Penulis: Mansurya Ginting Manik
12 Hari lalu, Dibaca : 48 kali
Disalin ulang oleh Mansurya Ginting Manik
Kata Pengantar
Ketika Michael
Bloomberg sedang berkampanye agar terpilih menjadi walikota New York untuk masa
jabatan ketiga, oleh media dia dibanding- bandingkan secara kurang adil dengan
oligark Romawi, Marcus Licinius Crassus, yang telah "menggunakan harta
demi ambisi politik" (Herzberg 2009, 27). Bloomberg, yang pada 2010
diperkirakan mendapat laba $18 miliar, telah "menghabiskan uangnya sendiri
jauh lebih banyak daripada orang mana pun sepanjang sejarah Amerika Serikat
untuk mengejar jabatan publik."
Memang benar, Bloomberg
dan Crassus sama-sama oligark. Tapi perbandingan antara keduanya menyesatkan
karena gagal mengenali perubahan-perubahan penting pada oligarki selama
berabad-abad. Ketika oligark seperti Crassus menghabiskan harta untuk menjadi
konsul (satu dari dua hakim agung yang menjadi penguasa republik Roma, dipilih
tahunan Penerj.), tindakan itu adalah salah satu hal terpenting yang bisa
dilakukan secara politis untuk mengamankan kepentingan oligarki inti.
Bagi oligark
modern Amerika seperti Bloomberg, pembelian jabatan publik dengan uang pribadi
lebih didorong oleh gengsi daripada motif pelestarian oligarki. Tak seperti di
Roma, oligark di Amerika menikmati pengakuan hak milik yang kuat dan ditegakkan
oleh pihak lain juga, sehingga tidak perlu berkuasa untuk mengamankan
kepentingannya sendiri. Ketika mereka memegang jabatan, jabatan itu bukan
sebagai atau untuk oligarki. Andai karier politiknya didanai sumbangan atau
sumber daya publik, tetap saja Bloomberg sang miliarder mustahil bakal melaku-
kan hal yang beda selaku walikota.
Jika kekuasaan
langsung tak sebegitu penting bagi oligark Amerika dibanding oligark Romawi,
maka buat apa mengecap orang seperti Bloomberg sebagai oligark? Buku ini
berargumen bahwa jawabannya terletak pada berbagai cara oligark mempertahankan
kekayaan dalam oligarki sipil seperti Amerika Serikat modern.
Wawasan lebih
jelas mengenai perilaku oligarkis Bloomberg didapat setahun kemudian dalam
suatu laporan pembongkaran (Roston 2010) yang merinci bagaimana Bloomberg
Family Foundation telah memindahkan ratusan juta dolar ke dalam "banyak
tujuan di luar negeri-sebagiannya terkenal sebagai tempat untuk menghindari
pajak."
Menyembunyikan
kekayaan, mengatur kekayaan untuk berkelit dari pajak, dan merancang suaka
pajak yang rumit adalah jasa-jasa berharga tinggi yang disediakan bagi para
oligark Amerika oleh Industri Pertahanan Pendapatan (Income Defense Industry)
yang canggih. Keberadaan industri tersebut adalah tanda kekuasaan dan
kepentingan oligarki. Ketika individu oligark menyembunyikan dan mempertahankan
uangnya, sehingga menyebabkan kerugian $70 miliar per tahun pada Departemen
Keuangan AS, menurut penyelidikan Senat AS, para profesional menyebutnya
"transaksi dan skema curang peng- hindaran pajak lintas batas
negara"-sesuatu yang bukan hanya tak dikenal Crassus, tapi juga tak dia
perlukan untuk menjaga kepentingan oligarkinya di zaman Romawi sebagaimana
hubungan kekuasaan langsung dan penjagaan kepentingan Bloomberg sekarang. Studi
ini menelusuri apa saja kesamaan oligark berbagai zaman, juga bagaimana
oligarki telah berevolusi selagi keadaan yang dihadapinya berubah.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer