Loading

Gugus Tugas Covid-19 dan Forkopimda Akan Bahas Penanganan Zona Merah Bandung


Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 804 kali


Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung Yana Mulyana.

BANDUNG, Medikomonline.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan menggelar rapat terbatas membahas penanganan terkait level kewaspadaan di Kota Bandung yang kembali masuk zona merah, Kamis (03/12/2020).

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, dalam rapat tersebut akan ditentukan sejumlah langkah penanganan Covid-19 di Kota Bandung. Dengan keterlibatan dan pandangan sejumlah pihak akan mendukung kebijakan yang akan diambil.

“Untuk bisa memutuskan itu ranahnya para pimpinan kota bersama stakeholder. Mudah-mudahan besok akan rapat dengan pimpinan kota untuk memutuskan langkah apa yang akan kita lakukan," kata Yana yang juga Wakil Wali Kota Bandung pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Rabu (02/12/2020).

"Covid-19 ini day by day. Banyak faktor sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan,” ucap Yana.

Yana menambahkan, Gugus Tugas harus mempertimbangan dengan matang setiap kebijakan, termasuk juga mempertimbangkan dampaknya. Yakni, menimbang secara proporsional antara sektor kesehatan yang bersebrangan dengan sektor ekonomi.

“Kalau opsi cukup banyak. Tapi baru besok akan rapat pimpinan kota. Tapi di pandemi ini, kutub kesehatan dan kutub ekonomi tidak bisa seiring. Karena kalau ada pembatasan baik jam operasional atau kapasitas ini pasti berdampak pada ekonomi,” imbuhnya.

Menurut Yana, sejauh ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sudah membutikan sejumlah langkah penanganan mencatatkan hasil positif. Seperti ketika memutuskan untuk melakukan pengetatan di sektor ekonomi yang sangat selektif untuk diberikan kelonggaran.

Sejak pandemi Covid-19 terdeteksi di Kota Bandung, Pemkot Bandung mengambil langkah cepat melakukan pembatasan aktivias, termasuk kegiatan perekonomian. Kemudian saat pemberian relaksasi, ada prosedur cukup ketat. Mulai dari pengajuan izin operasional, pelaksanaan simulasi dampai pemenuhan komitmen penerapan protocol esehatan dan sekaligus kesiapan untuk penutupan embali.

“Alhamdulillah tidak ada yang jadi klaster karena kehati-hatian. kita mengutamakan kesehatan. Kalau kita zona merah ada yang berdampak pada ekonomi karena kita utamakan kesehatan,” tegasnya.

Sebagai langkah awal, Yana mengatakan, Pemkot Bandung sudah memberikan instruksi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan aparat kewilayahan untuk melaksanakan evaluasi ketat terhadap penanganan Covid-19.

Tak lupa juga untuk disiplin menegakan aturan terhadap protocol kesehatan sesuai dengan regulasi. Di luar itu, Yana kembali mengimbau kepada masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, apabila memunginkan warga membatasi aktivitasnya.

“Kalau terpaksa keluar itu tolong protokol kesehatan dilakukan secara ketat. Kuncinya kedisiplinan masyarakat juga, karena perggerakan manusia juga mempercepat penyebaran,” tuturnya.

Yana pun mengingatkan, sampai saat ini belum ada ahli yang mampu memperkirakan secara tepat kapan pandemi Covid-19 berakhir. Bahkan sekalipun keberadaan vaksin semakin dekat, saat ini antispasi virus corona tetap bergantung pada kedisiplinan protokol kesehatan. 

Tag : No Tag

Berita Terkait