Penulis: Mbayak Ginting
3 Tahun lalu, Dibaca : 722 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com – Sebagai
langkah antisipatif jika terjadi peningkatan kasus Covid-19, Satuan Gugus
Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung terus berupaya
menambah ruangan untuk isolasi.
Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung
Oded M Danial mengatakan, penambahan ruang ini juga mengingat tingkat
keterisian tempat tidur di rumah sakit di Kota Bandung sudah mencapai 92
persen. Khusus di rumah sakit rujukan, lebih cepat terisi karena turut menampung
pasien dari luar Kota Bandung.
"Terisi 92 persen ini bukan warga Kota Bandung
semuanya. Itu sebagai konsekuensi ibu kota provinsi, beban Kota Bandung cukup
banyak. Kalau masyarakat kita saja pasti banyak yang kosong," ungkap Oded yang
juga Wali Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (10/12/2020).
Hal senada disampaikan Ketua Pelaksana Harian Satgas
Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung Ema Sumarna. Ia mengungkapkan,
menurut data dari rumah sakit rujukan, sebagian tempat tidurnya dipakai untuk
pasien Covid-19 dari luar Kota Bandung.
Tercatat warga Kota Bandung yang dirawat di rumak sakit rujukan ini sekitar 58
persen.
Ema menuturkan, saat ini rumah sakit rujukan juga terus
didorong untuk menyediakan tempat tidur tambahan. Tercatat, tingkat keterisian
sudah mencapai di angka 92 persen dari sekitar 900 tempat tidur yang tersedia.
"Dari sekitar 92 persen, penduduk Kota Bandungnya 58
koma sekian persen. Sisanya 41 koma sekian persen juga itu dari luar. Tapi kita
bukan kota tertutup," tutur Ema.
Ema mengungkapkan, Satgas Covid-19 Kota Bandung kini
tengah melobi sejumlah lokasi baru untuk dijadikan tempat isolasi. Setelah
sebelumnya berhasil mendapatkan tambahan satu lokasi.
"Tempat isolasi di Jalan Supratman sudah ada
tambahan 10 kamar. Satu lagi di daerah Setiabudi masih negosiasi. Di sana ada
potensi 25 kamar. Mudah-mudahan secepatnya clear," ujarnya.
Sementara itu, Pemkot Bandung juga mengoptimalkan RSKIA
dengan menambah jumlah kapasitas tempat tidurnya untuk dijadikan ruang isolasi.
"RSKIA di lantai
11 itu bisa sampai 70 kamar. Tadinya target kita hanya 56 kamar. Kita juga
terus memenuhi SDM-nya. Peralatan juga jauh lebih representatif," jelas
Ema.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Chief Mate Syaiful Rohmaan
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer