Penulis: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 4300 kali
BANDUNG, Medikomonline.com – Pembangunan
Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang memiliki fungsi utama untuk sarana irigasi dan pembangkit
listrik tenaga air (PLTA). Sejak dilakukan
penggenangan Waduk Jatigede pada 31 Agustus 2015 lalu dan
sekaligus peresmian oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Basuki Hadimulyono, kini fungsi Waduk Jatigede bertambah menjadi sarana budidaya perikanan
air tawar, sarana olahraga air,
sarana pariwisata, dan lainnya.
Untuk
menunjang fungsi Waduk Jatigede ini, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat terus melakukan kegiatan pembangunan. Salah satunya
Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede yang dimulai tahun 2018 lalu. Selain
sebagai sarana jalur transportasi umum, Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk
Jatigede juga akan meningkatkan akses jalan pariwisata ke Waduk Jatigede.
Penandatangan
kontrak baru proyek untuk Paket Pekerjaan (Multi Year Contract) Pembangunan
Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede telah dilakukan PT Adhi Karya (Persero) Tbk
- DMT KSO. Nilai kontrak pada proyek Pembangunan Jalan Lingkar Timur
Waduk Jatigede sebesar Rp. 341.720.000.000.
Panjang
proyek Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede mencapai 17,5 km
yang berada di Lingkar Timur Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Waktu pekerjaan proyek selama 450 hari kalender sejak 19 September 2018 sampai
dengan 12 Desember 2019.
Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) 4.5, Satker PJN IV, M Suaidi ST MT kepada Medikomonline menjelaskan di Bandung, Kamis
(12/12/2019), lingkup pekerjaan utama pada proyek ini adalah pekerjaan galian/timbuan
tanah, perkuatan lereng dengan menggunakan Geogrid dan Soil Nailing yang
dikombinasikan dengan shortcrete.
“Lingkup
pekerjaan meliputi 9 unit jembatan dengan tipe struktur jembatan girder dengan
variasi bentang mencapai 15-30m. Jembatan ini akan menggunakan pondasi bore
pile. Untuk perkerasan jalannya dengan finish top Aspal Hotmix,” kata Suadi
yang menangani pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede.
Suaidi
menambahkan, pihaknya berupaya maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan Pembangunan
Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede sesuai dengan target yang telah ditetapkan
pada kontrak. “Kita juga terus memantau kontraktor bekerja dengan maksimal,”
ujarnya.
Dengan
telah dibangunnya Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede, kata Suaidi, ruas jalan
ini akan menghubungkan wilayah Tomo dan Wado di Kabupaten Sumedang. Selain itu,
ruas Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede juga akan menghubungkan wilayah
Kabupaten Garut dan Tasikmalaya dengan Kabupaten Majalengka. Dengan adanya
Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede, maka juga akan mempermudah akses jalan
menuju Bandara Kertajati Majalengka dari wilayah Kabupaten Garut, Tasikmalaya
dan sekitarnya.
Ruas
Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede yang akan selesai dibangun akhir Desember
2019 lanjut Suaidi, akan menjadi salah satu alternatif jalan yang menghubungkan
wilayah Kabupaten Garut dan Tasikmalaya dengan wilayah Kabupaten Sumedang,
Majalengka dan sekitarnya. “Artinya,
dengan adanya akses Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede ini, maka masyarakat juga akan melintasi Waduk
Jatigede dan dapat menikmati keindahan pariwisata di sekitar Waduk Jatigede,”
tambah Suaidi yang dikenal dengan sosok yang ramah dan tegas ini.
Berkat
kerjas keras semua pihak, ujar Suaidi, baik kontraktor maupun pengawas di
lapangan, maka pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede telah
diserahterimakan (PHO) oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk - DMT
KSO kepada PPK (Satker PJN IV) pada tanggal 18 Desember 2019 lalu.
Kawasan Ekonomi
Khusus Pariwisata Jatigede
Upaya
Pemerintah Kabupaten Sumedang membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Pariwisata Jatigede telah diwujudkan dengan penandatangan MoU (Memory Of
Understanding) antara Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Direktur Utama PT
Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC (International Tourism
Development Corporation) di Jakarta, Jumat, 19 Juli 2019 lalu.
Dony
Ahmad Munir mengatakan, hasil survey ITDC ke Waduk Jatigede dua pekan sebelum
penandatanganan MoU sangat menggembirakan. Ada tiga indikator yang
sangat mendukung pembangunan KEK Pariwisata Jatigede, yakni aksesibilitas,
amenitas, dan atraksi (3A).
Dari
segi aksesibilitas, Waduk Jatigede dinilai sangat memadai. Misalnya, jarak
tempuh lokasi destinasi wisata ke bandara udara internasional yang standarnya
maksimal ditempuh dalam satu jam. Setelah disurvei, waktu tempuh
dari Waduk Jatigede ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati
hanya 45 menit. Jika jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) sudah
dioperasionalkan, waktu tempuh dari pintu tol Tomo ke destinasi wisata
hanya 30 menit.
Ditunjang
lagi aksesibilitas internet. Sumedang saat ini sedang membangun jaringan
internet. Tahun ini, semua kantor SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan
kecamatan sudah terkoneksi internet. “Tahun 2020, kami berupaya
semua desa sudah terpasang internet atau wifi,” tuturnya.
Untuk amenitas
atau dukungan akomodasi seperti hotel dan tempat penginapan, kata dia, hasil
pennilaiannya pun relatif representatif. Selain memanfaatkan fasilitas hotel
yang ada, di Kabupaten Sumedang kini mulai berkembang homestay dan
glamping (kemah mewah). Apalagi jika nanti dikembangkan model
wisata nomadic tourism (wisata kontemporer).
Untuk
atraksi, Sumedang juga tidak ketinggalan. Bahkan di Sumedang
cukup banyak atraksi seni budaya sehingga Sumedang menjadi puseur (pusat)
Budaya Sunda.
Dony
menambahkan, sekarang pun Kabupaten Sumedang telah menjadi surga
Paralayang. Kejuaran Paralayang kelas dunia dan pergelaran seni dan budaya
direncanakan akan dilaksanakan setiap tahunnya.
Saat
ini Waduk Jatigede sendiri sudah memiliki sejumlah objek wisata seperti
Panenjoan Jatigede, Dermaga Tegaljarong, Puncak Damar Waduk Jatigede, Tanjung
Duriat, Pasir Cinta, dan Kampung Buricak Burinong, yang sudah mulai dilirik
oleh wisatawan sebagai tujuan wisata. Bahkan kawasan ini memiliki tempat-tempat
alami yang bisa digunakan untuk wisata olah raga, seperti Batu Dua, yang
merupakan tempat terbaik di Indonesia bagi olah raga paralayang (paragliding),
dan Sirkuit Pareugreug untuk motocross dan grasstrack.
Lokasi
kawasan Jatigede juga sangat strategis karena mudah dikunjungi. Wisatawan bisa
berkunjung ke Jatigede melalui tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu)
yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa maupun menggunakan pesawat melalui
Bandara Kertajati di Majalengka.
Bupati
Sumedang H Dony Ahmad Munir menambahkan,
untuk menjadikan Waduk Jatigede sebagai kawasan wisata tingkat dunia,
Pemerintah Kabupaten Sumedang terus berbenah dalam pembangunan insfrastruktur
jalan. Rencananya pada tahun 2020, Pemkab Sumedang akan melaksanakan pekeraan
jalan dari Pasiringkik-Darmaraja-Pajagan-Cijeungjing di Lingkar Utara Jatigede.
Sedangkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat mulai 2018 telah melaksanakan Pembangunan Jalan Lingkar Timur Jatigede
sepanjang 17,5 Km. Jadi seluruh Waduk Jatigede akan dikelilingi oleh jalan
lingkar.
Menurut
Bupati Sumedang, keberadaan Jalan Lingkar Timur Jatigede dan Lingkar Utara
Jatigede ke depan bisa menjadi venue bersepeda kelas internasional. Apalagi
melihat tracknya yang bagus. Sepanjang jalan mata dapat dimanjakan oleh
keindahan panorama Jatigede.
Bupati
juga mengagumi sejumlah spot wisata di kawasam Jatidege, khususnya di Blok
Panenjoan. Dari sana telihat secara luas keindahan Jatigede, di mana terdapat
pulau-pulau kecil yang tampak seperti melihat Raja Ampat dan Bromo secara
bersamaan.
Oleh
karena itu, Bupati Sumedang sangat berambisi menjadikan Jatigede destinasi
wisata kelas dunia, dengan cara membangun Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Jatigede. Beberapa fasilitas yang akan dibangun di sana di antaranya wisata
olahraga (sport tourism), wisata kuliner, hotel, golf and resort, floating
market, dan lainnya.
Nantinya
Jatigede betul-betul menjadi kawasan wisata yang terintegrasi yang banyak
mendatangkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dengan harapan semua
usaha itu dapat mendongkrak ekonomi masyarakat Jatigede, khususnya bagi warga
orang terkena dampak pembangunan Jatigede, sehingga kesejahteraannya meningkat.
Gubernur Jabar
Dukung KEK Jatigede
Gubernur
Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyambut baik usulan kawasan bendungan
Jatigede di Kabupaten Sumedang dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Pariwisata. Menurut Ridwan Kamil, Sumedang perlu dikembangkan menjadi
kabupaten pariwisata dengan berbagai potensinya. Sebagai tindak lanjutnya, Emil
menyarankan Sumedang membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang
pariwisata.
"Jadi,
saya harapkan sekarang (Sumedang) fokus jadi kabupaten pariwisata karena memang
harta karunnya banyak," ujar Gubernur kepada Bupati Sumedang Dony Ahmad
Munir bersama jajarannya di Gedung Pakuan, Kota Bandung beberapa waktu lalu.
"Kedua,
keseriusan itu harus mewujud pada BUMD atau perusahaan pariwisata. Karena
keunggulan BUMD itu bisa melakukan penugasan," tambahnya.
Gubernur
juga memberikan masukan agar KEK Jatigede tidak hanya fokus pada sektor
pariwisata. Menurutnya, salah satu syarat pembentukan KEK tidak boleh satu
bidang saja, melainkan perlu ada bidang atau industri lain untuk mendukung
pengembangan KEK.
"KEK
di Jawa tidak bisa full pariwisata. Artinya, harus dipikirkan industri apa yang
nonpariwisata sebagai bagian dari KEK. Seperti (KEK) Pangandaran memutuskan
untuk menggarap industri kelautan," ujar Emil.
Untuk
mewujudkan KEK Jatigede, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menggandeng Indonesia
Tourism Development Center (ITDC). Menurut Dony, ITDC mempunyai pengalaman
mentereng dalam mengembangkan KEK, di antaranya KEK Mandalika dan KEK Nusa
Dua."ITDC sudah MoU (nota kesepahaman) dengan kami untuk mewujudkan KEK
(Jatigede) tersebut," kata Dony.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer