Reporter: Fredy
2 Hari lalu, Dibaca : 61 kali
KOTA CIMAHI, Medikomonline. Suasana penuh antusiasme mewarnai Auditorium Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) pada Minggu, (07/12/2025) saat Hepi Fest 2025 resmi diselenggarakan.
Kegiatan yang
diinisiasi oleh Hepi+ dan HIPMI Cimahi dengan dukungan Pemerintah Kota Cimahi
ini menjadi Konser Kesetaraan pertama di Indonesia, sekaligus menjadi momentum
peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 dengan tema “Setara, Berkarya,
Berdaya, Tanpa Batas.”
Wali Kota Cimahi,
Ngatiyana, menyambut baik penyelenggaraan helaran ini. Selaras dengan momentum
Hari Disabilitas Internasional, Ngatiyana menekankan bahwa penyandang
disabilitas memiliki hak yang sama untuk berperan dalam berbagai kegiatan
maupun jabatan di lingkungan pemerintahan.
Salah satu bentuk
nyata dari komitmen tersebut adalah pemenuhan kebijakan alokasi 2 persen
formasi pegawai bagi penyandang disabilitas di Kota Cimahi.
“Sampai sekarang
difabel kini sudah bekerja di berbagai instansi, baik ASN maupun PPPK, bahkan
ada yang bertugas di legislatif serta sektor pelayanan publik,” tutur
Ngatiyana.
Wakil Wali Kota
Cimahi, Adhitia Yudisthira sebagai founder Hepi+ memperkenalkan gerakan Hepi+
sebagai wadah kolaborasi anak muda Cimahi untuk membangun kota yang lebih
inklusif, atraktif, dan berdaya. Hepi Fest 2025 menjadi bukti nyata kolaborasi
besar antara pemerintah kota, komunitas, perguruan tinggi, dan dunia
usaha.
Dalam acara yang
dihadiri kurang lebih 3.500 orang ini, ditegaskan bahwa penyandang disabilitas
memiliki hak yang sama untuk hidup setara—tanpa jarak dan tanpa batas dalam
mendapatkan layanan dasar sebagai warga negara.
Pemerintah
meneguhkan komitmennya untuk menghadirkan akses kesehatan, pendidikan,
administrasi kependudukan, perlindungan sosial, hingga ruang publik yang ramah
bagi seluruh penyandang disabilitas.
Semangat setara
ini juga melekat pada konsep berkarya, yakni membuka ruang bagi penyandang
disabilitas bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi sebagai pencipta,
inovator, pekerja, pengusaha, bahkan pemimpin masa depan.
Semangat tersebut
diwujudkan melalui pelaksanaan festival ini, di mana anak-anak dan komunitas
disabilitas Kota Cimahi dilibatkan secara penuh dalam ruang kreativitas dan
ekspresi.
Berbagai aktivitas
inklusif dihadirkan, mulai dari penampilan seni oleh teman-teman disabilitas,
drama musikal “Impian Tak Terlihat,” Fun Walk bersama teman disabilitas, hingga
Bazar UMKM Inklusif.
Tidak hanya itu,
rangkaian perayaan juga menghadirkan Pameran Karya Kreatif, layanan kesehatan
gratis, serta sesi Sosialisasi Bahasa Isyarat sebagai upaya memperluas
pemahaman publik mengenai komunikasi inklusif.
“Dari teman-teman
difabel kita semua belajar bahwa sejatinya mendengar bukan oleh telinga, tapi
oleh hati. Dan juga melihat bukanlah sekadar oleh mata, tapi oleh hati,” ujar
Adhitia. (Fredy)
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Indramayu Diguncang Gempa Magnitudo 4.4, Kedalaman 280 Kilometer
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back