Penulis: Dadan Supardan
5 Tahun lalu, Dibaca : 1454 kali
CIMAHI, Medikomonline – SMA Negeri 6
Kota Cimahi melakukan tindakan preventif agar seluruh warga sekolah terhindar
dari virus corona yang kian mewabah. Menurut Kepala SMAN 6 Cimahi Drs H Maman
Jajat MPd, sebagai layanan publik yang menghimpun banyak orang meliputi guru,
siswa dan karyawan secara keseluruhan berjumlah 1.205 orang, pihak sekolah berupaya
melakukan langkah-langkah secara normatif edukatif.
Di antaranya, ujar
Maman, melaksanakan surat edaran resmi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat, mengikuti perkembangan informasi yang disampaikan oleh Presiden,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Gubernur Provinsi Jawa Barat, serta mencermati
informasi yang disampaikan oleh para ahli bidang kesehatan secara selektif,
agar terhindar dari berita hoaks yang membuat resah dan menakutkan bahkan
meremehkan.
Pihak sekolah juga
melakukan rapat yang diikuti seluruh warga sekolah untuk mengambil tindakan
sesuai dengan surat edaran resmi dari disdik. Adapun tindakan konkret yang
dilakukan tambah Maman, membuat surat edaran resmi kepada seluruh orang tua
siswa kelas X, XI, dan XII terkait dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh
(daring atau remote learning).
“Kepada orang tua,
pihak sekolah menekankan agar mereka memantau, memperhatikan, mendampingi
belajar putra putrinya di rumah.
Sementara guru sebagai pendidik, melaksanakan KBMJJ di rumahnya masing-masing
dengan menggunakan pembelajaran daring yang mereka kuasai. Baik menggunakan google
class room, whatsapp (WA), e-mail, maupun model pembelajaran daring lainnya,”
tutur Maman kepada medikomonline.com baru-baru ini.
Kepala sekolah
sendiri, ujarnya, bertanggung jawab penuh mengatur dan mengelola pelaksanaan
kegiatan sekolah agar tidak kosong. Selain itu, membagi jadwal piket harian
dari unsur kepala sekolah, wakasek dan tata usaha, sehingga kebutuhan
administrasi sekolah dan layanan publik bagi orang tua siswa dapat terlayani.
“Para guru membuat
pelaporan pelaksaan PBMJJ kepada kepala sekolah secara berkala. Kepala sekolah
memantau kesehatan guru-guru, siswa dan karyawan,” imbuhnya.
Langkah lainnya, kata
Maman, melakukan penyemprotan ke setiap ruang yang dianggap penting dan menambah
fasilitas washtafel sesuai dengan kebutuhan guru, siswa dan karyawan yang
dilengkapi dengan sabun cair.
Ia juga tak lupa melakukan
koordinasi dengan seluruh stakeholders sekolah setiap saat. Tujuannya
untuk memantau perkembangan yang ada, secara langsung maupun tidak langsung
melalui media sosial.
Yang tak kalah
pentingnya, ujar Maman, melakukan doa bersama melalui daring agar virus corona
segera berakhir dan kegiatan sekolah dapat dilaksanakan normal seperti biasa.
Lebih jauh Maman
menyampaikan outokritik terkait dengan sang virus corona. Apabila berfikir
dengan hati yang bersih, tegas Maman, di balik bencana wabah pandemi corona
yang mengguncang dunia sarat dengan pembelajaran bagi seluruh umat manusia.
Virus corona adalah sosok guru yang mendidik umat manusia dari berbagai
kalangan dengan menggunakan model pembelajaran projek yang membuat siswanya
(manusia) dari belahan dunia melakukan aktif learning membangun daya nalar yang
sehat. Antara lain tentang beberapa soal HOTS yang harus dijawab dengan benar
dan penuh dengan kejujuran:
Pertama, meluruskan credo
(keyakinan) bahwa tidak ada satu manusia dari belahan dunia manapun yang dapat
melawan kekuatan Sang Pencipta Alam Raya.
Kedua, manusia harus
menjadi pembelajar sepanjang hayat (long life learner) mulai dari sejarah
kehidupan manusia masa lalu, masa kini dan bahkan masa yang akan datang.
Bagaimana manusia dapat mendudukkan dirinya sebagai hamba di hadapan Tuhan-Nya.
Firman Allah QS. Al Anfal ayat 25
“Dan peliharalah
dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja
di antara kamu dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”
Ketiga, virus corona
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang berbentuk bakteri yang sedang melaksanakan
tugasnya untuk memberikan kesadaran umat manusia, tentang bagaimana menjaga
kebersihan hati, badan, pergaulan, makanan, pakaian dan lingkungan.
Keempat, manusia belajar
hijrah dari satu sunah ke sunah yang lainnya, artinya manusia dituntut mengubah
nasibnya dari kondisi buruk pindah ke kondisi baik sesuai dengan kemampuannya.
Firman Allah QS.
Ar Ra’d ayat 11:
“Sesungguhnya
Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri”.
Kelima, manusia harus
belajar kepada Nabi Ayub yang duiji Allah melalui wabah atau penyakit. Nabi
Ayub berjuang melawan wabah dengan penuh keyakinan berusaha secara lahiriyah
maupun batiniyah, akhirnya berhasil dan sembuh seperti sedia kala.
Ayo Lawan Virus
Corona # SMAN 6 Cimahi ***
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer