Penulis: Fredy Hutasoit/Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1844 kali
BANDUNG
BARAT, Medikomonline.com - Dalam
label atau sampel yang terdapat pada bungkus benih jagung tertulis cukup besar,
BENIH BANTUAN PEMERINTAH TIDAK UNTUK DIPERJUAL BELIKAN. Artinya, gratis untuk
disalurkan kepada kelompok tani yang mengajukan khusus daerah penanam jagung.
Akan tetapi fakta dan keyataan di lapangan
tidaklah demikian. Penelusuran wartawan di Kabupaten Bandung Barat, persisnya di
Kecamatan Saguling yang terdapat di empat desa petaninya rata-rata menanam
jagung.
Benih jagung harus dibeli dari ketua kelompok
tani dengan harga Rp 50.000 per Kg. Satu bungkus benih jagung isinya seberat 5
Kg. nAnggota kelompok tani yang membeli benih 2 hingga 5 bungkus. Kalau harga
per kilonya seharga Rp 50.000, berarti per satu bungkus benih jagung dihargakan
Rp250.000 per bungkus.
Waktu pembayaran ditentukan selama tiga bulan
atau ketika musim panen. Para anggota kelompok tani diwajibkan menjual hasil
panennya kepada bandar yang merangkap sebagai ketua kelompok tani. Bandar
lansung memotong hasil penjualan untuk membayar benih jagung sesuai dengan harga
yang sudah ditentukan sebelumya.
Salah seorang ketua kelompok tani yang
ditemui wartawan di kediamannya, yang tidak bersedia namanya dimuat mengakui
terus terang, alasan dirinya menjual benih jagung kepada anggota kelompok
taninya karena pada waktu pengambilan
benih jagung kepada koordinator yang ada di Kecamatan, dirinya diwajibkan
membayar ongkos bongkar muat dan pengganti bahan bakar.
Ketika hal ini hendak dikonfirmasikan kepada
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jawa Barat, Atep selaku humas
yang dihubungi melalui telepon seluler dan Whatsappnya, Senin (11/5) tidak
bersedia memberikan keterangan dengan alasan tidak bisa tatap muka. Tapi Atep
menjanjikan akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan.
”Karena sekarang tidak boleh ada tatap muka, rapat
saja sudah tidak ada yang tatap muka. Jadi sekarang tidak bisa, saya lagi
sibuk,” imbuh Atep.
Sementara Puji, Kepala Seksi Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung Barat yang ditemui
wartawan di kantornya Rabu (13/5) mengatakan, “Sebenarnya dari sisi kegiatan
bantuan benih Propinsi Jawa Barat, saya tidak ada keterkaitan dari sisi
kegiatan.”
“Pada berkas juga yang tanda tangan adalah lansung penyedia dengan pihak propinsi, tapi dalam hal tupoksi saya merasa bertanggung jawab secara moral untuk mendukung target peningkatan produksi yang sudah dicanagkan oleh pemerintah. Kalau ada penyimpangan di lapangan, sekalipun bukan kegiatan saya, tetap saya greget,” jelas Puji.
Masih lanjut Puji berkata, ”Terus terang saya mengucapkan terima kasi kepada wartawan sudah memberikan informasi mengenai hal ini. Dan saya akan secepatnya memanggil lansung koordinator kecamatannya.”
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer