Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 723 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com – Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil meminta seluruh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten/Kota di Jawa
Barat (Jabar) mempercepat vaksinasi Covid-19 guna sukses kampanye vaksinasi 37
juta warga Jabar akhir Desember 2021.
Gubernur menyampaikan permintaan tersebut
pada saat pelantikan kepengurusan Komisariat Wilayah Forum Sekretaris Daerah
Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Barat periode 2021-2024 secara virtual dari
Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (16/11/2021).
"Saya titip urusan vaksinasi itu harus
sukses di akhir tahun ini. Sekda yang bertugas adalah perpanjangan tangan wali
kota/bupati, tolong semangat lagi supaya kita bisa di akhir tahun bisa mengejar
target vaksinasi," kata Gubernur.
Gubernur menekankan seluruh daerah harus
sesegara mungkin menghabiskan stok vaksin yang dimiliki dan angan sampai ada
vaksin yang kedaluwarsa.
"Jangan sampai terdengar pulang dari
sini ada vaksin yang kedaluwarsa karena kita kurang atensi. Jangan nanti
menjadi viral dan mendapat teguran karena tidak memaksimalkan vaksin,"
kata Ridwan Kamil.
Jika urusan vaksin sudah selesai, kata Ridwan
Kamil, maka tugas selanjutnya adalah membangun kembali Jabar pasca-COVID-19.
Pembangunan ekonomi sosial dan politik ini harus mengikuti kebiasaan yang baru.
"Kalau vaksin sudah berhasil maka kita
masuk kepada fase yaitu membangun Jawa Barat pasca-COVID-19. Kita harus kembali
membangun ekonomi, sosial politik tapi dengan cara cara baru," kata Ridwan
Kamil.
Gubernur juga meminta kepada para Sekda di
Provinsi Jawa Barat untuk bisa beradaptasi. Sebab, pada era ini siapa yang
mampu beradaptasi maka tidak akan tergerus zaman.
"Siapa yang mampu beradaptasi umurnya
akan panjang, baik umur secara biologis maupun umur secara karir. Kalau Sekdanya
mampun beradaptasi, mampu tantangan daerahnya maju," kata Gubernur.
"Saya menyaksikan daerah-daerah yang
terakselerasi karena Sekdanya mampu menerjemahkan visi-visi politis ke dalam
administrasi, rencana-rencana, dari visi misi para pimpinan. Oleh karena itu,
kunci pertama adalah Sekda harus siap terdepan yang pertama menunjukan proses
adaptasi," imbuhnya.
Ada dua disrupsi yang sedang terjadi di Indonesia. Disrupsi pertama adalah tantangan
revolusi industri 4.0 atau digital di mana akan banyak pekerjaan yang akan
hilang karena bisa digantikan oleh mesin atau robot.
"Adaptasi pertama adalah terhadap isu
4.0. Semua pekerjaan rutin di daerah masing-masing harus diganti oleh
teknologi. Sehingga mereka-mereka pekerjaan rutin yang terganti teknologi bisa
bapak ibu geser menjadi fungsional untuk mengerjakan program-program yang
dibutuhkan," kata Kang Emil.
Kemudian yang kedua adalah disrupsi yang
disebabkan oleh pandemi COVID-19. Dalam menghadapi disrupsi ini dibutuhkan
terobosan untuk menyelesaikan berbagai masalah akibat pandemi COVID-19.
"Kedua harus paham dan beradaptasi
terhadap COVID. Salah satunya naik akses digital, naiknya tingkat stres,
naiknya tingkat orang yang berkesusahan sehingga dibutuhkan terobosan yang luar
biasa," kata Gubernur.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer