Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 941 kali
BANDUNG, Medikomonline.com - Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyerahkan
sertifikat halal secara simbolis kepada lima pelaku Industri Kecil dan Menengah
(IKM) Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung,
Selasa (23/7/19).
Tahun ini, total ada
300 sertifikat halal yang diberikan kepada IKM dari 26 kabupaten/kota di Jawa
Barat, kecuali Kota Bandung yang telah memiliki fasilitasi sertifikat halal
secara mandiri dari Pemerintah Kota Bandung.
Menurut Uu, program
sertifikasi halal penting sebagai salah satu upaya akselerasi program Jabar
Juara Lahir dan Batin, terutama mewujudkan IKM Jabar Juara. Apalagi, IKM
tersebut memproduksi berbagai macam olahan makanan dan minuman.
Jawa Barat sendiri
memiliki konsumen dengan mayoritas Muslim alias pemeluk agama Islam yang
dituntut mengkonsumsi makanan halal, sehat, dan bergizi.
"Oleh karena
itu, hal ini (sertifikat halal) adalah tanggung jawab kami sebagai pemerintah
untuk mensertifikasi halal produk IKM bekerja sama dengan MUI yang mempunyai
legalitas," ujar Uu.
Dalam acara
penyerahan sertifikat, Uu juga mendorong pemerintah kabupaten/kota di Jawa
Barat agar mengeluarkan sertifikat halal untuk produk makanan yang dihasilkan
IKM di daerahnya.
"Saya minta
kepada kabupaten/kota, karena visi misi kami adalah kolaborasi dan inovasi,
artinya kita tetap harus berkolaborasi dengan kabupaten/kota," ujar Uu.
"Termasuk di
dalamnya adalah menyertifikasi produk halal yang ada di Jawa Barat. Jadi, saya
minta kepada bupati/wali kota untuk mendorong lahirnya produk yang memiliki
sertifikat halal," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua
Bidang Syariah dan Produk Halal MUI Jawa Barat Mustafa Jamaludin mengatakan
hingga kini MUI Jawa Barat telah mengeluarkan 25 ribu sertifikat halal dan
sekira 7 ribu di antaranya merupakan fasilitasi dari berbagai lembaga.
"Dan fasilitasi
terbesar adalah dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
Jawa Barat adalah provinsi yang terbesar di republik ini yang telah memberikan
fasilitasi kepada IKM dari pemerintah provinsi," ucap Mustafa.
Tidak heran, lanjut
Mustafa, jika Jawa Barat disebut sebagai provinsi halal pertama di Indonesia.
Mustafa pun berharap pada 2022 mendatang Jawa Barat bisa menjadi juara di
bidang IKM dan UKM yang bersertifikat halal.
Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat M Arifin Soedjayana berujar
sertifikasi halal ini diberikan sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan
Jabar sebagai pionir provinsi halal di Indonesia. Selain itu, juga untuk
mempercepat dan mempermudah masyarakat dalam pengurusan sertifikat halal.
Tujuan dilakukannya
sertifikasi halal ini, lanjut Arifin, adalah untuk memfasilitasi IKM di Jawa
Barat dalam melengkapi aspek legalitas. Selain itu, untuk meningkatkan daya
saing produk melalui standardisasi dan sertifikasi.
"Kemudian juga
untuk menumbuhkan kesadaran para pelaku usaha bahwa dengan adanya label halal
dapat meningkatkan nilai tambah dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat
Muslim," ujar Arifin.
Jualan Jadi Pede
Salah seorang pelaku
IKM asal Kota Sukabumi, Purnama Sari (52) mengaku senang dan bersyukur dengan
adanya program sertifikasi halal gratis ini. Dengan begitu, Sari menjadi lebih
percaya diri (pede) dalam menjual produknya, yaitu keripik tempe.
"Alhamdulillah,
bersyukur sekali. Otomatis kita memasarkan produk kita lebih pede lagi. Kita
bisa promo bahwa produk kita ini udah halal. Kita seneng banget," kata
Sari saat ditemui Tim Peliput Humas Jabar usai acara penyerahan sertifikat
halal tersebut.
Sari bersama
keluarganya membuka usaha olahan tempe sejak satu setengah tahun lalu. Ada dua
produk yang dihasilkan yakni keripik tempe bacem dan keripik tempe orek. Dia
pun berharap setelah mendapat sertifikat halal gratis dari Pemdaprov Jawa
Barat, usahanya bisa lebih maju dan berkembang.
"Harapannya
(usaha tempe) lebih maju lagi, artinya bisa lebih banyak lagi (produk yang
terjual) dan konsumen kita lebih yakin lagi dengan produk kita," ucap
Sari.
"Karena kita
juga kalau beli sesuatu apalagi makanan, yang dilihat nomor satu itu halal atau
tidak," ujarnya mengakhiri.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer