Loading

Launching Indonesia Mendengar oleh Menteri Sosial dan Komisi 8 DPR RI


Penulis: Syah Ma'mur/Editor: Dadan Supardan
2 Tahun lalu, Dibaca : 2106 kali


Berbaju batik cokelat berjilbab hitam Menteri Sosial Dr. Ir. Tri Rismaharini,M.T. (Foto Medikom)

BANDUNG, medikomonline – Menteri Sosial RI H. Dr. Ir. Tri Rismaharini bersama Anggota Komisi 8 DPR RI H. DR. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si, didampingi oleh Wakil Bupati Bandung H Syahrul Gunawan S.E. membuka  Event Launching Indonesia Mendengar di Gor Al Hayyu Basketball Bale Endah Kabupaten Bandung, Sabtu (8/1/2022).

Dalam sambutannya Rismaharini menyampaikan pada Januari adalah launching awal Indonesia Mendengar. Bulan-bulan berikutnya launching Indonesia Melihat dan launching Indonesia Melangkah.

Event Launching Indonesia Mendengar jelas Risma sebagai wujud upaya dan realisasi nyata Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Sosial agar para penyandang disabilitas dan para lansia di Indonesia bisa terbantu dengan alat bantu dengar dan smartphone phone yang mempunyai aplikasi digital penerjemah suara ke tulisan.

Ia menambahkan program Indonesia Mendengar akan terus bersambung dengan Indonesia Melihat dan Indonesia Melangkah untuk para penyandang disabilitas. Berbagai jenis alat yang terkoneksi dengan teknologi digital untuk para penyandang disabilitas yang berjumlah kurang lebih 34.000 yang disebarkan ke seluruh Indonesia.

Dikatakan, walaupun dengan anggaran terbatas untuk alat bantu digital penyandang disabilitas, tapi Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Sosial Republik Indonesia akan berupaya keras di tahun 2022 sampai 2023 untuk memenuhi ketersediaan alat bantu digital untuk para penyandang disabilitas.

Ia berharap para penyandang disabilitas yang menggunakan alat bantu digital lebih bisa mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain serta akses fasilitas umum, akses ekonomi, akses kesehatan dan kesejahteraan para penyandang disabilitas sama dengan masyarakat Indonesia pada umumnya.

 

Kendala yang dihadapi Kementerian Sosial ujar Risma adalah dengan jumlah 28 juta yang ada di Indonesia, para penyandang disabilitas cendrung pasrah sehingga Kementerian Sosial dan jajarannya harus mencari para penerima alat bantu digital penyandang di seluruh wilayah Indonesia.

“Setelah data para penerima alat bantu digital penyandang disabilitas ini terdata dengan baik, maka akan dikumpulkan data-datanya untuk Kementerian Sosial menyalurkan bantuan alat bantu digital para penyandang disabilatas,” tuturnya.

TB. Ace Hasan Syadzily dari Komisi 8 DPR RI menyampaikan kepada wartawan program Indonesia Mendengar yang dilaunching oleh Kementerian Sosial merupakan terobosan yang sangat positif. Karena tidak semua para penyandang difabel memiliki akses untuk bisa mendapatkan alat bantu agar kekurangan fisiknya bisa teerbantu dengan baik.

Dengan program Indonesia Mendengar, ujar Ace, pemerintah Republik Indonesia mengharapkan bisa membantu para penyandang difabel, karena salah satu fungsi negara adalah negara hadir membantu warga negara yang tidak memiliki ketidakfungsian fisik agar bisa memaksimalkan ketidakfungsian fisik untuk bisa beraktivitas seperti warga negara Indonesia yang lain.

“Program yang dilakukan Kementerian Sosial akan selalu didukung oleh Komisi 8 DPR RI,” ujarnya.

Menurut TB. Ace Hasan  Syadzily yang terpenting adalah program Indonesia Mendengar, Indonesia Melangkah dan Indonesia Melihat Kementerian Sosial sangat diapresiasi oleh Komisi 8 DPR RI sehingga keterbatasan fisik penyandang difabel bisa memaksimalkan fungsinya untuk bisa berupaya secara mandiri.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan para penyandang disabilatas cenderung disembunyikan oleh keluarganya. Oleh karena itu, Mensos Tri Risma dalam road show ke seluruh Indonesia pernah bertanya langsung dan mengajak para penyandang disabilitas untuk bersekolah.Akan tetapi mereka menolak karena para penyandang disabiltas ini sering di-bully di sekolah.

“Dengan program awal Indonesia Melihat Menteri Sosial dan Komisi 8 DPR RI bisa mensejajarkan para kaum disbalitas dengan masyarakat Indonesia pada umumnya,” imbuh Risma.

Tag : No Tag

Berita Terkait