Penulis: Mbayak Ginting
4 Tahun lalu, Dibaca : 804 kali
BANDUNG, Medikomonline.com - Sekretaris
Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja yang juga Ketua
Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah
Provinsi Jabar mengatakan, Jabar terus berupaya meningkatkan kapasitas testing
metode PCR setiap minggunya.
"Sehingga
kami bisa memastikan bahwa Jabar ini risikonya seperti apa," ujar Setiawan
saat konferensi pers usai memimpin rapat koordinasi di Aula Barat Gedung Sate,
Kota Bandung, Senin (9/11/20).
Terkait
swab test metode PCR di Jabar, telah dilakukan 564.007 tes berdasarkan data
Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) per Senin (9/11) pukul
14:00 WIB.
Setiawan
juga menyampaikan enam kategori KPI (Key Performance Indicators) alias rapor
yang diberikan kepada Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 masing-masing
daerah di Jabar, yakni test, trace, treatment, prevention, governance, dan results.
Untuk
kategori test, daerah terbaik antara lain Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Kota
Bogor. Dasar perhitungan dari variabel kategori ini di antaranya 1.000 tes
metode Polymerase Chain Reaction (PCR) per 1 juta penduduk per minggu dan 80
persen fasilitas pelayanan kesehatan mampu melakukan pengambilan spesimen swab
test.
Selain
itu, Setiawan berujar, tingkat kesembuhan (case recovery rate) di Jabar naik
dalam dua pekan terakhir. Merujuk data Dinas Kesehatan Jabar, tingkat
kesembuhan Jabar per 8 November 2020 adalah 73,0 persen. Sementara tingkat
kematian (case fatality rate) Jabar per 8 November 2020 adalah 1,90
persen.
"Kami
saat ini tengah melakukan konfirmasi terhadap data-data (tingkat kesembuhan
tiap daerah). Jadi apakah data ini sudah semuanya, karena kami yakin sebetulnya
tingkat kesembuhan di Jawa Barat ini seharusnya lebih dari data yang saat ini
kami dapatkan," ucap Setiawan.
Untuk
Angka Reproduksi Efektif (Rt) per 6 November 2020, Setiawan mengatakan Jabar
berada di angka 1,25 dengan rata-rata periode 24 Oktober hingga 6 November 2020
adalah 0,88.
Setiawan
juga melaporkan perkembangan penanganan COVID-19 di Jabar. Dari data periode
2-8 November 2020, terdapat tiga daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di
Jabar.
"Zona
Risiko Tinggi minggu ini di Jawa Barat ada tiga kabupaten/kota, yaitu Kota
Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang," ucap Setiawan.
Untuk
Zona Oranye (Risiko Sedang) ada 17 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bogor,
Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Subang,
Purwakarta, Bandung Barat, Pangandaran, serta Kota Bogor, Bandung, Cirebon,
Depok, dan Cimahi.
Sementara
untuk Zona Kuning (Risiko Rendah) ada tujuh kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Cianjur, Garut, Sumedang, Indramayu, serta Kota Sukabumi, Tasikmalaya, dan
Banjar.
"Tentu saja perlu upaya bersama untuk bisa
menekan (level kewaspadaan). Namun Jabar pun bisa meningkatkan dari Risiko
Sedang menjadi Risiko Rendah cukup banyak. Semoga kami bisa terus meningkatkan
cakupan dari Risiko Rendah ini," kata Setiawan.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer