Loading

Stok Beras di Ciamis Melimpah Ruah, Miris BPNT Tidak Mengakomodir Pelaku Usaha Lokal


Penulis: Herz_Ciamis/Editor: Dadan Supardan
3 Tahun lalu, Dibaca : 839 kali


Kepala Seksi (Kasi) Distribusi dan Harga Pangan, Herher Hernawati, S.TP dan Yeni Dewiyana (Kasi) Ketersediaan & Kerawanan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Kabupaten Ciamis. (Foto: Herz_Cms)

KAB. CIAMIS, Medikomonline.com Mejelang bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri yang sebentar lagi akan dihadapi masyarakat luas Pemerintah Kabupaten Ciamis memastikan stok pangan berupa beras lebih dari cukup atau kata lain aman sampai lima bulan ke depan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, S.P., M.Si melalui Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan, Tauhidin, S.PKP didampingi Kepala Seksi (Kasi) Distribusi dan Harga Pangan, Herher Hernawati, S.TP saat diwawancara Medikomonline.com di ruang kerjanya, Kamis (01 April 2021).

Dijelaskan Herher Hernawati, stok ketersediaan pangan berupa beras tercatat di bulan Februari 2021 di Ciamis dipastikan aman bahkan lebih dari cukup hingga lima bulan ke depan.

“Sebanyak 95.012.05 ton stok beras di Ciamis hasil panenan musim ini. Sedang kebutuhan beras di masyarakat Ciamis sebanyak 17.034.35 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat se Kabupaten Ciamis sebanyak 1.418.301 jiwa. Catatan tersebut itu berdasarkan hitung statistik  pertanian di kami dan data ini selalu kami sampaikan kepada Pak Bupati Ciamis setiap bulannya,” katanya.

Sementara untuk menghitung di bulan Maret belumlah keluar, mengingat pihaknya biasa melakukan rutinitas perhitungan setiap akhir bulan.

Ditambahkan Yeni Dewiyana Kasi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Ciamis, dengan kelebihan stok beras yang ada sebanyak kuranglebih 77.000 ton beras hasil produksi di Ciamis yang ada, maka hal yang sangat mungkin para petani, gapoktan maupun pengusaha beras lokal bisa dilibatkan/diperdayakan untuk suplay bahan sembako beras pada program BPNT karena ketersediaannya lebih dari kata cukup.

Dirinya pun mengutarakan, sebenarnya Ciamis tidak membutuhkan pasokan dari luar Ciamis. Akan tetapi memang menurutnya, banyak aspek penyuplay bahan pangan seperti beras di program BPNT misalnya kenyataan di lapangan mereka susah untuk bisa masuk dan terberdayakan.

Mungkin mereka penyuplay beras pada program BPNT mencari harga yang lebih murah hingga ke Jawa Tengah,” ungkapnya.  

Disinggung mengenai harga beras di ciamis hasil panenan beras Yeni menuturkan, harga beras di Ciamis relatif stabil, baik jenis kategori beras medium maupun premium. Bahkan jika mengacu pada Pedum BPNT yang sekarang berkenaan dengan pangan harus ada izin PSAT Pangan Segar Asal Tumbuhan dan itu dikeluarkan dari Balai Pengawasan Mutu Pangan atau OOKP Provinsi Jawa Barat. Dan itu nanti hasilnya mampu mengklasifikasi beras dengan kategori medium ataupun premium. “Kalau acuan harga beras pada program BPNT ini dengan harga sekitar Rp12.000, itu masuk kategori premium,” imbuhnya.

Disoal pengusaha beras lokal sulit atau bahkan tidak bisa masuk menyuplai bahan sembako beras di program BPNT, menurutnya hal ini sudah banyak dan lama dikeluhkan oleh para petani, gapoktan binaan atau pelaku usaha lokal di bawah. Mereka memang sulit untuk bisa masuk atau bisa terberdayakan.

Harapannya tentu seiring pedun untuk bisa memberdayakan masyarakat sekitar, maka sekiranya para pelaku usaha beras (penggilingan gabah) di sekitaran baik petani atau Gapoktan sekalipun akan sangat bagus jika hal ini bisa mengakomodir atau memberdayakan pelaku usaha daerah,” harapnya. 

Tag : No Tag

Berita Terkait