Penulis: Herz.Cms
1 Bulan lalu, Dibaca : 978 kali
CIAMIS, Medikomonline.com - Kinerja Kepala Desa Cibadak Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis Jawa Barat mulai disorot warga.
Pasalnya banyak program pembangunan desa diduga tidak mengedepankan program prioritas yang sudah disepakati sebelumnya.
Kepala Desa Cibadak, Margo Suwono terpilih yang sudah berjalan kurang lebih tiga tahun ini mulai menuai kritik warga.
"Pelaksanaan pembangunan yang dikerjakan Kepala Desa Cibadak tahun 2024 ini terkesan seenak sendiri dan diduga tidak melihat program prioritas yang sudah disepakati sebelumnya," terang beberapa warga Desa Cibadak, Selasa (24/9/2024) kepada Medikomonline.com.
Disampaikan Agus Mujianto warga Dusun Cibeurem Desa Cibadak, pembangunan fisik yang dikerjakan Pemerintah Desa (Pemdes) Cibadak kali ini terkesan acak-acakan dan seperti tidak melihat prioritas pembangunan yang sudah disepakati sebelumnya.
Sebut saja, pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di areal persawahan Kedungori di Dusun Cibeurem yang baru selesai Agustus 2024 kemarin, apakah itu masuk pada program prioritas.
Bahkan dirinya menilai pada pekerjaan TPT Kedungori sepanjang kurang lebih 322 meter potensi pemborosan anggaran.
Bagaimana tidak potensi pemborosan anggaran, pembangunan TPT yang seperti membangun benteng sawah dengan tinggi pasangan batu dari permukaan tanah/jalan kurang lebih 37 cm, teknis dan fungsinya untuk apa?.
"Lantas teknis, fungsi dan nilai estetika tinggi pasangan batu 37 cm tersebut untuk apa dan di mana?. Apakah itu juga masuk pada prioritas pembangunan desa sebagaimana yang sudah disepakati sebelumnya?" tanyanya.
"Kalau mau bicara prioritas tentu dari pada membangun TPT di areal sawah tersebut lebih baik membangun TPT atau pasangan batu pada sebelahnya dimana disitu ada saluran air untuk mengaliri areal sawah sekitar dan aliran air pembuang, "tuturnya.
"Itu pun tidak perlu tinggi pasangan dari permukaan tanah setinggi itu, sehingga itu potensi besar penghamburan anggaran yang ada," sesalnya.
Hal yang sama pula disampaikan Anes warga Dusun Mekarsari Desa Cibadak yang akrab disapa Bombom menyesalkan sebelum mulai pekerjaan Posyandu yang ada disekitar belakang rumahnya itu pun sama sekali tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu ke warga sekitar.
"Padahal kalau hanya pemberitahuan menurutnya mudah disampaikan melalui banyak cara agar masyarakat dapat mengetahui persis akan ada pembangunan/pekerjaan dari Pemerintah Desa," terangnya.
Bahkan pada pekerjaan pembangunan Posyandu yang saat ini sedang dikerjakan, pekerja tidak satu pun dikasih tahu desain gambarnya mau seperti apa dan ukuran luas bangunan berapa ke berapanya.
Papan informasi kegiatan pun ada setelah beberapa hari pekerjaan dimulai.
"Jika begini, ini terkesan pembangunan disumputkeun (disembunyikan) alias tidak transparan," paparnya.
"Padahal yang namanya pembangunan yang bersumber anggaran dari pemerintah baik bantuan propinsi (Banprop), kabupaten / Anggaran Dana Desa (ADD) atau Dana Desa (DD) harus jelas dan transparan," ucapnya.
Serupa disampaikan warga Dusun Wanayasa, Desa Cibadak, Fauji. Dirinya melihat adanya kejanggalan pada pekerjaan rabat beton di lingkungan RT 12.
Padahal jika melihat prioritas menurutnya lebih penting dan bagus pembuatan saluran dimana di lingkup RT 12 yang perbatasan dengan RT 13 ada saluran got/solokan yang menjadi endapan air hitam dan bau.
Dirinya juga merasa bingung dengan kepemimpinan kepala desa yang sekarang, "Katanya pembangunan itu mengacu pada prioritas yang sudah disepakati. Lantas mana sebenarnya pembangunan yang mengedepankan program prioritas," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut Medikomonline.com mencoba beberapa kali ke kantor desa dengan tujuan mengkonfirmasi lebih lanjut.
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, Jumat (4/10/2024) kepala desa belum bisa ditemui dan memberikan jawaban pasti kapan bisa ketemu meski Medikomonline.com beberapa kali mencoba datang ke kantor desa guna mengkonfirmasi kebenaran warga yang disampaikan diatas.
Medikomonline.com sudah meminta waktu kapan bisa bertemu guna konfirmasi lebih lanjut pun belum juga berhasil dijawab dengan pasti oleh kepala desa.
Alasan belum berhasilnya Kepala Desa Cibadak, Margo masih sibuk mengurusi mertuanya yang sedang sakit karena faktor usia di rumah sakit.
Hingga berita ditayangkan Medikomonline.com belum mendapat tanggapan jelas dari kepala desa mengenai kebenaran dan kejelasan program pembangunan desa tahun 2024 sesuai program prioritas atau bukan.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer