Loading

Sikap Arogan Kapolresto Depok Sangat Disesalkan, Usir dan Bentak Wartawan


Penulis: Lucy/Editor: Mbayak Ginting
2 Tahun lalu, Dibaca : 771 kali


Wartawan Depok News Furkan (baju merah) sedang melaporkan pengusiran oleh Kapolres Metro Depok yang dialaminya ke pengurus PWI Kota Depok.

DEPOK, Medikomonline.com - Wartawan DepokNews atas nama Furkan mengaku kecewa atas arogansi Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar yang dianggap telah melakukan tindakan melanggar Undang-Undang Pers dengan mengusir wartawan yang sedang melakukan peliputan.

Furkan mengatakan, kronologi kejadian bermula pada Minggu (1/8/2021), di bekas kandang sapi di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Furkan selaku wartawan melakukan peliputan bersama dua wartawan lainnya terkait kejadian penipuan yang dialami sekelompok peternak sapi yang berjualan di lokasi tersebut. Hasil peliputan berita tersebut sudah dikirim ke kantor redaksi DepokNews dan akhirnya tayang.

Namun pada Senin (2/8/2021) pukul 06.30 sekelompok  peternak sapi yang sempat mereka liput hari Minggu, mengabarkan ingin melengkapi berkas ke Polres Metro Depok karena pada Minggu malam mereka sudah melaporkan kejadian penipuan yang mereka alami, ke pihak Polres Metro Depok.

“Saya  pada pukul 08:25 WIB  berangkat dari rumah untuk ke Polres. Tiba pukul 09:10 di Polres. Saya langsung masuk ke Polres Metro Depok dan menunggu para korban,” kata Furkan, Senin (2/8/2021). 

Dia mengungkapkan, sekitar pukul 09:30 WIB, Furkan dan sekelompok peternak sapi bertemu di kantin Polres dan mereka mau melaporkan atau melengkapi berkas laporan.

Sebagai wartawan, Furkan mencoba konfirmasi melalui  whatsapp ke Kapolres untuk menanyakan terkait kasus tersebut dengan mengirimkan link berita salah satu media pada pukul 10:15. Namun belum ditanggapi.

“Tapi setelah itu peternak masuk ke ruang laporan dan saya mengikuti masuk ke dalam, dan bertemu salah satu penyidik. Penyidik mengatakan berkas sudah masuk tunggu 3 hari. Setelah itu saya keluar, langsung wawancara di depan ruangan piket,” ungkapnya. 

Baru berjalan tiga sampai empat menit wawancara, datang Kapolres Metro Depok ditemani beberapa anggota dan  Dandim 05/08 Depok, langsung masuk ke ruang penyidik. Setelah keluar, lanjut Furkan, Kapolres  langsung bertanya padanya dengan nada keras. 

“Kamu siapa, mana pelapor. Akhirnya saya jawab saya wartawan pak. Terus ditanya kamu wartawan mana. saya wartawan DepokNews,” ujar Furkan. 

Setelah itu, Furkan menuturkan jika Kapolres menanyakan kartu Identitas pers miliknya, dan memarahinya karena masuk wawancara tanpa izin dari Kapolres. Furkan dianggap menggangu proses penyelidikan dan membuat berita bohong.

“Kapolres bilang ke saya kalau dia tidak kenal saya. Kata Kapolres dia tahu wartawan apalagi Pokja dia kenal,” bebernya.

Furkan mengaku, Kapolres juga memerintahkan anggotanya untuk memeriksa tas miliknya, dan ditemui kartu anggota PWI dan kartu mahasiswa.

“Setelah itu saya langsung diusir keluar dan rekaman disuruh hapus dan dihapus oleh anggota rekaman hasil liputan saya, dan saya  mengadu ke kantor PWI Depok,” imbuhnya. 

Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kapolres Metro Depok Kombespol Imran Edwin Siregar hanya menjawab dengan singkat, dan belum mau mengeluarkan statmen. 

“Silahkan mereka dengan versinya.Saya tidak tanggapi dulu, nanti ada saatnya,” tukas Kombespol Imran Edwin Siregar.

Sedangkan Ketua PWI Depok Rusdy Nurdiansyah sangat menyesalkan sikap arogan Kapolres Metro Depok Kombes Pol. Imran Edwin S ketika membentak dan mengusir Furkan, wartawan Depok News apalagi jelas memiliki kartu anggota PWI.

“Seharusnya tidak perlu begitu dan sebagai pejabat seharusnya paham betul kalau anggota PWI seharusnya diterima dengan baik walaupun banyak organisasi wartawan di Depok, ” tuturnya siap melayangkan surat protes ke Kapolres Metro Depok secepatnya.

Selain itu sejumlah organisasi wartawan di Kota Depok mendukung PWI Kota Depok untuk melakukan protes keras.

Tag : No Tag

Berita Terkait