Manah
8 Bulan lalu, Dibaca : 270 kali
BOJONGMANGU, Medikomonline.com - Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Muchlis bersama para kepala dinas terkait, meninjau permukiman penduduk yang mengalami pergerakan tanah di Kampung Legok Cariu Desa Sukamukti Kecamatan Bojongmangu. Pada Jum'at, (15/03/2024).
Setelah melakukan peninjauan, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan menjelaskan bahwa Pemkab akan melakukan sejumlah langkah antisipasi serta rehabilitasi bagi rumah yang terdampak. BPBD Kabupaten Bekasi juga terus disiagakan untuk memantau kondisi tanah bergerak itu setiap hari.
“Sebelumnya ada titik lokasi yang memang sudah terjadi di wilayah ini dan sudah ditangani oleh dinas terkait, namun berhubung intensitas curah hujan yang tinggi akhirnya meluas ke rumah warga," paparnya.
Dani, juga menjelaskan, ada empat langkah yang dilakukan oleh Pemkab Bekasi dalam penanganan pergeseran tanah.
“Pertama yang dilakukan adalah penyelamatan jiwa dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, yang kedua adalah perhubungan karena transportasi tidak boleh terputus walaupun posisi jalannya terus mengalami kerusakan tapi kita tangani secara darurat, yang ketiga adalah air bersih harus tetap jalan dan kita jaga pasokan air bersih tetap ada dan termasuk energi listrik harus tetap tersuplai, karena yang terdampak tidak hanya titik ini tapi juga yang lainnya di sekitar lokasi,” terangnya.
Dani juga mengungkapkan untuk langkah selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekontruksi baik rehabilitasi untuk bangunan maupun lahan.
“Untuk rehabilitasi bangunan, hanya bisa kita tindaklanjuti setelah lahannya ditangani secara baik, dan kita sudah mendapatkan rekomendasi dari badan geologi yaitu untuk penguatan lereng, kemudian sistem drainase dan vegetasi. Semua itu sudah dalam tahap pengerjaan oleh Pemkab dan dibantu pihak Deltamas," ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan opsi lain setelah perbaikannya selesai akan mengundang kembali badan geologi untuk mendeteksi layak atau tidaknya lahan tersebut dijadikan tempat tinggal atau harus dikosongkan.
“Ya, nanti akan kita bahas lagi, yang terpenting saat ini pergerakan tanahnya bisa berhenti dan tidak terjadi lagi serta tidak meluas dampaknya,” tutupnya.
Akibat pergerakan tanah atau longsor, 15 rumah warga dan mushala mengalami kerusakan, dan 4 rumah rusak parah, dinding dan lantai bangunan tersebut mengalami retak akibat struktur tanah bergerak. Sejumlah warga juga mengungsi karena takut bangunan rumahnya akan roboh. (Manah)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer