Penulis: IthinK/Editor: Mbayak Ginting
5 Tahun lalu, Dibaca : 894 kali
BANDUNG, Medikomonline.com – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy
Rohanady dari daerah pemilihan Jabar XII (Cirebon-Indramayu) menegaskan, DPRD
menolak pemindahan ibu kota Jabar yang kerap disampaikan Gubernur Jabar Ridwan
Kamil. Hal itu disampaikannya ketika dihubungi via telepon genggamnya, Jumat
(6/9/2019).
"Pansus 7 yang membahas RTRW menolak pemindahan ibu kota
Jabar ke Tegalluar," tegas Daddy yang juga Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah
Partai Gerindra Provinsi Jabar tersebut.
Daddy menambahkan, pihak eksekutif memang dalam draf awal Raperda
RTRW mencantumkan beberapa alternatif. Misalnya, Tegalluar, Walini, dan kawan
di sekitar Cirenon-Majalengka-Subang (Patimban). Tegalluar di Kabupaten Bandung
diajukan, antara lain, karena akan menjadi salah satu TOD kereta cepat
Jakarta-Bandung. Demikian juga dengan Walini di Kabupaten Bandung Barat.
"Lokasi-lokasi itu kami coret. Belum ada kajian
komprehensif tentang semua lokasi itu. Tegalluar kami tolak dengan dua alasan.
Pertama, rawan banjir. Kedua, besarnya potensi pergerakan tanah. Walini pun
demikian. Daerah tersebut termasuk bagian dari sesar Lembang yang memasuki
siklus 500 tahunan dengan potenai 6,5-7 skala Richter. Bagaimana mungkin Ibu
Kota Jabar dipindahkan ke lokasi-lokasi seperti itu? Mau membuat kuburan
masal?" tegasnya.
"Selain itu, kami mempertimbangkan luas Kawasan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (KP2B). Luas KP2B sudah disepakati dengan kabupaten/kota
se-Jabar, yakni 791.591,61 hektare. Ini harus dijaga dengan ketat jika kita
ingin manjadi provinsi yang memiliki kemandirian pangan. Kan ada perdanya juga.
Belum lagi kalau kita mau mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH) yang 45
persen dari total luas Jabar," lanjutnya.
Pemebahasan RTRW Jabar memang sudah selesai dan dilakukan Rapat
Paripurna pada 28 Agustus 2019 lalu. Kini nasib perda tersebut tergantung
beberapa kementerian terkait di Jakarta, semisal Kementerian ATR/BPN dan
Kementerian Dalam Negeri.
Jika ibu kota pindah, menurut Daddy, Cirebon pun berpotensi
menjadi Ibu Kota Jabar. Mengapa? Dengan ditetapkannya Ciayumaja (Kabupaten
Cirebon, Indramayu, dan Majalengka, termasuk Kabupaten Subang) sebagai
Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) II, pertumbuhan Cirebon diprediksi
akan kian pesat.
"Dengan berbagai fasilitas yang ada, terlalu naif jika Ridwan Kamil menafikan Cirebon," pungkasnya.
Daddy Rohanady adalah Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jabar
periode 2009-2014. Politisi Gerindra tersebut juga menjadi Wakil Ketua Pansus 7
yang membahas Perubahan Perda Nomon 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa
Barat.
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer