Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 957 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
- Sarana prasarana berbasis protokol kesehatan Covid-19 harus dipersiapkan
sebelum pelaksaanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas berlangsung pada
Juli mendatang. Penyiapan sarana prasarana tersebut seperti wastafel cuci
tangan, disinfektan, hand sanitizer, dan thermogun, dan lainnya.
Selain itu, ada juga penyiapan
kurikulum/desain PTM (terori dan praktek), sosialisasi adaptasi kebiasaan baru
ke seluruh warga sekolah meliputi guru, tata usaha, siswa dan orang tua.
Termasuk pembentukkan Tim Satgas Covid-19 sekolah.
“Tentu saja, semua pihak harus menerapkan
protokol kesehatan 5 M seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun,
menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Ini sebagai upaya untuk saling menjaga satu sama lain,”
ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar, Sabtu (29/05/2021).
Hikmat menjelaskan, PTM yang akan
dilaksanakan pada Juli mendatang sifatnya terbatas. Artinya, tidak semua
sekolah bisa menggelar PTM Terbatas.
“Saat ini Dinas Pendidikan Kota Bandung
sedang mempersiapkan sekolah-sekolah yang mengajukan diri dan layak untuk
melakukan PTM. Karena tidak semua sekolah mampu memenuhi standar pelaksanaan
PTM sesuai SKB 4 Menteri,” kata Hikmat.
Sebagai persiapan pelaksanaan PTM terbatas,
Disdik Kota Bandung melakukan beberapa tahapan persiapan. Mulai dari rapat
pimpinan (Rapim), Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder, koordinasi
dan konsolidasi dengan Perangkat Daerah (PD) terkait dan kewilayahan hingga
melaksanakan monitor dan evaluasi (monev) kesiapan sekolah.
“Nanti Disdik, aparatur kewilayahan,
Puskesmas setempat, Dinkes, dan Satgas Covid-19 di kewilayahan akan meninjau
sesuai instrumen kesiapan. Kalau hasil monev-nya sekolah tersebut belum siap,
maka belum bisa melakukan PTM terbatas, ” ujarnya.
Oleh karenanya, Hikmat memastikan, PTM
terbatas tidak boleh dipaksakan. PTM terbatas hanya dilaksanakan oleh sekolah
yang sudah siap dan telah memenuhi uji kelaikan.
Sedangkan sekolah yang belum siap, bisa
memperbaiki mulai dari kesiapan para pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)
maupun sarana prasarananya.
“Bisa mulai pada Agustus atau bulan-bulan
berikutnya setelah sarpras (sarana dan prasarana) dan standar pelaksanaan PTM
terpenuhi. Jadi jangan dipaksakan karena yang utama adalah keselamatan anak,”
jelasnya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer