Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 627 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
- Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku khawatir terjadinya
kenaikan kasus positif Covid-19 di Kota Bandung pascalebaran dan libur
panjang beberapa waktu lalu.
Hal ini terlihat dari angka Bed Occupancy
Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Kota Bandung yang sudah
79,9 persen dan cenderung akan mengalami kenaikan.
"Ini sudah di titik psikologis.
Menunjukkan bahwa baik fasilitas kesehatan mau pun tenaga kesehatannya sebentar
lagi collapse," kata Wakil Wali Kota di Gedung PSSI Jawa Barat, Jalan
Lodaya, Kota Bandung, Minggu (6 Juni 2021).
Wakil Wali Kota pun ingin meluruskan,
regulasi masyarakat tidak boleh melakukan mudik muncul sebab Pemerintah Kota
Bandung khawatir siklus peningkatan Covid-19 terjadi. Itu bisa terjadi dua
pekan sampai sebulan setelah libur panjang.
"Saya tidak bisa bayangkan kalau kemarin
Pemerintah Pusat dan Daerah tidak membatasi soal mudik. India saja yang sudah
terkendali jadi 9.000an penambahan (kasus positif covid-19) per hari. Hari ini
sampai 360 ribu," ucapnya.
"Kita ini (Indonesia) mungkin sudah
mendekati 100 ribu orang, ngeri buat saya. Karena di Kota Bandung saja sudah
lebih dari 100 kasus per harinya. Sebelumnya 30an kasus, sekarang sudah di 101
kasus per hari," lanjutnya.
Menurut Wakil Wali Kota, angka tersebut baru
pascalebaran. Sedangkan setelahnya ada libur Hari Raya Waisak dan Hari Lahir
Pancasila yang bisa dimanfaatkan libur panjang bersamaan dengan cuti pada
sebelum atau sesudahnya.
"Kemarin konsentrasi mencegah libur
panjang seminggu sebelum lebaran. Padahal di tanggal berikutnya ada lagi hari
libur yang jatuhnya hari kejepit. Mungkin ada saja orang yang mengambil cuti
dan memanfaatkannya jadi libur panjang," katanya.
Ia mengatakan, kunci dalam mengantisipasi
penambahan kasus lebih banyak yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) kewilayahan dari RT dan RW. Mereka lebih hafal terhadap warganya yang
diduga mudik sehingga harus dilakukan test atau melakukan isolasi mandiri.
"Kuncinya itu, kita minta kewilayahan,
termasuk TNI-Polri. Kuncinya di sana saja (RT RW), karena lebih paham. Soal
infrastruktur, faskesnya, tempat isolasi mandiri untuk yang tidak bergejala
kita sudah siapkan. Orang yang bergejala kita minta Rumah Sakit menambah tempat
tidur juga. Mudah-mudahan tidak terpakai," ujarnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer