Penulis: Herz_Ciamis/Editor: Dadan Supardan
3 Tahun lalu, Dibaca : 1477 kali
KABUPATEN CIAMIS, Medikomonline.com – Proyek pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Lakbok Utara, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp145 miliar Tahun 2022 bersumber APBN yang dibagi menjadi dua paket pekerjaan patut diawasi ketat semua pihak.
Tahapan lelang pada
paket pekerjaan ini belum sampai pada penandatanganan kontrak. Namun, beberapa
hari ke belakang---khususnya pada pekerjaan rehabilitasi DI Lakbok Utara paket
I (satu)---disinyalir utusan dari calon pemenang lelang sudah mulai terlihat
turun ke lapangan guna persiapan pekerjaan.
Hal ini menjadi pertanyaan
beberapa pihak, ada apa di balik kusak-kusuk calon pemenang sudah turun ke
lokasi pekerjaan?
Deni Nur Suganda
Seperti diungkapkan,
Deni Nur Suganda. Warga Kalapa Sawit, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis ini menaruh
kecurigaan yang cukup besar, ada apa di balik sudah adanya kusak-kusuk dari
calon pemenang tender turun ke lokasi pekerjaan dengan kata lain on the spot/cek
lokasi.
Bukan itu saja,
bahkan menurut Deni, diduga pihak calon pemenang tender melalui orang
suruhannya sudah santer ke lapangan pekerjaan hingga akan melakukan sosialisasi
pekerjaan. Sementara setahu dirinya, sebagaimana yang tertuang pada layanan
server lelangan LPSE Kementerian pupr.co.id hingga kini, Sabtu petang
(20/01/2022) paket tersebut masih tahap bintang atau pemenang. “Belum sampai ke
pemenang berkontrak,” ujarnya.
Dirinya
mengingatkan kepada pihak calon pemenang kontrak kerja ke depan bisa tertib
administrasi khususnya nanti pada sosialisasi haruslah benar-benar jelas dalam
menyampaikan rencana titik pekerjaan sesuai dengan kontrak dan metode pekerjaan
yang ada.
“Kita ketahui
bersama bahwa Proyek pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Lakbok Utara
paket I yang dititikberatkan pekerjaannya di daerah Lakbok dengan dimungkinkan
akan dimenangkan oleh PT. Devosindo yang beralamat kantor Jalan Maskumambang
No. 17, Kota Bandung, Jawa Barat dengan harga penawaran turun kisaran 23%-an
dari Pagu yakni sebesar Rp 55.752.499.073 (lima puluh lima milyar tujuh ratus
lima puluh dua juta empat ratus sembilan puluh sembilan ribu tujuh puluh tiga
rupiah),” ungkapnya.
Dikatakan, pada
paket II (dua)-nya dimungkinkan akan dimenangkan oleh PT. Tirta Restu Ayunda
asal kota Surabaya, Jawa Timur dengan penawaran harga sebesar Rp 57.999.000.078
(lima puluh tujuh miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta) dengan
lokasi pekerjaan lebih dititikberatkan di Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.
“Ini pun harus
diawasi ketat semua pihak. Jangan sampai terjadi seperti tahun-tahun ke belakang
sebelumnya, di mana pada saat penyampaian sosialisasi dari rekanan kenyataannya
tidak dilakukan sesuai kontrak. Artinya ini bertolak belakang dengan
penyampaian pada saat sosialisasi kepada masyarakat atau petani,” terangnya.
Dirinya menilai,
dengan adanya desas desus santer akan ada sosialisasi dari pihak rekanan atau
pemenang lelang, sementara lelang masih berjalan belum sampai ke pemenang
berkontrak ini pun patut dipertanyakan bahkan hingga akan melakukan
sosialisasi.
“Jangan sampai
pekerjaan yang sebesar itu nantinya tidak jelas arah pekerjaan sebagaimana
perencanaan dan yang tertuang pada kontrak,” tandasnya.
Deni menambahkan, dulu-dulu ada bahasa pengusaha putra daerah hasilnya kurang baik, akan tetapi setelah sekian lama oleh pengusaha yang dianggap profesional itu pun mungkin hasilnya tidak jauh beda. “Contohnya, pekerjaan tahun kemarin hasilnya banyak menuai kritik,” imbuhnya.
Warsito
Sementara itu,
Warsito warga Langgen, Kota Banjar kepada Medikomonline.com menuturkan,
pihaknya menghimbau kepada pihak rekanan calon pemenang tender nantinya agar
mengedepankan istilah libatkan putra daerah sebagaimana ketentuan yang ada. Di mana
dalam tuangan dokumen lelang pada anggaran pekerjaan di atas 25 – 50 miliar
harus ada Sub Kontrak pekerjaan bagi pengusaha/perusahaan lokal. Dan ini pun
pihak pemenang lelang nantinya bisa pula menyampaikan hal tersebut pada
sosialisasi agar bisa diketahui juga oleh publik,” katanya.
Lebih lanjut,
Warsito mengatakan, jika hal ini tidak juga bisa memuaskan pihak-pihak lain
sebagaimana mestinya, pihaknya pun akan melakukan audiensi ke pihak BBWS
Citanduy guna bisa membahas semua persoalan demi lebih baiknya tatanan
pekerjaan di lapangan nantinya.
Dihubungi medikomonline.com Kamis (20/01/2022)
Pejabat Pembuat Komitmen PPK Irigasi, BBWS Citanduy saat disinggung kapan akan
ada sosialisasi pekerjaan dan di mana tempatnya, Andy tidak memberikan
keterangan jelas. Hanya saja, Andy mengatakan, “Akan segera sosialisasi dan
masih menunggu izin dari Satgas Covid 19.”
Sedang ditanya
mengurus izin atau pemberitahuan (permohonan) izin ke Satgas Covid 19 ke pihak
mana yakni ke Pemerintah Kabupaten Ciamis atau Kota Banjar, Andy pun tidak juga
memberikan keterangan apapun. Sementara di lapangan sudah ada kusak kusuk
persiapan dari pihak rekanan hendak mulainya persiapan pekerjaan.
Dihubungi Sabtu
petang (22/01/2022) Kepala BBWS Citanduy, Bambang Hidayah kapan sebenernya
kontrak kerja dilakukan menurutnya, penandatangan kontrak baru akan dilakukan
besok Senin. “Dan itu serempak seluruh balai di Indonesia sekaligus akan
disaksikan Menteri dan Kepala LKPP,” pungkasnya.
Sementara apa yang
menjadi pernyataan PPK bahwa katanya masih menunggu izin dari Satgas Covid 19, medikomonline.com
mencoba menghubungi Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis melalui Sekretaris
Pribadi (Sekpri) Bupati Ciamis saat disinggung yang dimaksud benar tidaknya ada
surat permohonan izin covid 19 atau pemberitahuan akan dilaksanakan sosialisasi
pekerjaan, Iwan Sabtu malam (22/01/2022) menyampaikan, kalau hal tersebut tidak
ada.
Hingga sebelumnya,
Camat Lakbok, Kabupaten Ciamis, Wiwik dikonfirmasi, Jumat (21/01/2022) terkait ada
tidaknya surat masuk pemberitahuan dari perusahaan berupa
pemberitahuan/permohonan mengenai akan adanya sosialisasi pekerjaan, menurutnya
tidak ada.
Hingga berita ini
diturunkan pihak rekanan atau calon pemenang lelang belum berhasil dimintai
keterangan secara pasti sebagaimana yang didapat kontak pihak rekanan. Meski medikomonline.com
mencoba sudah menghubungi beberapa kali telepon selulernya menunjukkan tidak
aktif bahkan sudah di-sms pun belum ada balasan apapun.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer