Loading

Sekda Garut Berharap Program Gerbang Cahayaku Bisa Atasi Kawasan Kumuh di Desa Tanjungsari


Penulis: Piat S/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 1356 kali


Sekda Garut Nurdin Yana melakukan Ground Breaking atau Peletakan Batu Pertama dimulainya program Gerakan Bangun dan Cegah Wilayah Kumuh.

GARUT, Medikomonline.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana melakukan Ground Breaking atau Peletakan Batu Pertama dimulainya program Gerakan Bangun dan Cegah Wilayah Kumuh (Gerbang Cahayaku) Tahun Anggaran 2022 yang difokuskan di Kampung Cireundeu, RW 05 Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Rabu (25/5/2022).

Sekda Garut mengatakan, program ini merupakan bentuk lain dari kepedulian pemerintah kepada masyarakat khususnya di Kecamatan Karangpawitan. Menurut Nurdin, target dari program ini adalah rumah tidak layak huni (rutilahu) serta lingkungan yang kumuh di masyarakat.

"Nah target kita sebenarnya itu, hanya karena keterbatasan anggaran kita hanya bisa mampu tahun sekarang aja itu tiga ribu populasi (rutilahu), termasuk juga dari bankeu (bantuan keuangan) provinsi," ucapnya.

Nurdin menyebutkan, Desa Tanjungsari belum memiliki Ruang Terbuka Publik (RTP) dengan penataan rumah yang sangat berdempetan sehingga terkesan sedikit kumuh. Maka dari itu, melalui Program Gerbang Cahayaku ini diharapkan dapat memberdayakan lingkungan masyarakat terutama bagi anak-anak agar bisa memiliki tempat untuk bermain.

Sekda Garut Nurdin Yana melakukan Ground Breaking atau Peletakan Batu Pertama dimulainya program Gerakan Bangun dan Cegah Wilayah Kumuh.

“Oleh sebab itu mudah-mudahan dengan adanya program Gerbang Cahayaku, yang memberikan keberpihakan kepada masyarakat kita, khususnya anak-anak, mudah-mudahan anak-anak kita bisa berdaya lah,” lanjutnya.

 

Ia menerangkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan membangun beberapa RTP di beberapa titik di Kabupaten Garut yang sebelumnya sudah dimulai dari sejak tahun 2019 dan 2020.

“Mudah-mudahan ke depan bisa kita perbanyak seirama dengan mudah-mudahan laju pertumbuhan ekonomi kita maju, sehingga APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kita normal kita insha Allah akan konsentrasikan ke situ,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut, Asep Robi Nugraha menjelaskan, Gerbang Cahayaku ini merupakan sebuah program besar dari Disperkim Garut untuk menata kawasan kumuh di Kabupaten Garut.

“Nah ini merupakan gerakan penataan kawasan kumuh di bawah luas hektar yaitu 10 hektar, yang di mana kegiatan ini merupakan kewajiban pemerintah daerah dalam rangka penataan kawasan kumuh di bawah luasan (wilayah) 10 hektar,” ucapnya.

Ia menyebutkan, anggaran untuk kegiatan Gerbang Cahayaku ini adalah sebesar Rp486.669.200 dengan jumlah keseluruhan total untuk kegiatan ini adalah sekitar Rp500.000.000 untuk satu lokasi.

Robi menambahkan, pemilihan Desa Tanjungsari untuk program ini sendiri adalah berdasarkan perhitungan di mana kawasan kumuh di daerah tersebut sudah banyak sehingga perlu dilakukan penataan.

“Target penanganan kawasan kumuh yang akan kita laksanakan di Desa Tanjungsari yang akan diintervensi ada di RW 05 dengan sekitar target penanganan kawasan kumuh nanti sekitar 3,82 hektar,” ungkapnya.

Untuk pelaksanaannya sendiri, imbuh Asep Robi, dilakukan dengan cara swakelola tipe 4 dari mulai persiapan, pelaksanaan, serta pengawasan oleh kelompok masyarakat setempat yang bernama Badan Keswadayaan Masyarakat Paguyuban Warga Desa (BKM PWD) Tanjungsari.

 

“Nah di Desa Tanjungsari telah terbentuk Badan Keswadayaan Masyarakat sehingga pengelolaan kegiatan ini alhamdulillah bisa berkolaborasi dengan masyarakat langsung dan nanti imbasnya juga untuk masyarakat,” katanya.

Robi memaparkan, dalam program Gerbang Cahayaku yang akan dilaksanakana di Desa Tanjungsari ini menggunakan indikator penataan kawasan kumuh 7+1 dengan beberapa rencana pekerjaan seperti Bedah Rumah sebanyak 2 unit, pembangunan jalan lingkungan, perbaikan drainase lingkungan, sanitasi air bersih/ Mandi Cuci Kakus (MCK), saluran air bersih, pengelolaan persampahan, sarana proteksi kebakaran, dan RTP. Ia menegaskan, untuk tahun ini program Gerbang Cahayaku hanya dilaksanakan di satu lokasi yaitu Desa Tanjungsari.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Tanjungsari, Yudi Nurjaman menyambut baik program Gerbang Cahayaku yang dijalankan di desa yang dipimpinnya ini. Ia menyebutkan, program ini sangat membantu masyarakat desa yang saat ini berjumlah 6327 jiwa.

“Mudah-mudahan ke depannya dengan adanya Program Gerbang Cahayaku bisa lebih maju lagi buat ke depannya, tingkat kekumuhan itu kan udah pasti akan lebih menurun ya, jadi di Desa Tanjungsari dikatakan sudah tidak ada lagi kekumuhan di wilayah desa Tanjungsari khususnya,” tandasnya.

Tag : No Tag

Berita Terkait