Loading

Pembangunan Sumur Bor Ciawitali Diduga Di-Mark Up


Penulis: Abdul.R
2 Bulan lalu, Dibaca : 262 kali


Proyek Pembangunan Sumur Bor di Kampung Ciawitali, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. (Foto: Medikomonline.com)

GARUT, Medikomonline.com – Proyek Pembangunan Sumur Bor di Kampung Ciawitali, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang dilaksanakan CV. Nugraha Putra patut dipertanyakan.

Di Plang Proyek Pembangunan Sumur Bor Kampung Ciawitali tertera Volume 1 (satu) paket pekerjaan dengan besar anggaran Rp.105 640 000 yang belum dipotong pajak PPN/PPH sebesar 12,5 persen. Anggaran Pembangunan Sumur Bor ini bersumber dari Dana Desa Tambahan Tahun Anggaran 2023.

Dengan besaran anggaran di atas yang diperuntukan Pembangunan Sumur Bor dan satu toren plastik, menuai banyak pertanyaan dari warga.  

Sementara kemanfaatan sumur bor tersebut tidak dirasakan oleh warga sekitar,  dan hanya digunakan untuk Sekolah TK dan Posyandu saja, sehingga terkesan untuk kebutuhan tertentu.

Proyek Pembangunan Sumur Bor di Kampung Ciawitali, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. (Foto: Medikomonline.com)

Dari pantauan awak media di lapangan, Pembangunan Sumur Bor tersebut diduga di-mark up dan disinyalir ada penggelembungan anggaran dan diduga CV pelaksana pekerjaan juga bodong.

Salah seorang narasumber di sekitar lokasi kegiatan mengatakan kalau sumur bor tersebut hanya digunakan untuk Posyandu saja, dan tidak ada saluran pipanisasi yang disalurkan ke masyarakat setempat. Seharusnya lebih dimanfaatkan untuk masyarakat banyak dan perlu dibuat kran umum apalagi di kampung ini termasuk daerah rawan air.

Ditanyakan pada narasumber apakah pembangunan sumur bor sesuai dengan anggaran yang tertulis di papan proyek, narasumber menjawab, ”Tidak lah, saya juga bikin sumur bor seperti itu, ditambah mesin pompa air sible, hanya Rp14.000.000 saja."

Proyek Pembangunan Sumur Bor di Kampung Ciawitali, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. (Foto: Medikomonline.com)

"Menurut informasi yang saya terima dari orang yang mengerjakan pembangunan (sumur bor-red) di kampung Ciawitali tersebut, hanya dibayar Rp.20. 000.000.-dengan uang DP Rp.2.000.000. Dan mengakui bukan orang yang bekerja di CV. Nugraga Putra, saya menduga CV tersebut bisa diduga CV bodong. Silakan aja di cek di google," pinta narasumber menjawab pertanyaan awak media, Kamis (4/7/2024).

"Sebagai pelaksana pekerjaan CV, biasa mencantumkan alamat jelas di Papan Proyek," sambungnya.

"Saya tau persis siapa yang dan orang mana yang mengerjakan pembangunan sumur bor di Kampung Ciawitali. Itukan orang Sukajaya bukan orang luar,dan si pekerja juga mengaku bukanlah dibayar oleh CV, tapi menerima pembayaran langsung dari Kades Wildan,” tegas narasumber kepada para awak media.

Saat Kades Sukajaya Wildan dikonfirmasi terkait hasil pantauan awak media di lapangan, Kamis (4/7/2024), Kades Sukajaya malah balik bertanya, "Maunya gimana?”

Padahal media hanya mempertanyakan hasil pantauan di lapangan dan berdasarkan dari keterangan narasumber yang ditemui di lapangan.

Dalam menjawab konfirmasi media, Kades Wildan berkata, “Saya menjabat kepala desa baru satu tahun, nanti kalau sudah 4 tahun baru ayo bareng-bareng, dakudu batian, dan silahkan saja kalau mau diberitakan!" ( Abdul.R )

Tag : No Tag

Berita Terkait