Loading

Gadis Cantik Berhiaskan Mahkota Bunga dikepala, Desa Lelea Gelar Adat Ngarot


Reporter: Yonif - Editor: Sandi LJ
4 Bulan lalu, Dibaca : 218 kali


Pesta adat Ngarot di desa Lelea Indramayu

INDRAMAYU, Medikomonline.com-Setelah sempat tertunda sekira dua tahun akibat Covid 19 yang melanda negeri.

Kini Rabu (13/12/2023) Pesta adat Ngarot di desa Lelea Indramayu kembali digelar.

Nampak suasana dalam pesta adat Ngarot Itu begitu meriah, terlebih lagi dihibur dengan tarian topeng, sehingga menambah suasananya makin riang gembira.



"Tahun kemaren sempat digelar, dan pada tahun ini Alhamdulillah pesta adat Ngarot kembali bisa dilaksankan," kata Raidi Papung Kuwu Desa Lelea Indramayu.

Menurut orang nomer satu di desa Lelea itu, tradisi tahunan warga desa Lelea ini digelar sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta jagat raya, akan hasil panen yang melimpah.

"Adat Ngarot ini biasa digelar setiap menjelang musim tanam tiba. Sedangkan waktu pelaksanaan adat Ngarot itu adalah hari Rabu di bulan  Desember, minggu ketiga setiap tahunnya," terang Raidi.

Hari dan tanggal tersebut menurutnya dianggap masyarakat dan tokoh adat, sebagai tanggal yang keramat dan penuh makna.

Hini berkaca pada kepercayaan petani yang menganggap hari baik untuk mengawali masa tanam.

Lebih jauh kepada awak Media, Kuwu Raidi mengatakan, ada sebanyak 70 kasinoman cuene dan 50 kasinoman bujang. "Total seluruhnya ada 120 bujang dan cuene," ujarnya (13/12/2023).



Dijelaskan, adat ngarot menjadi pesta bagi muda-mudi Desa Lelea yang masih perawan dan perjaka.

Prosesi upacara Ngarot, menurutnya dimulai dari rumah kuwu sebagai tempat pemberangkatan.

Kemudian dengan dipimpin langsung oleh kuwu, para gadis ngarot dan bujang itu diarak, pada arak-arakan itu mereka biasanya didampingi oleh orang tuanya, dan berakhir di balai desa Lelea.

Sementara itu, pantauan medikomonline.comdalam pesta adat Ngarot ini, gadis-gadis Ngarot terlihat tampak cantik dan menarik, dia mengenakan mahkota bunga yang bertengger diatas kepalanya, mereka disebut kasinoman cuene.

Mereka disandingkan dengan para jejaka yang memakai baju komboran warna hitam, dengan ikat yang menghiasi kepalanya, mereka disebut bujang kasinoman.

Sesekali mereka tersenyum riang dengan teman yang berada disampingnya.

Baju komboran tersebut  menandakan bahwa mereka sudah siap untuk turun kesawah menggarap lahan sawah miliknya. (YF)

Tag : No Tag

Berita Terkait