Penulis: Rajo Galan
1 Tahun lalu, Dibaca : 567 kali
Oleh Rajo Galan
(Ketua Umum Gema
Pasundan)
21 November 2022
menjadi hari yang sangat menyedihkan bagi seluruh masyarakat Indonesia
khususnya warga Cianjur karena di hari itu terjadi gempa bumi yang begitu
dahsyat.
Ribuan warga
kehilangan rumahnya, ratusan warga kehilangan keluarganya. Ratusan anak
kehilangan orang tuanya. Tentu saja ini menjadi hari yang begitu menyedihkan
dan memprihatinkan. Seluruh masyarakat Indonesia bergotong royong membantu
warga Cianjur yang terdampak. Begitu terlihat kekompakan masyarakat Indonesia
karena saling berjibaku membantu warga yang terdampak.
Tetapi di balik
situasi yang memprihatinkan dan menyedihkan Bupati Cianjur malah banyak membuat
masyarakat marah karena statement-statement kontroversinya. Bupati Cianjur
mengatakan “Bencana membawa berkah bagi kabupaten Cianjur karena IPM akan naik
angka stunting akan turun.”
Sungguh Kami
sangat kecewa terhadap apa yang disampaikan Bupati Cianjur. Perkataan itu
sangat tidak pantas disampaikan seorang pemimpin. Seharusnya pemimpin menjadi
tameng terdepan melindungi rakyatnya bukan malah berbicara yang tidak
selayaknya disampaikan. Masyarakat marah dengan statement ini wahai yang katanya bupati Cianjur, jangan kau sakiti
wargamu dengan omongan ngelantur kamu. Ini bencana mengakibatkan banyak anak
yang kehilangan orang tuanya, banyak warga yang kehilangan rumah, dan
keluarganya. Omongan bupati ini begitu menyakiti hati korban dan seluruh
masyarakat Indonesia khususnya warga kabupaten Cianjur.
Selain itu bupati Cianjur
menyampaikan konsep bantuan pembangunan rumah atau perbaikan ini harus dari
uang pribadi dahulu. Ini kami menilai bupati Cianjur kurang peka terhadap
warganya, kurang peduli terhadap derita warganya, kurang peduli terhadap keluh
kesah masyarakatnya dan perlu kami sampaikan bupati Cianjur ini kurang terjun
kepada warganya yang menjadi korban.
Bagaimana bisa pak
bupati, mereka memakai uang pribadinya dahulu untuk memperbaiki atau membangun
kembali rumahnya, sedangkan mereka uangnya pun tidak ada. Harta bendanya habis
tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya. Makan saja mereka masih mengharapkan
pada bantuan dan belas kasih orang lain. Bagaimana bisa mereka membangun dulu
pakai uang pribadi baru nanti diganti? Jangan-jangan bapak ini tidak langsung
terjun ke masyarakat sehingga bapak ini mengeluarkan kebijakan yang tidak bisa
diterima oleh warganya. Mungkin bapak terlalu sibuk menerima bantuan-bantuan di
pendopo sehingga lupa terjun ke warga yang terdampak.
Sekarang ramai
pemberitaan bupati Cianjur dilaporkan ke KPK terkait bantuan. Ini semakin membuat
miris sekali karena di balik bencana gempa ini ada pemberitaan yang sangat
mengejutkan seluruh masyarakat Indonesia. Kalau kami sih ingin berpendapat
sedikit terkait pelaporan ini. Kami berpendapat “tidak akan ada asap kalau
tidak ada api” yang ini bisa dijabarkanlah pesan kami yang singkat dan penuh
makna ini. Jadi kami sangat menunggu bagaimana nanti hasil dari laporan
tersebut dan bagaimana nanti tindakan dari KPK.
Kami Pengurus
Gerakan Mahasiswa Pasundan menyampaikan kepada bupati Cianjur tolong jadilah
pemimpin yang prorakyat, hargai gotong royong masyarakat Indonesia untuk warga Cianjur
dan pesan kami sayangi para wong cilik masyarakat yang menjadi korban
terdampak gempa bumi dan yang terakhir jangan buat rakyat marah terhadapmu
wahai BUPATI CIANJUR!!!
Tag : No Tag
Berita Terkait
Rehat
Tajuk
Memahami Pemikiran Jenderal Dudung Abdurachman
PERLUNYA MENGUBAH CARA PANDANG PEDAGANG DI LOKASI WISAT...
Berita Populer
Arief Putra Musisi Anyar Indonesia
Project Fly High Terinspirasi dari Pengalaman Hidup Dr Joe dan Tamak
Ketua Umum GRIB H Hercules Rozario Marshal, Saya Bagian Dari Masyarakat Indramayu
Dari Kegiatan Aksi Sosial, Hercules Kukuhkan Ketua DPC GRIB JAYA Se-Jawa Barat
Chief Mate Syaiful Rohmaan
SAU7ANA
GMBI Kawal Kasus Dugaan Penipuan PT. Rifan Financindo Berjangka di PN Bandung
Ivan Lahardika Arranger dan Komposer Indonesia
SAU7ANA Come Back
Mika Andrian Artis & Executive Producer