Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 981 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com – Mengenakan
baju berwarna hitam, Gubernur Jawa
Barat Ridwan Kamil mengatakan, mulai hari Selasa (15/6/2021) wilayah Bandung
Raya meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten
Bandung berstatus siaga 1 COVID-19.
“Wilayah Bandung Raya, kami nyatakan sedang
siaga 1 COVID-19,” kata Ridwan Kamil dengan nada tegas saat konferensi pers di
Makodam III Siliwangi Bandung, Selasa (15/6/2021).
Status siaga 1 COVID-19 Bandung Raya ini
berdasarkan tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien
yang menyentuh angka 84,19 persen. Angka ini melebihi ketetapan WHO dan
nasional, yakni maksimal 60-70 persen.
Selain itu, dua wilayah Bandung Raya yaitu
Kabupaten Bandung dan Bandung Barat saat ini berada di zona merah level
kewaspadaan.
“Minggu ini dua wilayah besarnya yaitu KBB
dan Kabupaten Bandung zona merah. Lalu Bandung Raya ini keterisian rumah sakit
sudah melebihi standar WHO dan nasional yang menyentuh angka 84,19 persen,”
ujar Ridwan Kamil di ruang Makodam berlatar belakang bendera merah putih yang
berkibar.
Kang Emil, sapaan akrabnya menuturkan, dua
daerah zona merah ditambah BOR yang tinggi dapat menjadi indikator penetapan
siaga 1 karena berada dalam satu wilayah aglomerasi yang saling mempengaruhi.
Untuk itu, Kang Emil menginstruksikan mulai
besok hingga 7 hari mendatang diberlakukan Work From Home (WFH) 75 persen di
seluruh wilayah Bandung Raya. Adapun rencana sekolah tatap muka agar ditunda.
Ini sudah sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri.
“Seluruh Bandung Raya diinstruksikan untuk
WFH 75 persen sisanya 25 persen hadir secara fisik, sekolah tatap muka juga
ditunda dulu, ini sesuai instruksi dari Mendagri,” ujar Emil yang tetap
mengenakan masker berwarna biru muda dalam konferensi pers tersebut.
Wisatawan
dilarang berkungjung
Selain itu, karena berstatus siaga 1, Kang
Emil mengimbau tidak ada wisatawan yang berkunjung ke Bandung Raya sampai
situasi terkendali. “Kami imbau agar tidak ada wisatawan yang datang ke Bandung
Raya selama tujuh hari ke depan sampai pengumuman selanjutnya,” ucap Gubernur
mengingatkan untuk mencegah Covid-19.
Terlebih lagi pariwisata di KBB dan Kabupaten
Bandung yang memang selalu ramai dikunjungi wisatawan dari Jabodetabek. Semua
destinasi wisata di dua daerah tersebut pun akan ditutup sementara.
“Wisatawan yang mayoritas dari Jabodetabek
kami minta untuk tidak datang selama tujuh hari ke depan ke Bandung Raya,
khususnya pariwisata yang memang selalu ramai ada di KBB dan Kabupaten Bandung.
Kami imbau destinasi wisata untuk ditutup sementara,” jelas Kang Emil agar
wisatawan memaklumi.
Ia meminta masyarakat untuk memahami kondisi
siaga 1 COVID -19, karena pihaknya kini sedang menarik rem darurat untuk
mengendalikan situasi. Hal ini didasari oleh lonjakan kasus baru COVID-19 yang
terbukti akibat mudik libur panjang idul fitri 1442 H dan kekurangdisiplinan
masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Diketahui angka kedisiplinan masyarakat
memakai masker kini turun di angka 75,8 persen dan menjaga jarak 78,81 persen.
“Kondisi siaga 1 ini mohon dipahami secara
jelas kami sedang menarik rem darurat untuk mengendalikan situasi yang memang
terbukti oleh mudik libur panjang yang menghasilkan lonjakan kasus,” tutur Kang
Emil dengan nada penuh harapan.
Menurut Emil, selama penerapan PPKM mikro,
penyebaran COVID-19 di Jabar relatif berhasil dikendalikan. Puncaknya, tanggal
16 Mei 2021 lalu atau dua hari setelah idul fitri, BOR rumah sakit di Jabar
menyentuh angka terendah yakni 29 persen.
“Tiba-tiba hanya dalam dua minggu sampai
sebulan lompatannya ke-75 persen (BOR Jabar), angka ini juga sama melewati batas
kritis 70 persen,” kata Gubernur menggambarkan lompatan Covid-19 yang drastis.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19,
Pemda Provinsi Jabar sudah merekomendasikan ke pemerintah pusat agar tidak ada
libur panjang. Terdekat adalah libur idul adha yang biasanya masyarakat juga
melakukan mudik.
“Pemprov Jabar sudah merekomendasikan ke
pusat mohon tidak ada libur panjang berikutnya, antisipasi terdekat adalah
libur Idul Adha yang juga selalu ada mudik,” ujar Kang Emil mengantisipasi
lonjakan Covid-19.
Adapun terkait vaksinasi, Kang Emil meminta
27 kabupaten/ kota di Jabar untuk melakukan vaksinasi massal secara optimal di
stadion. Selain dapat menampung lebih banyak masyarakat, vaksinasi di stadion
sepak bola juga menjadi instruksi Presiden Joko Widodo. Kesuksesan vaksinasi di
stadion Patriot Candrabagha Kota Bekasi beberapa hari lalu bahkan sudah
dijadikan percontohan.
“Kami perintahkan semua daerah melaksanakan
vaksinasi massal secara optimal di stadion, ambil contoh terbaik di Kota Bekasi
yang jadi percontohan nasional dan TNI-Polri akan menjadi motor utama vaksinasi
massal,” ungkap Emil, mencontohkan keberhasilan Kota Bekasi.
Kementerian Kesehatan RI juga sudah merestui
bahwa khusus zona merah, Bodebek dan Bandung Raya, vaksinasi diperbolehkan
untuk masyarakat umum di atas 18 tahun..
“Kami sudah minta ke Menkes dan sudah
diizinkan bahwa khusus di zona merah, Bodebek dan Bandung Raya vaksinasi sudah
boleh untuk umum di atas 18 tahun,” ujar Kang Emil.
Untuk itu pihaknya
akan memaksimalkan vaksinasi di zona tersebut demi mengejar kekebalan
kelompok. “Akan kami maksimalkan untuk divaksin karena tidak lagi dibatasi
hanya lansia agar cepat mengejar herd immunity,” pungkas mengharapkan vaksinasi
tuntas di Jabar.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer