Loading

Gema Pasundan Mengecam Statement dan Kebijakan Kontroversi Bupati Cianjur yang Membuat Rakyat Marah


Penulis: Rajo Galan
1 Tahun lalu, Dibaca : 438 kali


Rajo Galan

Oleh Rajo Galan

(Ketua Umum Gema Pasundan)

 

21 November 2022 menjadi hari yang sangat menyedihkan bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Cianjur karena di hari itu terjadi gempa bumi yang begitu dahsyat.

Ribuan warga kehilangan rumahnya, ratusan warga kehilangan keluarganya. Ratusan anak kehilangan orang tuanya. Tentu saja ini menjadi hari yang begitu menyedihkan dan memprihatinkan. Seluruh masyarakat Indonesia bergotong royong membantu warga Cianjur yang terdampak. Begitu terlihat kekompakan masyarakat Indonesia karena saling berjibaku membantu warga yang terdampak.

Tetapi di balik situasi yang memprihatinkan dan menyedihkan Bupati Cianjur malah banyak membuat masyarakat marah karena statement-statement kontroversinya. Bupati Cianjur mengatakan “Bencana membawa berkah bagi kabupaten Cianjur karena IPM akan naik angka stunting akan turun.”

Sungguh Kami sangat kecewa terhadap apa yang disampaikan Bupati Cianjur. Perkataan itu sangat tidak pantas disampaikan seorang pemimpin. Seharusnya pemimpin menjadi tameng terdepan melindungi rakyatnya bukan malah berbicara yang tidak selayaknya disampaikan. Masyarakat marah dengan statement ini wahai yang katanya bupati Cianjur, jangan kau sakiti wargamu dengan omongan ngelantur kamu. Ini bencana mengakibatkan banyak anak yang kehilangan orang tuanya, banyak warga yang kehilangan rumah, dan keluarganya. Omongan bupati ini begitu menyakiti hati korban dan seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga kabupaten Cianjur.

Selain itu bupati Cianjur menyampaikan konsep bantuan pembangunan rumah atau perbaikan ini harus dari uang pribadi dahulu. Ini kami menilai bupati Cianjur kurang peka terhadap warganya, kurang peduli terhadap derita warganya, kurang peduli terhadap keluh kesah masyarakatnya dan perlu kami sampaikan bupati Cianjur ini kurang terjun kepada warganya yang menjadi korban.

Bagaimana bisa pak bupati, mereka memakai uang pribadinya dahulu untuk memperbaiki atau membangun kembali rumahnya, sedangkan mereka uangnya pun tidak ada. Harta bendanya habis tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya. Makan saja mereka masih mengharapkan pada bantuan dan belas kasih orang lain. Bagaimana bisa mereka membangun dulu pakai uang pribadi baru nanti diganti? Jangan-jangan bapak ini tidak langsung terjun ke masyarakat sehingga bapak ini mengeluarkan kebijakan yang tidak bisa diterima oleh warganya. Mungkin bapak terlalu sibuk menerima bantuan-bantuan di pendopo sehingga lupa terjun ke warga yang terdampak.

Sekarang ramai pemberitaan bupati Cianjur dilaporkan ke KPK terkait bantuan. Ini semakin membuat miris sekali karena di balik bencana gempa ini ada pemberitaan yang sangat mengejutkan seluruh masyarakat Indonesia. Kalau kami sih ingin berpendapat sedikit terkait pelaporan ini. Kami berpendapat “tidak akan ada asap kalau tidak ada api” yang ini bisa dijabarkanlah pesan kami yang singkat dan penuh makna ini. Jadi kami sangat menunggu bagaimana nanti hasil dari laporan tersebut dan bagaimana nanti tindakan dari KPK.

Kami Pengurus Gerakan Mahasiswa Pasundan menyampaikan kepada bupati Cianjur tolong jadilah pemimpin yang prorakyat, hargai gotong royong masyarakat Indonesia untuk warga Cianjur dan pesan kami sayangi para wong cilik masyarakat yang menjadi korban terdampak gempa bumi dan yang terakhir jangan buat rakyat marah terhadapmu wahai BUPATI CIANJUR!!!

Tag : No Tag

Berita Terkait