Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 1096 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
– Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjelaskan, anggaran perubahan
APBD Jabar Tahun 2019 dilakukan dikarenakan adanya perubahan kerangka ekonomi
daerah, yakni penyesuaian target ekonomi yang semula diproyeksikan antara 5,4
persen - 5,8 persen menjadi 5,4 persen-5,9 persen. Hal itu berdasarkan capaian
pertumbuhan ekonomi Jabar tahun 2018 sebesar 5,64% dan realisasi triwulan II
2019 sebesar 5,68%.
"Silpa
anggaran 2018 ada Rp3,06 triliun yang harus dialokasikan di tahun 2019,"
kata Ridwan Kamil dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar dengan agenda Penyampaian
Nota Pengantar Gubernur Jabar Perihal Raperda Perubahan APBD Jabar Tahun 2019, di
ruang rapat DPRD Jabar, Kamis (22/8/19).
Kemudian, pendapatan daerah pada perubahan anggaran 2019 dari Rp34,88 triliun
naik menjadi Rp36,03 triliun atau meningkat 3,31 persen. Lalu, belanja daerah
mengalami peningkatan dari Rp37,05 triliun menjadi Rp39,02 triliun atau naik
5,53 persen. Dengan begitu, volume perubahan anggaran 2019 yang semula
Rp37,13 triliun naik menjadi Rp39,09 triliun atau mengalami kenaikan 5,29
persen.
Gubernur
Jabar Ridwan Kamil bersama DPRD Jabar menandatangani Kebijakan Umum Anggaran
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan APBD Jabar Tahun Anggaran
2019 dan KUA-PPAS APBD Jabar Tahun Anggaran 2020 dalam Rapat Paripurna DPRD
Jabar di ruang rapat DPRD Jabar, Kamis (22/8/19).
Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil mengatakan, kedua kebijakan anggaran
tersebut menjadi acuan dalam mengejar target pembangunan guna mewujudkan Jabar
Juara Lahir Batin.
"Dengan ditandatanganinya (kedua kebijakan anggaran itu), kini kita punya
acuan untuk mengejar target lebih optimal dalam mewujudkan Jabar Juara Lahir
Batin dengan inovasi dan kolaborasi," kata Emil saat menyampaikan
pengantarnya.
Sementara
itu, Pemprov Jabar telah menetapkan 9 prioritas pembangunan untuk tahun
anggaran 2020: Peningkatan akses pendidikan, desentralisasi pelayanan
kesehatan, pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi, pengembangan destinasi
dan infrastruktur pariwisata. Kemudian, pendidikan agama dan tempat ibadah
juara, infrastruktur konektivitas wilayah, gerakan membangun desa, subsidi
gratis untuk ekonomi lemah dan inovasi pelayanan publik serta penataan daerah.
Emil mengatakan, ada beberapa kegiatan penting yang menjadi atensi pada 2020,
seperti pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI 2020 di Papua, dan persiapan
pelaksanaan Pilkada serentak di delapan kabupaten/kota. "Tahun depan
itu ada biaya untuk Pilkada dan PON yang mengemuka dan penyelesaian masjid juga
kita perbanyak bantuan ke daerah," katanya.
Wakil ketua DPRD Jabar Irfan Suryanegara mengatakan, penandatanganan kedua
KUA-PPAS ini merupakan bagian dari dokumen kebijakan anggaran yang harus
dibahas sesuai ketentuan perundang-udangan.
"Kami bersama Plh Sekda Jabar telah menyampaikan rencana KUA-PPAS
Perubahan APBD Provinsi Jabar TA 2019 pada tanggal 22 juli 2019 dan rencana
KUA-PPAS APBD TA 2020 pada 6 Agustus 2019 lalu," katanya.
Berdasarkan hal tersebut pihaknya telah melalukan pembahasan dokumen di
komisi-komisi DPRD dan Badan Anggaran. "Para fraksi juga telah kami mintai
pandangannya," kata Irfan.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer