Loading

Kadisdik Jabar Lakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PPDB 2021


Penulis/editor : Edie NS
2 Tahun lalu, Dibaca : 697 kali


Kadisdk Jabar Saat melakukan Monev PPDB Tahun 2021

BANDUNG, medikomonline — Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi kembali melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2021 di 3 sekolah di Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VIII, yakni SMAN 1 Cileunyi, SMAN 1 Tanjungsari, dan SMAN 1 Sumedang, Selasa (15/6/2021). 

Dalam kesempatan tersebut, Kadisdik melihat langsung ujian kompetensi bagi seluruh pendaftar lewat jalur prestasi yang dilakukan SMAN 1 Cileunyi. “Prestasi yang diraih tidak cukup hanya sertifikat, tapi juga kita uji berdasarkan kompetensi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya. 

Selain itu, Kadisdik juga meninjau kesiapan sekolah dalam menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM) dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang rencananya digelar pada tahun ajaran baru mendatang.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Cileunyi, Doyo menyampaikan, sesuai kebijakan Kadisdik, pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan 2 metode daring dan luring. “Kegiatan pembelajaran tatap muka akan digelar melalui dua sif, yaitu pagi dan siang hari,” ujarnya.

Tak Ada Permasalahan Server

Di hari yang sama, Kadisdik menyambangi SMAN 1 Majalengka. “Sekolah-sekolah yang dulu disebut sekolah favorit biasanya suka jadi rebutan. Nah, biasanya ada permasalahan yang harus diselesaikan,” tutur Kadisdik di sekolah, Jalan Raya K.H. Abdul Halim No.113, Kabupaten Majalengka.

Kadisdik memastikan, selama pendaftaran tahap pertama tidak ada permasalahan server. “Jika ada isu server down, itu sama sekali tidak ada. Yang ada biasanya jaringan di pihak input kurang bagus. Kalau ada peserta yang kesulitan, kita juga membuka pelayanan di sekolah tujuan,” jelasnya.

Kadisdik pun menegaskan, ketimpangan nilai yang terjadi saat masa PPDB pada jalur prestasi bukanlah data final. Sehingga, calon peserta didik maupun orang tua tidak perlu khawatir. 

"Karena, nilai tersebut bukan nilai final, tetapi akan dilakukan validasi nilai di masa verifikasi data," pungkasnya.***

Tag : No Tag

Berita Terkait