Loading

Proyek Irigasi Lakbok Utara Patut Diawasi “Persiapan Sosialisasi Menjadi Soal Beberapa Pihak”


Penulis: Herz_Ciamis/Editor: Dadan Supardan
2 Tahun lalu, Dibaca : 1189 kali


Calon Pemenang Kontrak Pada Paket Irigasi Lakbok Utara, Paket I dan II.

KABUPATEN CIAMIS, Medikomonline.com – Proyek pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Lakbok Utara, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp145 miliar Tahun 2022 bersumber APBN yang dibagi menjadi dua paket pekerjaan patut diawasi ketat semua pihak.

Tahapan lelang pada paket pekerjaan ini belum sampai pada penandatanganan kontrak. Namun, beberapa hari ke belakang---khususnya pada pekerjaan rehabilitasi DI Lakbok Utara paket I (satu)---disinyalir utusan dari calon pemenang lelang sudah mulai terlihat turun ke lapangan guna persiapan pekerjaan.

Hal ini menjadi pertanyaan beberapa pihak, ada apa di balik kusak-kusuk calon pemenang sudah turun ke lokasi pekerjaan?


Deni Nur Suganda

Seperti diungkapkan, Deni Nur Suganda. Warga Kalapa Sawit, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis ini menaruh kecurigaan yang cukup besar, ada apa di balik sudah adanya kusak-kusuk dari calon pemenang tender turun ke lokasi pekerjaan dengan kata lain on the spot/cek lokasi.

Bukan itu saja, bahkan menurut Deni, diduga pihak calon pemenang tender melalui orang suruhannya sudah santer ke lapangan pekerjaan hingga akan melakukan sosialisasi pekerjaan. Sementara setahu dirinya, sebagaimana yang tertuang pada layanan server lelangan LPSE Kementerian pupr.co.id hingga kini, Sabtu petang (20/01/2022) paket tersebut masih tahap bintang atau pemenang. “Belum sampai ke pemenang berkontrak,” ujarnya. 

Dirinya mengingatkan kepada pihak calon pemenang kontrak kerja ke depan bisa tertib administrasi khususnya nanti pada sosialisasi haruslah benar-benar jelas dalam menyampaikan rencana titik pekerjaan sesuai dengan kontrak dan metode pekerjaan yang ada.

“Kita ketahui bersama bahwa Proyek pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Lakbok Utara paket I yang dititikberatkan pekerjaannya di daerah Lakbok dengan dimungkinkan akan dimenangkan oleh PT. Devosindo yang beralamat kantor Jalan Maskumambang No. 17, Kota Bandung, Jawa Barat dengan harga penawaran turun kisaran 23%-an dari Pagu yakni sebesar Rp 55.752.499.073 (lima puluh lima milyar tujuh ratus lima puluh dua juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu tujuh puluh tiga rupiah),” ungkapnya.

Dikatakan, pada paket II (dua)-nya dimungkinkan akan dimenangkan oleh PT. Tirta Restu Ayunda asal kota Surabaya, Jawa Timur dengan penawaran harga sebesar Rp 57.999.000.078 (lima puluh tujuh miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta) dengan lokasi pekerjaan lebih dititikberatkan di Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.

“Ini pun harus diawasi ketat semua pihak. Jangan sampai terjadi seperti tahun-tahun ke belakang sebelumnya, di mana pada saat penyampaian sosialisasi dari rekanan kenyataannya tidak dilakukan sesuai kontrak. Artinya ini bertolak belakang dengan penyampaian pada saat sosialisasi kepada masyarakat atau petani,” terangnya.

Dirinya menilai, dengan adanya desas desus santer akan ada sosialisasi dari pihak rekanan atau pemenang lelang, sementara lelang masih berjalan belum sampai ke pemenang berkontrak ini pun patut dipertanyakan bahkan hingga akan melakukan sosialisasi.

“Jangan sampai pekerjaan yang sebesar itu nantinya tidak jelas arah pekerjaan sebagaimana perencanaan dan yang tertuang pada kontrak,” tandasnya.

Deni menambahkan, dulu-dulu ada bahasa pengusaha putra daerah hasilnya kurang baik, akan tetapi setelah sekian lama oleh pengusaha yang dianggap profesional itu pun mungkin hasilnya tidak jauh beda. “Contohnya, pekerjaan tahun kemarin hasilnya banyak menuai kritik,” imbuhnya.

Warsito 

Sementara itu, Warsito warga Langgen, Kota Banjar kepada Medikomonline.com menuturkan, pihaknya menghimbau kepada pihak rekanan calon pemenang tender nantinya agar mengedepankan istilah libatkan putra daerah sebagaimana ketentuan yang ada. Di mana dalam tuangan dokumen lelang pada anggaran pekerjaan di atas 25 – 50 miliar harus ada Sub Kontrak pekerjaan bagi pengusaha/perusahaan lokal. Dan ini pun pihak pemenang lelang nantinya bisa pula menyampaikan hal tersebut pada sosialisasi agar bisa diketahui juga oleh publik,” katanya.

Lebih lanjut, Warsito mengatakan, jika hal ini tidak juga bisa memuaskan pihak-pihak lain sebagaimana mestinya, pihaknya pun akan melakukan audiensi ke pihak BBWS Citanduy guna bisa membahas semua persoalan demi lebih baiknya tatanan pekerjaan di lapangan nantinya.

Dihubungi medikomonline.com Kamis (20/01/2022) Pejabat Pembuat Komitmen PPK Irigasi, BBWS Citanduy saat disinggung kapan akan ada sosialisasi pekerjaan dan di mana tempatnya, Andy tidak memberikan keterangan jelas. Hanya saja, Andy mengatakan, “Akan segera sosialisasi dan masih menunggu izin dari Satgas Covid 19.”

Sedang ditanya mengurus izin atau pemberitahuan (permohonan) izin ke Satgas Covid 19 ke pihak mana yakni ke Pemerintah Kabupaten Ciamis atau Kota Banjar, Andy pun tidak juga memberikan keterangan apapun. Sementara di lapangan sudah ada kusak kusuk persiapan dari pihak rekanan hendak mulainya persiapan pekerjaan.

Dihubungi Sabtu petang (22/01/2022) Kepala BBWS Citanduy, Bambang Hidayah kapan sebenernya kontrak kerja dilakukan menurutnya, penandatangan kontrak baru akan dilakukan besok Senin. “Dan itu serempak seluruh balai di Indonesia sekaligus akan disaksikan Menteri dan Kepala LKPP,” pungkasnya.

Sementara apa yang menjadi pernyataan PPK bahwa katanya masih menunggu izin dari Satgas Covid 19, medikomonline.com mencoba menghubungi Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis melalui Sekretaris Pribadi (Sekpri) Bupati Ciamis saat disinggung yang dimaksud benar tidaknya ada surat permohonan izin covid 19 atau pemberitahuan akan dilaksanakan sosialisasi pekerjaan, Iwan Sabtu malam (22/01/2022) menyampaikan, kalau hal tersebut tidak ada.

Hingga sebelumnya, Camat Lakbok, Kabupaten Ciamis, Wiwik dikonfirmasi, Jumat (21/01/2022) terkait ada tidaknya surat masuk pemberitahuan dari perusahaan berupa pemberitahuan/permohonan mengenai akan adanya sosialisasi pekerjaan, menurutnya tidak ada.

Hingga berita ini diturunkan pihak rekanan atau calon pemenang lelang belum berhasil dimintai keterangan secara pasti sebagaimana yang didapat kontak pihak rekanan. Meski medikomonline.com mencoba sudah menghubungi beberapa kali telepon selulernya menunjukkan tidak aktif bahkan sudah di-sms pun belum ada balasan apapun.

Tag : No Tag

Berita Terkait