Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 689 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com -
Pemda Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengapresiasi kerja keras rumah sakit negeri
dan swasta yang bahu membahu menambah kamar perawatan akibat lonjakan kasus
COVID-19 pascalibur lebaran.
“Terima kasih kepada rumah sakit dan kepala
dinas yang sudah berjuang menghadapi lonjakan kasus pascalebaran. Terkait peningkatan
kapasitas perawatan pasien COVID-19, rumah sakit kementerian harus menyiapkan
40 persen. Sekarang sudah 30-34 persen dari kapasitas rumah sakit di kabupaten
kota, rumah sakit swasta, TNI dan Polri untuk menampung pasien COVID-19 ,"
ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Jabar Dewi Sartika dalam Jabar Punya Informasi
di Gedung Sate Bandung, Jumat (11/6/2021).
Untuk menghadapi lonjakan kasus COVID-19, Dinas
Kesehatan Jabar telah mengirimkan 30 perawat yang bertugas selama penambahan
jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 di RS Al-Ihsan.
“ Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan dari
Dinkes Jabar, mendapat tenaga 30 perawat relawan ini sangat bermakna sekali,
(mereka bertugas) saat penambahan jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19,
sehingga konsekuensinya harus ada penambahan tenaga, karena perawat (yang sudah
bertugas) tidak mungkin dilemburkan kembali untuk menjaga kondisi kesehatan
mereka,” kata Dirut RS Al-Ihsan Dewi Basmala Gatot.
Dewi Basmala menjelaskan, RS Al-Ihsan telah
mengurangi ketersediaan tempat tidur bagi pasien tanpa gejala atau gejala
ringan yang dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi
yang disediakan pemerintah.
Saat ini, RS Al-Ihsan hanya merawat pasien
COVID-19 dengan tingkat keparahan sedang dan berat.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut RS
Borromeus menyatakan pihaknya siap untuk menambah tempat tidur sebagai tempat
rawat inap isolasi untuk pasien COVID-19 antisipasi lonjakan kasus.
“Kami sudah menyiapkan tempat rawat inap
isolasi, kemudian menyiapkan sumber daya manusia, alat kesehatan. Saat ini kami
memiliki 120 bed bagi pasien COVID-19, ini masih ada ruang untuk ditambah
sampai dengan 159 bed sebagai antisipasi lonjakan kasus COVID-19," ujar
Direktur Utama RS Borromeus Chandra Mulyono.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19,
Jabar akan memperkuat pusat isolasi, rumah sakit darurat dan rumah sakit
rujukan.
“Jabar memiliki tempat isolasi di BPSDM dan
Secapa AD. Jumlah bed di BPSDM dan Secapa AD total ada 350 bed. Dinkes Jabar
terus melakukan komunikasi dengan pihak Kesdam (Kesehatan Kodam) untuk menambah
bed di Secapa AD sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus,” ujar Ketua Harian
Satgas COVID-19 Jawa Barat Daud Ahmad.
Selain itu, Jabar juga telah mempersiapkan
Lapangan Tembak Gunung Bohong sebagai tempat isolasi, juga akan
mengerahkan rumah sakit baru di Soreang untuk menampung 100 bed untuk pasien
COVID-19.
Terkait rumah sakit darurat, Jabar masih
memiliki rumah sakit darurat di Bogor dan Bekasi yang sejauh ini belum
beroperasi. Rumah sakit darurat ini dapat dikerahkah jika suatu saat terjadi
kenaikan kasus yang signifikan.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer