Penulis/editor : Edie NS
3 Tahun lalu, Dibaca : 1141 kali
Jakarta, medikomonline --- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengapresiasi para kepala daerah yang terus bergerak menyelamatkan pendidikan di wilayah masing-masing. “Bapak dan ibu bisa dikategorikan bupati dan walikota penggerak,” puji Menteri Nadiem pada webinar daring bertema “Dunia Pendidikan Saat Covid-19” dalam rangka ulang tahun IDN Times ke-7, Rabu (16/6) yang dihadiri Bupati Purwakarta, Bupati Dharmasrya, dan Walikota Singkawang.
Kemendikbudristek mensurvei mengapa sekolah-sekolah belum menggelar PTM
terbatas, sebanyak 60-70 persen menjawab karena tidak diperbolehkan pemerintah
daerah dan Satgas Covid-19, padahal seluruh kriteria sudah terpenuhi. Pada
kesempatan ini, ia kembali menegaskan bahwa semua sekolah di Indonesia yang
ingin menyelenggarakan PTM terbatas, diperbolehkan asalkan mengikuti protokol
kesehatan dan memenuhi daftar periksa. Pengecualiannya adalah jika pemerintah
daerah setempat memberlakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) maka pelaksanaan PTM terbatasnya ditunda.
“Semua kepala daerah harus mengikuti contoh-contoh terbaik bupati dan walikota
ini. Laksanakan PTM Terbatas seaman mungkin, barulah kalau PPKM, PTM Terbatas
dihentikan. Perlu dilatih dari sekarang agar Angka Partisipasi Kasar (APK)
Bapak/Ibu semuanya tidak terpukul, dapat memitigasi stres pada anak, kekerasan
domestik, pernikahan dini. Semuanya akan meledak kalau tidak ada tindakan
secepat mungkin,” Mendikbduristek mengingatkan.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengakui tidak semua wilayah di
Purwakarta terjangkau jaringan internet untuk menunjang PJJ daring. “Kita terus
menyesuaikan dan bergerak, memastikan agar anak-anak dan orang tua bisa
menerima dan paham,” kata Bupati Anne. Ia menambahkan, ada penurunan semangat
dan kejenuhan anak yang menganggap pengawasan orang tua lebih rendah daripada
guru-guru. “Akhirnya, kita berinovasi untuk menjaga semangat belajar anak
dengan meluncurkan Klinik BDR,” kata Anne.
Klinik BDR ini, dijelaskan Anne, dibuat lewat keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Purwakarta. Ada tiga tim, mulai dari tim supervisi yang bertugas
membantu pihak-pihak yang kesulitan, tim teknologi informasi (TI) yang membantu
anak-anak BDR dengan sistem daring, kemudian ada tim dari sekolah yang juga
berisi guru BK, yang akan menerima laporan dan pengaduan. “Misalnya, anak-anak
tidak mau belajar, sulit belajar online. Tim ini yang akan menerima laporan dan
kita jemput bola ke rumah peserta didik dan kita berkomunikasi dengan orang
tua,” ujar Anne.
Anne menuturkan, Purwakarta, memakai kurikulum darurat yang disederhanakan
sesuai anjuran Kemendikbudristek agar peserta didik bisa tetap belajar walau
masih dalam pandemi. Namun jika masalah yang ditemukan di lapangan adalah
ketidakpunyaan media belajar, maka jalan keluarnya adalah belajar luring.
Sampai saat ini tidak ada masalah, PTM terbatas diuji coba di tiga kecamatan.
Dua kecamatan di antaranya adalah zona hijau dan tidak ada penyebaran. Untuk 15
lainnya, kita coba simulasi, di mana per satu wilayah, (dipilih) satu
perwakilan sekolah untuk simulasi. Berjalan dengan baik, tapi kita hentikan PTM
karena laju Covid-19 tinggi,” kata Anne.
Anne mengungkapkan, di Purwakarta, jumlah PTK yang sudah vaksinasi sebanyak 91
persen. “Kita tinggal menyelesaikan 9 persen lagi, InsyaAllah besok vaksinasi
massal. Kita targetkan seluruh guru swasta dan negeri kita selesaikan
vaksinasi,” harap Anne.
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, mengakui bahwa kolaborasi
antara pusat dan daerah amat penting. “Kalau kita serahkan seluruhnya ke Mas
Menteri, pusing nanti. Jadi, kita saling menguatkan di daerah agar anak-anak
bangsa tetap bisa belajar. Alhamdulillah, sudah 100 persen guru dan tenaga
kependidikan kita divaksinasi. Kami tetapkan, kalau belum divaksinasi, tidak
boleh mengajar di sekolah,” ujar Bupati Riska.
Disampaikan Bupati Riska, ada daerah-daerah yang berharap agar Dana ALokasi
Khusus (DAK) 2022 dapat dipergunakan tidak hanya untuk pembangunan fisik tapi
juga untuk penguatan digitalisasi sekolah. “Kami dukung digitalisasi sekolah
Mas Menteri, karena semua telah berubah, sekarang informasi begitu cepat. Walau
guru-guru kita masih ada yang gagap teknologi. Kita berharap ada penguatan
jaringan dengan bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan
juga data Kominfo menyebutkan ada sekitar 12.400 yang belum terjangkau
internet. Apa yang bisa kami lakukan dari daerah, apa yang bisa dilakukan
pusat, inilah yang harus dikolaborasikan,” tutur Bupati Riska..
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer