Loading

Pembangunan Jalan Lingkar Timur Tingkatkan Akses Pariwisata Waduk Jatigede


Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 3457 kali


Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede telah diaspal hotmix, dilengkapi marka jalan dan guard rail dengan latar belakang pemandangan pengunungan yang indah. (Foto: Ist)

BANDUNG, Medikomonline.com – Pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang memiliki fungsi utama untuk sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Sejak dilakukan penggenangan Waduk Jatigede pada 31 Agustus 2015 lalu dan sekaligus peresmian oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono, kini fungsi Waduk Jatigede bertambah menjadi sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, sarana pariwisata, dan lainnya.

 

Untuk menunjang fungsi Waduk Jatigede ini, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus melakukan kegiatan pembangunan. Salah satunya Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede yang dimulai tahun 2018 lalu. Selain sebagai sarana jalur transportasi umum, Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede juga akan meningkatkan akses jalan pariwisata ke Waduk Jatigede.

 

Penandatangan kontrak baru proyek untuk Paket Pekerjaan (Multi Year Contract) Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede telah dilakukan PT Adhi Karya (Persero) Tbk -   DMT KSO. Nilai kontrak pada proyek Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede sebesar Rp. 341.720.000.000.

 

Panjang proyek Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede mencapai  17,5 km yang berada di Lingkar Timur Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Waktu pekerjaan proyek selama 450 hari kalender sejak 19 September 2018 sampai dengan 12 Desember 2019.

 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5, Satker PJN IV, M Suaidi ST MT kepada Medikomonline menjelaskan di Bandung, Kamis (12/12/2019), lingkup pekerjaan utama pada proyek ini adalah pekerjaan galian/timbuan tanah, perkuatan lereng dengan menggunakan Geogrid dan Soil Nailing yang dikombinasikan dengan shortcrete.

 

“Lingkup pekerjaan meliputi 9 unit jembatan dengan tipe struktur jembatan girder dengan variasi bentang mencapai 15-30m. Jembatan ini akan menggunakan pondasi bore pile. Untuk perkerasan jalannya dengan finish top Aspal Hotmix,” kata Suadi yang menangani pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede.

 

Suaidi menambahkan, pihaknya berupaya maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada kontrak. “Kita juga terus memantau kontraktor bekerja dengan maksimal,” ujarnya.

 

Dengan telah dibangunnya Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede, kata Suaidi, ruas jalan ini akan menghubungkan wilayah Tomo dan Wado di Kabupaten Sumedang. Selain itu, ruas Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede juga akan menghubungkan wilayah Kabupaten Garut dan Tasikmalaya dengan Kabupaten Majalengka. Dengan adanya Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede, maka juga akan mempermudah akses jalan menuju Bandara Kertajati Majalengka dari wilayah Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan sekitarnya.

 

Ruas Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede yang akan selesai dibangun akhir Desember 2019 lanjut Suaidi, akan menjadi salah satu alternatif jalan yang menghubungkan wilayah Kabupaten Garut dan Tasikmalaya dengan wilayah Kabupaten Sumedang, Majalengka dan sekitarnya. “Artinya,  dengan adanya akses Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede ini,  maka masyarakat juga akan melintasi Waduk Jatigede dan dapat menikmati keindahan pariwisata di sekitar Waduk Jatigede,” tambah Suaidi yang dikenal dengan sosok yang ramah dan tegas ini.

 

Berkat kerjas keras semua pihak, ujar Suaidi, baik kontraktor maupun pengawas di lapangan, maka pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkar Timur Waduk Jatigede telah diserahterimakan (PHO) oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk -   DMT KSO kepada PPK (Satker PJN IV) pada tanggal 18 Desember 2019 lalu.   

 

 

Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Jatigede

Upaya Pemerintah Kabupaten Sumedang membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Jatigede telah diwujudkan dengan penandatangan MoU (Memory Of Understanding) antara Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia  atau ITDC (International Tourism Development Corporation) di Jakarta, Jumat, 19 Juli 2019 lalu.

 

Dony Ahmad Munir mengatakan, hasil survey ITDC ke Waduk Jatigede dua pekan sebelum penandatanganan MoU sangat menggembirakan. Ada tiga  indikator yang sangat mendukung pembangunan KEK Pariwisata Jatigede, yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi (3A).

 

Dari segi aksesibilitas, Waduk Jatigede dinilai sangat memadai. Misalnya, jarak tempuh lokasi destinasi wisata ke bandara udara internasional yang standarnya maksimal ditempuh dalam satu jam. Setelah disurvei, waktu tempuh dari  Waduk Jatigede ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati hanya 45 menit. Jika jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) sudah dioperasionalkan, waktu tempuh dari pintu tol Tomo ke destinasi wisata hanya 30 menit.

 

Ditunjang lagi aksesibilitas internet. Sumedang saat ini sedang membangun jaringan internet. Tahun ini, semua kantor SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan kecamatan sudah terkoneksi internet. “Tahun 2020, kami  berupaya semua desa sudah terpasang internet atau wifi,” tuturnya.

 

Untuk amenitas atau dukungan akomodasi seperti hotel dan tempat penginapan, kata dia, hasil pennilaiannya pun relatif representatif. Selain memanfaatkan fasilitas hotel yang ada, di Kabupaten Sumedang kini mulai berkembang homestay dan glamping (kemah mewah). Apalagi jika nanti dikembangkan model wisata  nomadic tourism (wisata kontemporer).

 

Untuk atraksi, Sumedang juga  tidak ketinggalan. Bahkan di Sumedang cukup banyak atraksi seni budaya sehingga Sumedang menjadi puseur (pusat) Budaya Sunda.

 

Dony menambahkan, sekarang pun Kabupaten Sumedang  telah menjadi surga Paralayang. Kejuaran Paralayang kelas dunia dan pergelaran seni dan budaya direncanakan akan dilaksanakan setiap tahunnya.

 

Saat ini Waduk Jatigede sendiri sudah memiliki sejumlah objek wisata seperti Panenjoan Jatigede, Dermaga Tegaljarong, Puncak Damar Waduk Jatigede, Tanjung Duriat, Pasir Cinta, dan Kampung Buricak Burinong, yang sudah mulai dilirik oleh wisatawan sebagai tujuan wisata. Bahkan kawasan ini memiliki tempat-tempat alami yang bisa digunakan untuk wisata olah raga, seperti Batu Dua, yang merupakan tempat terbaik di Indonesia bagi olah raga paralayang (paragliding), dan Sirkuit Pareugreug untuk motocross dan grasstrack.

 

Lokasi kawasan Jatigede juga sangat strategis karena mudah dikunjungi. Wisatawan bisa berkunjung ke Jatigede melalui tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa maupun menggunakan pesawat melalui Bandara Kertajati di Majalengka.

 

Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menambahkan,  untuk menjadikan Waduk Jatigede sebagai kawasan wisata tingkat dunia, Pemerintah Kabupaten Sumedang terus berbenah dalam pembangunan insfrastruktur jalan. Rencananya pada tahun 2020, Pemkab Sumedang akan melaksanakan pekeraan jalan dari Pasiringkik-Darmaraja-Pajagan-Cijeungjing di Lingkar Utara Jatigede. Sedangkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai 2018 telah melaksanakan Pembangunan Jalan Lingkar Timur Jatigede sepanjang 17,5 Km. Jadi seluruh Waduk Jatigede akan dikelilingi oleh jalan lingkar.

 

Menurut Bupati Sumedang, keberadaan Jalan Lingkar Timur Jatigede dan Lingkar Utara Jatigede ke depan bisa menjadi venue bersepeda kelas internasional. Apalagi melihat tracknya yang bagus. Sepanjang jalan mata dapat dimanjakan oleh keindahan panorama Jatigede.

 

Bupati juga mengagumi sejumlah spot wisata di kawasam Jatidege, khususnya di Blok Panenjoan. Dari sana telihat secara luas keindahan Jatigede, di mana terdapat pulau-pulau kecil yang tampak seperti melihat Raja Ampat dan Bromo secara bersamaan.

 

Oleh karena itu, Bupati Sumedang sangat berambisi menjadikan Jatigede destinasi wisata kelas dunia, dengan cara membangun Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Jatigede. Beberapa fasilitas yang akan dibangun di sana di antaranya wisata olahraga (sport tourism), wisata kuliner, hotel, golf and resort, floating market, dan lainnya.

 

Nantinya Jatigede betul-betul menjadi kawasan wisata yang terintegrasi yang banyak mendatangkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dengan harapan semua usaha itu dapat mendongkrak ekonomi masyarakat Jatigede, khususnya bagi warga orang terkena dampak pembangunan Jatigede, sehingga kesejahteraannya meningkat.

 

Gubernur Jabar Dukung KEK Jatigede

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyambut baik usulan kawasan bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Menurut Ridwan Kamil, Sumedang perlu dikembangkan menjadi kabupaten pariwisata dengan berbagai potensinya. Sebagai tindak lanjutnya, Emil menyarankan Sumedang membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pariwisata.

 

"Jadi, saya harapkan sekarang (Sumedang) fokus jadi kabupaten pariwisata karena memang harta karunnya banyak," ujar Gubernur kepada Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir bersama jajarannya di Gedung Pakuan, Kota Bandung beberapa waktu lalu.

 

"Kedua, keseriusan itu harus mewujud pada BUMD atau perusahaan pariwisata. Karena keunggulan BUMD itu bisa melakukan penugasan," tambahnya.

 

Gubernur juga memberikan masukan agar KEK Jatigede tidak hanya fokus pada sektor pariwisata. Menurutnya, salah satu syarat pembentukan KEK tidak boleh satu bidang saja, melainkan perlu ada bidang atau industri lain untuk mendukung pengembangan KEK.

 

"KEK di Jawa tidak bisa full pariwisata. Artinya, harus dipikirkan industri apa yang nonpariwisata sebagai bagian dari KEK. Seperti (KEK) Pangandaran memutuskan untuk menggarap industri kelautan," ujar Emil.

 

Untuk mewujudkan KEK Jatigede, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menggandeng Indonesia Tourism Development Center (ITDC). Menurut Dony, ITDC mempunyai pengalaman mentereng dalam mengembangkan KEK, di antaranya KEK Mandalika dan KEK Nusa Dua."ITDC sudah MoU (nota kesepahaman) dengan kami untuk mewujudkan KEK (Jatigede) tersebut," kata Dony. 

Tag : No Tag

Berita Terkait