Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 769 kali
DEPOK, Medikomonline.com – Pemerintah
Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bergerak cepat menyiapkan sejumlah
langkah vaksinasi, termasuk melakukan simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 di
Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/20).
Hal
ini sebagai respons pembelian vaksin COVID-19 tahap pertama oleh pemerintah
pusat yang bisa diberikan kepada 9,1 juta warga Indonesia pada November hingga
Desember 2020.
Dalam
agenda simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tapos Kota Depok ini, Gubernur
Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan
Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menyatakan, vaksin akan fokus diberikan
kepada lima daerah di Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota
dan Kabupaten Bekasi) sebagai daerah penyumbang 70 persen kasus COVID-19 di
Jabar.
Sementara
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Marion Siagian
yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19
Daerah Provinsi Jabar dalam ekspose strategi pelaksanaan vaksinasi di hadapan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, vaksinasi di Jabar menyasar 36 juta
warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50 juta jiwa.
Rinciannya,
jumlah kebutuhan vaksin di Jabar mencapai 72.145.938 dosis, di mana satu orang
mendapatkan dua dosis penyuntikan sehingga sasaran vaksinasi sebanyak
36.072.969 orang.
"Untuk
(warga) 60 tahun ke atas dan 18 tahun ke bawah, kami masih menunggu petunjuk
teknis dari Kementerian Kesehatan, apakah diikutsertakan (dalam vaksinasi) atau
tidak," kata Marion.
Terkait
prioritas sasaran vaksinasi, Marion menuturkan bahwa prioritas pertama sesuai
Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasi adalah tenaga kesehatan (nakes) dan TNI/Polri dengan kebutuhan
315.564 dosis vaksin untuk total sasaran sekitar 157.782 orang di Jabar.
"Lalu
untuk kelompok pelayanan publik (sebanyak) 95.248 orang dengan kebutuhan vaksin
190.496. Kami masih meng-update terus supaya pada hari-H (vaksinasi) semua
kelompok prioritas ini bisa tercakup," ucapnya.
Untuk
proses vaksinasi, Marion mengatakan bahwa pihaknya akan menambah jumlah tenaga
vaksinator terlatih yang saat ini sudah mencapai 1.094 orang. Sementara tenaga
kesehatan di Jabar total berjumlah 85 ribu orang.
Vaksin
sendiri nantinya harus disimpan dalam suhu 2-8 derajat Celsius. Marion berujar,
pihaknya terus melakukan asesmen pada alat pendingin di seluruh tempat
fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Jabar.
"Vaksin
itu mulai dari pengiriman sampai ke tubuh penerima harus dalam keadaan baik,
harus disimpan di suhu 2-8 derajat Celcius. Untuk itu, kami melakukan asesmen
terhadap kulkas-kulkas untuk penyimpanan vaksin di semua fasyankes," ujar
Marion.
Marion
menjelaskan, total alat pendingin untuk menyimpan vaksin di seluruh wilayah
Bodebek berjumlah 354 buah. Setelah dilakukan asesmen, diketahui 51 alat
pendingin di antaranya rusak. Selain itu, penyimpanan vaksin COVID-19 juga
menjadi perhatian karena penempatan harus diatur dengan jenis vaksin lain dalam
alat pendingin tersebut.
"Karena
ada vaksin yang lain seperti vaksin untuk bayi dan ibu. Dinas Kesehatan Jabar
terus melakukan asesmen terhadap kulkas di fasyankes seluruh Jabar, terutama di
Bodebek," ucap Marion.
Sementara
tenaga vaksinator yang sudah terlatih di Bodebek berjumlah 312 orang dan masih
terus ditingkatkan.
Untuk
keperluan vaksin tahap pertama di Bodebek, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar
mengajukan alokasi 3 juta warga dari total 9,1 juta warga yang bisa divaksin
dengan vaksin yang dibeli pemerintah pusat.
Khusus
untuk Kota Depok, vaksin yang dibutuhkan sebanyak kurang lebih 1,14 juta atau
untuk mencukupi kebutuhan 60 persen dari total jumlah penduduk 2,4 juta jiwa.
Meski begitu, yang bisa menerima vaksin tahap pertama hanya 20 persen atau
kurang lebih 300 ribu dari total sasaran 1,14 juta tersebut.
Sambil menunggu petunjuk teknis dari pemerintah
pusat, Marion menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pematangan rencana
vaksinasi hingga vaksin tiba dan siap disuntikkan.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer