Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 965 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com - Gubernur Jawa
Barat (Jabar) Ridwan Kamil kembali menyampaikan usulannya terkait pemberian
vaksin Covid-19 dengan memanfaatkan gedung-gedung besar seperti gedung
pertemuan, ruang serba guna, dan GOR bulu tangkis.
Kali ini, usulan disampaikan Gubernur kepada
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, di Gedung Pakuan, Kota
Bandung, Jumat (4/12/2020).
Penggunaan gedung besar, kata Kang Emil --sapaan
Ridwan Kamil, perlu guna meminimalisir antrean panjang atau kerumunan
masyarakat di puskesmas.
"Bahwa jumlah puskesmas yang ada tidak
akan memadai, kemudian satu orang (estimasi proses pemberian vaksin selama) 45
menit juga akan membuat antrean terlalu besar sehingga mohon dibuat sebuah
aturan yang lebih realistis," ujar Kang Emil saat konferensi pers usai
pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan di Gedung Pakuan, Jumat (4/12/2020).
"Usulan Jabar adalah menggunakan
gedung-gedung besar, (seperti) gedung pertemuan dan gedung olahraga.
Mudah-mudahan itu bisa dipahami dan disetujui,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas juga
terkait pemulihan ekonomi hingga kesiapan dan kondusivitas pemerintah pusat dan
daerah dalam penanganan COVID-19 di Jabar. Kang Emil mengatakan, pembaruan data
kasus yang lama kerap menimbulkan persepsi adanya lonjakan kasus dalam
sehari.
"Padahal kasus lama yang baru diumumkan,
jadi bukan ledakan satu hari. (Masalah) itu masih mengemuka dan kami minta
pemerintah pusat menyempurnakan," kata Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil menjelaskan, pertemuan
dengan Kepala Staf Kepresidenan juga membahas terkait pentingnya komunikasi
publik oleh tokoh masyarakat terkait vaksin.
Kang Emil pun berharap agar para tokoh
masyarakat dan tokoh agama bisa memberikan edukasi atau meneruskan informasi
terkait vaksinasi.
“Beliau (Moeldoko) pun tadi bertemu dengan Aa
Gym, itu bisa menguatkan keyakinan kepada masyarakat jika tokoh utamanya mengikuti
vaksinasi,” ujar Kang Emil.
Terakhir, Kang Emil melaporkan kesiapan
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar jelang Pilkada Serentak pada 9
Desember 2020.
"Semua protokol kesehatan dan prosedur
mengurangi antrean dan durasi datang di satu tempat sudah kami siapkan,
termasuk inovasi e-rekapitulasi, menghitung suara tanpa berlama-lama, akan
diinovasikan oleh KPU Jabar,” ucap Kang Emil.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan
Moeldoko menjelaskan, kunjungan kerjanya ke Jabar adalah untuk berkomunikasi
dan berkonsultasi secara langsung dengan Gubernur terkait penanganan COVID-19
dan vaksinasi.
"Pada dasarnya penanganan COVID-19 di
Jabar berjalan dengan baik. Antisipasi gubernur (Jabar) sudah memadai, kendali
operasi juga berjalan baik dan efektif. Namun, COVID-19 masih menjadi ancaman.
Kenyataannya secara nasional ada kenaikan, jadi kita dituntut bekerja
lebih," kata Moeldoko.
"Tadi juga saya diskusi dengan Pak
Gubernur (Jabar), kira-kira bagaimana implementasi saat vaksin datang. Ada
beberapa catatan, lama vaksinasi, menunggu setelah disuntik, hingga kapasitas
puskesmas. Ini akan dikalkulasi dengan baik," tegasnya.
Moeldoko pun menyoroti pentingnya melibatkan
tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam sosialisasi vaksinasi.
"Bahkan (tokoh agama/masyarakat) bisa
menjadi model pada saat vaksin pertama kali sehingga ini memberikan keyakinan
dan kepastian kepada masyarakat tentang vaksin itu sendiri,” kata
Moeldoko.
"Satu penekanan dari Presiden agar
kepala daerah lebih mengendalikan urusan COVID-19 ini lebih kencang lagi.
Kendali kepala daerah perlu ditingkatkan, dan saya yakin Pak Gubernur (Jabar)
sudah bisa menjalankan dengan baik," tutupnya.
Adapun usulan menggunakan gedung besar untuk
proses pemberian vaksin telah disampaikan langsung oleh Kang Emil saat
mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin dan Menteri Kesehatan
RI Terawan Agus Putranto dalam agenda peninjauan pemberian vaksin COVID-19 di
Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis, 19 November 2020.
Untuk diketahui, sebelumnya Kang Emil juga
telah memantau langsung simulasi sistem pemberian vaksin COVID-19 yang digelar
Pemda Provinsi Jabar di Puskesmas Poned Tapos, Kota Depok, Kamis, 22 Oktober
2020.
Simulasi merupakan respons cepat terhadap
pembelian vaksin oleh pemerintah pusat. Saat itu, Kang Emil mengikuti semua
rangkaian simulasi. Mulai dari screening, cuci tangan, pemeriksaan
administrasi, pemeriksaan kesehatan, proses penyuntikan, sampai menunggu 30
menit untuk melihat reaksi vaksin.
Dari simulasi
tersebut, Pemda Provinsi Jabar juga fokus meningkatkan kesiapan storage vaksin
(kulkas/alat pendingin) serta tenaga kesehatan maupun penyuntik vaksin.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer