-Kabupaten Sumedang.

Tag : No Tag

Berita Terkait