Penulis: Abdul R
1 Bulan lalu, Dibaca : 123 kali
GARUT, Medikomonline.com - Proyek rehabilitasi Sekolah SMP Negeri 5 Malangbong, Desa Barudua, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat menjadi sorotan, terkait diduga spesifikasi tidak sesuai RAB dan kualitas material kayu yang diterapkan tidak memenuhi standar kelayakan, Rabu, 16 Oktober 2024.
Proyek yang dikerjakan oleh Pokmas Sejahtera, dengan dana yang bersumber dari Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu melalui perbaikan infrastruktur.
Tapi sayang kenyataan di lapangan, pekerjaan diduga menyalahi spesifikasi.
Pelaksanaan proyek tersebut wajib dipertanyakan, apalagi setelah muncul informasi bahwa kualitas pekerjaan tidak memenuhi standar yang diharapkan, dan kurangnya pengawasan dari dinas terkait yang ahli di bidangnya sehingga terjadi kekhawatiran.
Ketua Pimpinan Gerakan Bela Negara Nusantara "Abah Rohman" saat diminta tanggapan terkait dengan pekerjaan Rehabilitasi di sekolah SMP Negeri 5 Malangbong menit Material Kayu untuk kuda- kuda bukan kayu kelas, tetapi jenis Kayu Jabon menuturkan sangat menyayangkan dengan kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan proyek tersebut juga menekankan pentingnya kontrol rutin terhadap hasil kerja para tukang, serta perlunya memastikan bahwa semua pekerja memiliki sertifikasi dan kualitas yang teruji.
Terkait Rehabilitasi DAK yang ada di salah satu SMPN di kecamatan Malangbong,untuk kuda kuda atap dengan menggunakan kayu jenis "Jabon" sangatlah miris dan khawatir, di khawatirkan bangunan tersebut tidak bertahan lama,karena kayu jenis Jabon bukan kayu yang berkelas dan berkualitas bekualitas. mungkin tidak sesuai spek untuk bangunan yang sifatnya untuk sekolah yang di danai oleh pemerintah, harusnya demi keamanan dalam melaksanakan proses belajar mengajar,kayu untuk atap harus kayu super(kelas).jelas Abah R Ketua DPC GBNN Garut.
"Proyek Rehabilitasi sekolah SMP Negeri 5 Malangbong Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi“Aturan yang mengharuskan pekerja Kuda kuda menggunakan bahan kayu dengan kelas no.1( Super) , terlihat jelas di lapangan lagi dikerjakan oleh tukang kayu dan juga dipertanyakan awak media pada tukang yang mengerja kannya, jelas terlihat menggunakan kayu Jabon, di duga tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam RAB yang seharusnya menggunakan kayu minimal Kelas 2 kuwalitasnya, hal tersebut hasil pantauan awak media investigasi dilapangan dari beberapa kali kunjungan kelokasi, dan jelas karena kurangnya pengawasan dari pihak terkait yang ahli dibidangnya dan cuma mengandalkan tukang, dihawatirkan Jika tidak ada pengawasan yang ketat dari ahli, hasil pekerjaan bisa berisiko patal di akhir kemudian,”.
Hal ini menjadi perhatian para awak media dan salah satu ketua ormas, mengingat tujuan rehabilitasi adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Untuk hal tersebut Diharapkan, pihak berwenang dan Dinas terkait segera turun kelapangan melakukan investigasi dan pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan bahwa proyek tersebut memenuhi standar kualitasnya dan maksimal sesuai yang di harapkan demi keselamatan.
Sebelum berita ini di tayangkan awak media sudah beberapa kali datang kelokasi Proyek tersebut untuk konfirmasi ke Ketua POKMAS dan Kepala Sekolah bahkan meninggalkan no TLP Wa tapi mereka susah ditemui dan terkesan tidak koperatif. ( Abdul.R ).
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer