Penulis: Ithink/BKP PUPR-Editor: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 1198 kali
JAKARTA,
Medikomonline.com - Direktorat
Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) terus berupaya mempercepat pelaksanaan program Padat Karya Tunai (PKT)
melalui kegiatan pemeliharaan rutin jalan dengan menggunakan bahan campuran
karet yang dibeli langsung dari petani.
Hal ini merupakan upaya mitigasi dampak COVID-19 untuk menjaga
daya beli masyarakat di perdesaan, sekaligus untuk menjaga kemantapan ruas-ruas
jalan nasional guna mendukung pergerakan orang dan barang.
Dikatakan
Menteri PUPR Basoeki
Hadimoeljono, pembelian aspal karet tersebut
sebagai salah satu mitigasi dampak COVID-19 yang menyebabkan produksi karet
sulit diserap oleh pasar karena aktivitas ekonomi yang terhenti.
Untuk itu, kata Basoeki, Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran
sebesar Rp100 miliar untuk membeli 10 ribu ton karet langsung dari petani di
sejumlah wilayah produsen karet sebagai bahan campuran aspal karet.
Menurut
Menteri PUPR, mekanisme pembelian aspal karet tersebut akan dilakukan oleh
Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, Kementerian PUPR di sejumlah
daerah, seperti Medan, Palembang, Padang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak,
Balikpapan dan daerah lain penghasil karet.
"Masing-masing Balai Jalan akan membeli langsung dari
petani yang tergabung dalam kelompok petani UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran
Bokar (Bahan Olah Karet))," ujarnya.
Basoeki menambahkan, kelebihan campuran aspal karet alam, yakni
dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan
ketahanan terhadap alur. "Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih
baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan
lebih tinggi dibanding aspal biasa,” ujarnya.
Penggunaan
aspal karet untuk preservasi jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa
lokasi jalan nasional. Di antaranya di ruas Ciawi-Sukabumi, Jalan Nasional Bts.
Karawang-Cikampek, Jalan Nasional Lintas Tengah Jawa ruas
Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara, dan Jalan Nasional Ruas Muara
Beliti-Bts Kabupaten Musi Rawas-Tebing Tinggi-Bts Kota Lahat.
Selain
pembelian aspal karet dari petani, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan
anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pembelian resin produksi PT Perhutani
sebesar 800 ton untuk pengecatan marka jalan. Resin produksi PT Perhutani
tersebut terbuat dari getah pohon pinus sehingga lebih ramah lingkungan,
dibanding dengan C5 Petroleum resin sebagai bahan baku untuk cat marka jalan. Tingkat
rekat produk resin berbahan baku getah pohon pinus juga dipercaya lebih kuat
dan tentunya lebih terjangkau.
Sebagai
upaya mitigasi dampak COVID-19, Kementerian PUPR juga telah melakukan refocussing kegiatan untuk pemeliharaan
rutin jalan dan jembatan yang akan dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai
(PKT) yang menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 17.157 orang.
Basoeki mengatakan, Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan
melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan warga setempat sebagai pelaku
pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana
yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuan utama Padat Karya untuk mempertahankan
daya beli masyarakat di perdesaan, di mana pelaksanaannya tetap memperhatikan
protokol physical distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Tahun
2020, anggaran PKT dialokasikan sebesar Rp11,21 triliun untuk meningkatkan daya
beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran, khususnya di kawasan
perdesaan. Salah satu kegiatan PKT adalah pemeliharaan rutin jalan sepanjang
47.017 km dengan anggaran Rp 518,44 miliar yang ditargetkan menyerap tenaga
kerja sebanyak 12.197 orang dan pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 496,08 km
dengan anggaran Rp110,56 miliar yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak
4.960 orang.
Anggaran tersebut digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan rutin
jalan dan jembatan berupa pembersihan rutin saluran (drainase), pembersihan
bangunan pelengkap jembatan, pembersihan perlengkapan jalan yakni patok dan
rambu, pengecatan sederhana median jalan dan jembatan, pengendalian
tanaman/pemotongan rumput pada bahu jalan, dan untuk upah pekerja.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer