Loading

Drs H Maman Jajat MPd, SMA Negeri 6 Kota Cimahi Lakukan Langkah Normatif Edukatif


Penulis: Dadan Supardan
4 Tahun lalu, Dibaca : 1162 kali


Drs H Maman Jajat MPd

CIMAHI, Medikomonline – SMA Negeri 6 Kota Cimahi melakukan tindakan preventif agar seluruh warga sekolah terhindar dari virus corona yang kian mewabah. Menurut Kepala SMAN 6 Cimahi Drs H Maman Jajat MPd, sebagai layanan publik yang menghimpun banyak orang meliputi guru, siswa dan karyawan secara keseluruhan berjumlah 1.205 orang, pihak sekolah berupaya melakukan langkah-langkah secara normatif edukatif.

Di antaranya, ujar Maman, melaksanakan surat edaran resmi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, mengikuti perkembangan informasi yang disampaikan oleh Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Gubernur Provinsi Jawa Barat, serta mencermati informasi yang disampaikan oleh para ahli bidang kesehatan secara selektif, agar terhindar dari berita hoaks yang membuat resah dan menakutkan bahkan meremehkan.

Pihak sekolah juga melakukan rapat yang diikuti seluruh warga sekolah untuk mengambil tindakan sesuai dengan surat edaran resmi dari disdik. Adapun tindakan konkret yang dilakukan tambah Maman, membuat surat edaran resmi kepada seluruh orang tua siswa kelas X, XI, dan XII terkait dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh (daring atau remote learning).

“Kepada orang tua, pihak sekolah menekankan agar mereka memantau, memperhatikan, mendampingi belajar putra putrinya  di rumah. Sementara guru sebagai pendidik, melaksanakan KBMJJ di rumahnya masing-masing dengan menggunakan pembelajaran daring yang mereka kuasai. Baik menggunakan google class room, whatsapp (WA), e-mail, maupun model pembelajaran daring lainnya,” tutur Maman kepada medikomonline.com baru-baru ini.

Kepala sekolah sendiri, ujarnya, bertanggung jawab penuh mengatur dan mengelola pelaksanaan kegiatan sekolah agar tidak kosong. Selain itu, membagi jadwal piket harian dari unsur kepala sekolah, wakasek dan tata usaha, sehingga kebutuhan administrasi sekolah dan layanan publik bagi orang tua siswa dapat terlayani.

“Para guru membuat pelaporan pelaksaan PBMJJ kepada kepala sekolah secara berkala. Kepala sekolah memantau kesehatan guru-guru, siswa dan karyawan,” imbuhnya.

Langkah lainnya, kata Maman, melakukan penyemprotan ke setiap ruang yang dianggap penting dan menambah fasilitas washtafel sesuai dengan kebutuhan guru, siswa dan karyawan yang dilengkapi dengan sabun cair.

Ia juga tak lupa melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholders sekolah setiap saat. Tujuannya untuk memantau perkembangan yang ada, secara langsung maupun tidak langsung melalui media sosial.

Yang tak kalah pentingnya, ujar Maman, melakukan doa bersama melalui daring agar virus corona segera berakhir dan kegiatan sekolah dapat dilaksanakan normal seperti biasa.

Lebih jauh Maman menyampaikan outokritik terkait dengan sang virus corona. Apabila berfikir dengan hati yang bersih, tegas Maman, di balik bencana wabah pandemi corona yang mengguncang dunia sarat dengan pembelajaran bagi seluruh umat manusia. Virus corona adalah sosok guru yang mendidik umat manusia dari berbagai kalangan dengan menggunakan model pembelajaran projek yang membuat siswanya (manusia) dari belahan dunia melakukan aktif learning membangun daya nalar yang sehat. Antara lain tentang beberapa soal HOTS yang harus dijawab dengan benar dan penuh dengan kejujuran:

Pertama, meluruskan credo (keyakinan) bahwa tidak ada satu manusia dari belahan dunia manapun yang dapat melawan kekuatan Sang Pencipta Alam Raya.

Kedua, manusia harus menjadi pembelajar sepanjang hayat (long life learner) mulai dari sejarah kehidupan manusia masa lalu, masa kini dan bahkan masa yang akan datang. Bagaimana manusia dapat mendudukkan dirinya sebagai hamba di hadapan Tuhan-Nya. Firman Allah QS. Al Anfal ayat 25

“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”

Ketiga, virus corona adalah makhluk ciptaan Tuhan yang berbentuk bakteri yang sedang melaksanakan tugasnya untuk memberikan kesadaran umat manusia, tentang bagaimana menjaga kebersihan hati, badan, pergaulan, makanan, pakaian dan lingkungan.

Keempat, manusia belajar hijrah dari satu sunah ke sunah yang lainnya, artinya manusia dituntut mengubah nasibnya dari kondisi buruk pindah ke kondisi baik sesuai dengan kemampuannya.

Firman Allah QS. Ar Ra’d ayat 11:

“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

Kelima, manusia harus belajar kepada Nabi Ayub yang duiji Allah melalui wabah atau penyakit. Nabi Ayub berjuang melawan wabah dengan penuh keyakinan berusaha secara lahiriyah maupun batiniyah, akhirnya berhasil dan sembuh seperti sedia kala.

Ayo Lawan Virus Corona # SMAN 6 Cimahi ***

Tag : No Tag

Berita Terkait