Penulis: Abdul.R
4 Bulan lalu, Dibaca : 322 kali
GARUT, Medikomonline.com – Proyek Pembangunan Sumur Bor di Kampung Ciawitali,
Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang dilaksanakan
CV. Nugraha Putra patut dipertanyakan.
Di
Plang Proyek Pembangunan Sumur Bor Kampung Ciawitali tertera Volume 1 (satu)
paket pekerjaan dengan besar anggaran Rp.105 640 000 yang belum dipotong pajak PPN/PPH
sebesar 12,5 persen. Anggaran Pembangunan Sumur Bor ini bersumber dari Dana
Desa Tambahan Tahun Anggaran 2023.
Dengan
besaran anggaran di atas yang diperuntukan Pembangunan Sumur Bor dan satu toren
plastik, menuai banyak pertanyaan dari warga.
Sementara
kemanfaatan sumur bor tersebut tidak dirasakan oleh warga sekitar, dan hanya digunakan untuk Sekolah TK dan Posyandu
saja, sehingga terkesan untuk kebutuhan tertentu.
Proyek Pembangunan Sumur Bor di Kampung Ciawitali, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. (Foto: Medikomonline.com)
Dari
pantauan awak media di lapangan, Pembangunan Sumur Bor tersebut diduga di-mark
up dan disinyalir ada penggelembungan anggaran dan diduga CV pelaksana
pekerjaan juga bodong.
Salah
seorang narasumber di sekitar lokasi kegiatan mengatakan kalau sumur bor
tersebut hanya digunakan untuk Posyandu saja, dan tidak ada saluran pipanisasi
yang disalurkan ke masyarakat setempat. Seharusnya lebih dimanfaatkan untuk
masyarakat banyak dan perlu dibuat kran umum apalagi di kampung ini termasuk
daerah rawan air.
Ditanyakan
pada narasumber apakah pembangunan sumur bor sesuai dengan anggaran yang
tertulis di papan proyek, narasumber menjawab, ”Tidak lah, saya juga bikin
sumur bor seperti itu, ditambah mesin pompa air sible, hanya Rp14.000.000 saja."
Proyek Pembangunan
Sumur Bor di Kampung Ciawitali, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten
Garut. (Foto: Medikomonline.com)
"Menurut
informasi yang saya terima dari orang yang mengerjakan pembangunan (sumur bor-red)
di kampung Ciawitali tersebut, hanya dibayar Rp.20. 000.000.-dengan uang DP
Rp.2.000.000. Dan mengakui bukan orang yang bekerja di CV. Nugraga Putra, saya
menduga CV tersebut bisa diduga CV bodong. Silakan aja di cek di google," pinta
narasumber menjawab pertanyaan awak media, Kamis (4/7/2024).
"Sebagai
pelaksana pekerjaan CV, biasa mencantumkan alamat jelas di Papan Proyek,"
sambungnya.
"Saya
tau persis siapa yang dan orang mana yang mengerjakan pembangunan sumur bor di Kampung
Ciawitali. Itukan orang Sukajaya bukan orang luar,dan si pekerja juga mengaku
bukanlah dibayar oleh CV, tapi menerima pembayaran langsung dari Kades Wildan,”
tegas narasumber kepada para awak media.
Saat
Kades Sukajaya Wildan dikonfirmasi terkait hasil pantauan awak media di
lapangan, Kamis (4/7/2024), Kades Sukajaya malah balik bertanya, "Maunya
gimana?”
Padahal
media hanya mempertanyakan hasil pantauan di lapangan dan berdasarkan dari
keterangan narasumber yang ditemui di lapangan.
Dalam
menjawab konfirmasi media, Kades Wildan berkata, “Saya menjabat kepala desa
baru satu tahun, nanti kalau sudah 4 tahun baru ayo bareng-bareng, dakudu batian, dan silahkan saja kalau
mau diberitakan!" ( Abdul.R )
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer