Penulis: IthinK
3 Tahun lalu, Dibaca : 636 kali
BANDUNG,
Medikomonline.com
– Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat (Jabar) Daddy Rohanady berharap agar ada
informasi yang jelas dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait 11
proyek infrastruktur senilai Rp140 miliar yang dihentikan. Selain itu, Pemprov Jabar
juga diminta menerangkan peruntukkan anggaran Rp140 miliar tersebut sehingga
bisa mendapatkan solusi yang terbaik untuk Jabar.
"Apakah 140 Milliar itu hanya untuk
penanggulangan obat yang isolasi mandiri atau untuk apa? Dan kita tidak bisa
yakin bahwa pandemi akan berakhir 2 bulan lagi. Jadi kita butuh solusi sejak
awal sehingga pihaknya dan Pemerintah Daerah dapat saling berkomunikasi untuk
menuntaskan bersama kondisi sekarang," tegas Daddy, Kamis (8/7/2021).
"Kita sudah minta peninjauan terhadap
angka 2,2 trilliun, karena mau tidak mau, suka tidak suka harus ada anggaran
untuk penanggulanagan covid," ujar Daddy menanggapi penghentian 11 proyek
infrastruktur tersebut.
Daddy menyebutkan, di satu sisi pihaknya
sangat senang karena menunjukkan apa yang disuarakan akhirnya direalisasikan
sekarang walaupun terlambat. Selain itu, pihaknya juga meminta angka anggaran
bisa jadi dinaikan karena DPRD Jabar sempat menolak besaran volume anggaran
untuk pembangunan alun-alun yang dirasa sangat besar.
"Sebenarnya sudah lama kawan- kawan
meminta revisi anggaran 2021 bahkan sejak pembahasan APBD, kita minta
peninjauan terhadap angka yang 2,2 trilliun itu, tapi karena waktu yang tidak
memungkinkan akhirnya tetap jalan," sebut Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD
Jabar ini.
Menurut Daddy, apapun resikonya harus
diterima demi penanggulangan Covid-19 dan keputusan Gubernur tersebut menjadi
apresiasi dewan.
"Belakangan mau tidak mau, suka tidak
suka harus ada sejumlah anggran untuk penanggulangan covid dan kemudian pa
gubernur mengambil sebuah diskresi atau keputusan terkait 11 item infrastruktur
senilai 140 milyar," tuturnya.
"Pembangunan alun-alun dan apalagi
sempat ramai juga di media sosial pembangunan Tugu Kujang di Sumedang yang
memakan anggaran cukup besar," sebut Daddy.
Alokasi anggaran penanganan covid yang hanya
untuk dua bulan ke depan, menurutnya, belum cukup dan membutuhkan dana yang
lebih besar untuk penanggulangan covid di Jawa Barat. Apalagi ditambah dengan
adanya kebijakan pemberian obat gratis untuk isolasi mandiri.
"Kita masih memerlukan dana yang jauh lebih besar lagi untuk menangulangi beban- beban terkait dengan Covid-19 ini, apalagi di Pikobar sudah launching pelayanan pemberian obat gratis kepada mereka yang melakukan isolasi mandiri," katanya.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer