Penulis: Sandi LJ/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 1232 kali
BANDUNG, Medikomonline.com
- SDN 244 Guruminda mengadakan Bimbingan Teknis Program
Manajemen Office (PMO) keempat Program Sekolah Penggerak, Rabu (12/1/2022).
Kegiatan ini dihadiri
oleh pelatih ahli sekolah penggerak Dr. Asep Wawan Jatnika, M.Hum, Pengawas
Bina, Suhanda Effendi, M.M.Pd, Komite Sekolah, orang tua siswa, siswa-siswi SDN
244 Guruminda, dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan dibuka langsung
secara resmi oleh Kepala Sekolah SDN 244 Guruminda Kota Bandung, Nunung
Nurlaila, S.Pd., MM.Pd. dilanjutkan dengan penampilan jaipongan, membaca puisi,
membaca carita pondok, hafalan Al-Quran dan ngawih lagu sunda dari siswa.
Menurut Nunung, sekolah
penggerak SDN 244 Guruminda Kota Bandung anu
ngamumule budaya sunda tidak harus segala sesuatunya sunda. “SDN 244 Guruminda tetap
sekolah umum, tetapi sunda harus jadi bajunya Guruminda,” katanya.
Pengawas bina, Kepala Sekolah, Pelatih Ahli, Ketua Komite,
dan Koordinator Kelas. (Foto: Istimewa)
Aktivitas di sekolah
penggerak, lanjut Nunung, menggunakan kurikulum prototipe 2022. Kurikulum ini
merupakan penyempurna kurikulum 2013. Kelas 1 dan kelas 4 sudah menggunakan
kurikulum prototipe 2022, sedangkan kelas 2, 3, 5, dan 6 masih menggunakan
kurikulum 2013.
Ciri utama kurikulum
prototipe 2022, belajar berbasis project, belajar mengambil esensi-esensinya
saja, guru memberi keleluasaan kepada seluruh murid untuk berkembang,”
terangnya.
“Dikurikulum ini, anak
diberikan kesempatan seluas-luasnya berdasarkan kemampuannya, daftar minatnya,
dan guru harus betul-betul menghargai perbedaan yang ada dalam pribadi murid,” tandas
Nunung.
Sementara itu, pelatih
ahli sekolah penggerak Dr. Asep Wawan Jatnika, M.Hum mengatakan, ketika datang
ke sekolah ini, satu kata reeus.
“Sekolah penggerak itu
hasil perjuangan, oleh karena itu, orang tua siswa harus bangga dan bersyukur
kita ada di sekolah penggerak,” kata Asep.
Pengawas Bina, Pelatih Ahli, Kepala Sekolah, dan Guru-guru SDN 244 Guruminda. (Foto: Istimewa)
Dari sekian banyak
sekolah yang ada di Kota Bandung, lanjut Asep, hanya ada 14 Sekolah Dasar yang
lulus sekolah penggerak. Kelulusan itu ditentukan oleh tes di kepala sekolah.
“Tesnya hampir enam
lembar esay, harus berbicara tentang cita-cita anda itu apa, motivasi anda
seperti apa, anda sebagai kepala sekolah mau membawa sekolah kemana, bagaimana
siswanya, bagaimana guru-gurunya, kesejahteraannya bagaimana. Itu harus ada di
kepala sekolah. Ini dukungan dari pengawas, perjuangan dari kepala sekolah dan guru-guru,
jadilah sekolah penggerak” terang Asep.
Pertama saya datang
kesini, kata Asep, mengevaluasi dan analsisi lingkungan. Kalau dilihat dari
sejarahnya, Guruminda ini utusan dari khayangan di tatar sunda. Diutuslah
Guruminda ini ke SDN 244 menyerupai lutung kasarung. “Bagaimana lutung kasarung
berjuang untuk orang sunda, jadilah guruminda itu cikal bakal dari orang sunda,”
katanya.
Kedua analisis
lingkungan, ada inohong dibojongrangkong, ini sunda pisan. Oleh sebab itu, kita ciptakan sekolah ini menjadi sekolah
penggerak anu ngamumule budaya sunda.
Dari enam sekolah yang
saya dampingi, semua punya karakter. Belum ada sekolah lain yang karakternya
sangat indah seperti di SDN 244 Guruminda.
“Ini terbukti. Saya
terkesan dengan penampilan tadi, anak kecil berpidato bahasa sunda. ini sudah
mulai kelihatan,” kata Asep.
Siswa-siswi SDN 244 Guruminda sedang mempraktikan kurikulum
prototipe 2022, belajar berbasis project. (Foto: Istimewa)
Terakhir, Asep mengatakan,
dari enam sekolah bimbingan, baru sekolah ini yang motekar, memperkenalkan dan
mempertontonkan. “Saya garis bawahi semuanya adalah semangat. Karena kata ki
hajar dewantara, yang penting mengajar anak itu semangat dan bergembira,”
tandasnya.
Pengawas Bina, Suhanda
Effendi, M.M.Pd, mengatakan SDN 244 Guruminda merupakan sekolah penggerak di
Kota Bandung yang terpilih bersama 14 sekolah lain. “Sekolah penggerak ini
tidak serta merta ditunjuk. Tapi dari jerih payah kepala sekolah dengan
mengikuti tes,” kata Suhanda.
SDN ini sudah beda,
khususnya di Arcamanik karena sudah menggunakan kurikulum protipe 2022. “Bedanya
banyak, prinsipnya meraih visi pendidikan di Indonesia melalui profil pelajar
pancasila,” katanya.
Pembelajarannya, lanjut
Suhanda, berupa project. Dimana membelajarkan siswa itu tidak bersifat
informasi, guru yang baik dalam pembelajarannya adalah menggali potensi yang
ada pada diri anak.
“Seperti bu Cica
contohkan tadi, dia tidak memberikan informasi tapi sebagai fasilitator. Anak
yang belajar, anak yang melakukan. Jadi di sini, Bu Cica memberikan kesempatan
kepada anak untuk melakukan,” Suhanda mencontohkan.
Masih menurut Suhanda, ini
beda dengan cara mengajar seperti ceramah atau memberikan informasi. Sekarang
diinformasikan, mungkin besok atau lusa, anak-anak akan lupa lagi. Tetapi kalau
melakukan akan terus diingat, bahkan ingatannnya sampai 70 atau 80 persen
lebih.
“Pembelajarannya langsung
kepada hal-hal yang nyata, tidak berdasarkan informasi. Harus melibatkan siswa
dari aspek fisik, psikis, dan emosionalnya. Sehingga siswa dapat menemukan
kemaunnya sendiri, guru hanya mendampingi dan memotivasi, serta arahan,”
tandasnya.
Sementara Ketua Komite
SDN 244 Guruminda, Esti mengatakan, sangat bersyukur menjadi bagian dari
periode ini sebagai sekolah penggerak. “Saya sangat bangga, bahagia, dan
mengucapkan terima kasih kepada ibu kepala, guru-guru, dan tim karena tidak
semua sekolah seperti ini,” katanya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer